Home / Horor / DANYANG / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of DANYANG: Chapter 41 - Chapter 50

99 Chapters

Jiwa Kedua -2

"Jiwa kedua, apa itu?" Leah bertanya, merasa berhak tau karena apa yang Nala katakan berkaitan dengan adik laki-lakinya. Nala tersenyum. "Aku akan menjelaskannya hanya jika Dimas mengizinkannya. Jika Dimas tidak ingin hal ini dikatakan pada orang lain, maka aku juga tidak akan mengatakan apa pun soal itu." Nala menolak dengan halus. Dayu sedikit kecewa tapi dia bisa mengerti. Perihal Nala yang tak akan mengatakan mengenai rahasia yang dipercayakan kepadanya sudah Dayu ketahui dari Naya. Senyumnya mengembang karena dia bahagia mengetahui bahwa apa yang Naya katakan kepadanya benar adanya, terbukti dengan begitu sempurna. Senyum Dayu terus berkembang, bahkan ketika dia mulai merasakan rasa lapar. "Apakah Dimas sudah kembali?" Dayu bertanya sambil menekan perutnya. Leah menggeleng, begitu juga dengan Anis yang memperjelas secara lisan bahwa Dimas belum kembali dari rumah Mak Nik. "Dimas akan segera sampai, tidak perlu khawatir. Tapi kondisi dukun itu tidak akan dalam keadaan baik-b
Read more

Rewang

Nala diam, tapi matanya berpendar lwbih lebar. Cowok yang lulus pendidikan kedokteran dalam usia yang terbilang lebih muda dari para kawan seangkatannya itu, membuka mulutnya sebentar tapi mengatubkannya kembali sebelum mengeluarkan suara. Tanda bahwa Nala sebenarnya sangat ragu untuk bicara, atau mungkin memang merasa tidak siap untuk memberi penjelasan lebih.Tapi, Dayu dan Dimas, dua bersaudara yang tidak berkaitan dengan hubungan darah itu sama-sama memandang ke arahnya dengan tatapan penuh harap. Rasa ingin tahu Dimas menggunung memang sejak Nala mengajaknya bicara berdua kemarin, yang lantas berakhir dengan meminta Dimas mendatangi rumah dukun yang menawan Dayu. Sementara Dayu sendiri memberikan tatapan menuntut yang disandingi keputusasaan, sesuatu yang membuat Nala jatuh dalam dilema."Aku tidak tau pasti, aku tidak bisa menjawab karena aku sendiri tidak yakin." Nala akhirnya menjawab meski dengan rasa tidak enak di hatinya.Dayu melepas napas kecewa sementara Dimas masih memp
Read more

Portal Dimensi

"Ya, mereka belum mati. Jika seseorang benar-benar sudah mati, entah siapa itu pasti akan menemukan mayatnya di sekitar sana. Sama seperti yang terjadi pada supir truk itu, begitu dia meninggal, mayatnya akan ditemukan tak lama kemudian!" Nala menjawab dengan suara tenang tapi penuh kehati-hatian.Dayu mendekati cowok itu, menggenggam tangan Nala dan menatap langsung ke dalam matanya. Dayu memohon pada Nala untuk memberi tahunya bagaimana cara menyelamatkan ayah dan tante Sekar tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tanpa suara.Nala mengambil napas, diam selama tiga detik, lalu memberi penjelasan."Membawa mereka kembali ke sini, ke dunia nyata, tidak mengubah fakta bahwa mereka dan kalian sama-sama tetap tumbal dari danyang. Seratus hari telah berkurang banyak, apa kamu ingat sudah berapa hari terlewati?" Nala kembali mengingatkan Dayu dan Dimas mengenai nasib mereka sendiri.Seratus hari telah banyak terlewat. Tujuh puluh hari tersisa dan tak banyak perkembangan."Oh, aku lupa mengata
Read more

Dunia Orang Mati

Apakah ada penjelasan paling detail mengenai dunia orang mati? Jawabannya tak akan pernah ditemukan. Orang yang sudah benar-benar mati bukanlah pengelana yang akan pulang kembali ke rumahnya, untuk kemudian menceritakan seperti apa tempat yang sudah dia kunjungi kepada keluarganya. Para peneliti juga tidak bisa mengirim seseorang sebagai delegasi untuk mendatangi dunia orang mati.Ah, bahkan Marcopolo ataupun Columbus tidak melakukan penjelajahan mereka di dunia orang mati, mereka tak pernah mencatat mengenai kehidupan orang-orang setelah mereka mati.Sebenarnya Dimas kira dunia ataupun dimensi yang akan dia masuki adalah dunia yang sama dengan dunia orang mati, namun sepertinya tidak demikian. Sekarang, Dimas mengerti mengapa orang seperti Nala bahkan tidak mengatakan bahwa dia mempercayai adsnya hantu.Orang mati akan tetap menjadi orang mati, semua tentangnya terkubur jauh. Jasadnya melebur bersama bumi, sementara kenangan tentang hidupnya terkubur dalam ingatan orang-orang selama
Read more

Setengah Suci

Krak krak krak! Dimas mendengar suara yang semakin mendekat. Tanpa menoleh, Dimas menggeser posisi tubuhnya. Dia menepi lalu tak bergerak lagi, diam di tempat. Seperti apa yang sudah dikatakan Naya berulang kali, dia tak diperbolehkan untuk berinteraksi dengan makhluk apa pun di tempat itu selain orang tuanya sendiri. Tak lama setelah dia menepi, suara itu akhirnya menampakkan wujudnya. Sosok laki-laki tua bungkuk berjalan dengan sepasang kaki, tapi bukan kaki manusia, melainkan sepasang kaki kuds atau kambing. Selebihnya, penampilannya biasa saja. Suara menyeret yang Dimas dengar, rupanya bukan berasal dari sosok kakek itu, lantaran setelah di kakek lewat pun suara itu masih terdengar mendekat dan belum mencapai Dimas. Sekali lagi, Dimas harus menahan dirinya dan diam di sana. Dia harus menunggu dengan menghitung detak jantungnya yang semakin cepat, berdebar tak karuan menahan ketakutan yang membuncah. Krak krak krak! Akhirnya, sosok yang membuat suara menyeret itu benar-benar
Read more

Pohon Tumbal 1

Anis menerima telepon dari Leah begitu mobil yang dikemudikan oleh Bambang belok kiri, sesuai arahan gadis itu. Tanpa mau membuat Leah menunggu, Anis segera menerina panggilan suara dari anak perempuan istri ayahnya itu."Ya, kami sebentar lagi akan sampai. Bagaimana keadaan kalian di sana, Dimas juga bagaimana?" tanya Anis sambil mengubah posisi duduknya.Gadis itu kini duduk mengamping hingga dia bisa menoleh ke arah Dayu yang duduk di belakang. Sebaliknya, Dayu juga maju untuk mendekati kakaknya.Dua gadis itu mendengarkan bersama-sama cerita dari Leah. Saudari mereka yang tak sedarah tapi sudah menjadi begitu akrab dalam kurun waktu satu bulan itu menyampaikan bahwa Dimas sempat kejang dan sesak napas. Kemungkinan besar karena tanda kontrak di telapak tangan kirinya yang meluas, dan dia yang tanpa sengaja berinteraksi dengan makhluk ghaib."Syukurlah jika Nala dan Naya bisa mengamankan Dimas. Lalu bagaimana dengan kamu, Leah, apakah kamu sudah makan?" tanya Anis, mengkhawatirkan k
Read more

Pohon Tumbal 2

Dayu yakin sekali bahwa memang Gendislah pelaku dari penumbalan keluarganya. Asap hitam yang menyelimuti rumah dan denyutan hebat di kepalanya adalah sebuah pertanda. Dayu yakin dia sedang melangkah mendekati Danyang, atau seseorang yang telah menjadi sekutu dari Danyang.Tubuhnya bereaksi pada sosok ghaib yang sudah menandainya, menjerat lehernya dengan benang merah tak kasat mata yang menghitung mundur sampai seratus hari. Oh, sekarang tersisa tak lebih dari dua bulan tepatnya."Rumah ini terlalu megah untuk seorang wanita lajang berusia awal tiga puluhan. Bukannya aku bermaksud buruk, tapi dengan perkiraan gaji bulanan Gendis, seharusnya dia membutuhkan waktu lebih lama bagi Gendis untuk menabung dan membeli rumah ini!" Bambang berkomentar dengan jujur dan apa yang disampaikan oleh polisi berpenampilan sederhana itu sangatlah masuk akal.Mereka dipersilakan untuk duduk di ruang tamu dan ditawari minuman. Anis, dalam hal ini beramah tamah dengan menyampaikan bahwa mereka baik-baik s
Read more

Pohon Tumbal 3

Bambang langsung berjalan cepat menuju ke arah yang ditunjuk oleh Dayu. Gendis yang menjadi tuan rumah berteriak dan mengatakan bahwa tidak satu pun dari mereka yang memiliki hak untuk memasuki satu ruangan pun di dalam rumahnya. "Benar. Tapi khusus untuk kali ini, aku pikir aku tidak harus bersikap manis di depan wanita durjana seperti kamu!" Dayu berteriak, menuding Gendis dengan jari telunjuknya yang bergetar dan kata berair, wajahnya merah padam. Saat Gendis hendak berlari menghalangi Bambang, Anis menahannya tapi dia berhasil lepas. Tapi, Dayu tak membiarkan Gendis menyusul Bambang yang mulai mendobrak pintu. Dengan gesit Dayu berlari, melompati sebuah single sofa lalu mengejar Gendis dan menarik tangan wanita itu. "Jika kamu memang tidak bersalah, maka diamlah di tempat dan biarkan kami membuktikan bahwa kamu memang tidak bersalah dan bersih dari segala tuduhan!" Dayu memperingatkan Gendis sambil menahan tangan wanita yang sebelumnya selalu dia kenal sebagai wanita yang baik i
Read more

PINTU

Anis masih menghancurkan ruangan itu dan Dayu memandang dari jarak lima meter. Dua meter di depan Dayu, makhluk yang menurut penjelasan Nala adalah sebagian dari diri Danyang yang disimpan di ruangan yang tertutup itu berdiri tegak setinggi tiga meter.Gendis sudah ketakutan sampai terkencing-kencing, sementara Dayu bertahan untuk tetap berani. Dia menahan ketakutannya, mengatur napasnya, dan memberi sugesti pada dirinya sendiri secara terus menerus.Semuanya akan baik-baik saja.Keluarganya akan kembali utuh.Ayah dan tante Sekar akan selamat, begitu juga kebebasannya dan Dimas akan segera datang.Makhluk itu membesar karena memakan ketakutan Gendis. Perjanjian dengan makhluk ghaib seperti Danyang tidak akan bisa diputus, jadi Gendis harus tetap menbayarnya. Ibarat kata, Gendis telah sepakat untuk membeli sesuatu dari Danyang, dia juga sudah mendapatkan apa yang dia minta, maka dia harus membayarnya bagaimana pun caranya.Dengan menggeretakkan gigi, Dayu berusaha menarik Gendis agar
Read more

Kunci

Dayu diam. Memangnya apa lagi yang musti dia lakukan saat dia sendiri sama sekali tak mengenali di mana dirinya tengah berada. Di tengah hutan jati, dengan sebuah jalan beraspal halus yang basah dan angin yang sejuk. Oh, bagaimanapun juga tempat semacam itu bisa ada di mana saja. Seharusnya setelah dia melepaskan jerat kontrak yang mengikat lehernya, dia tidak akan menjadi korban tumbal untuk Danyang lagi. Tapi bagaimana dia justru bisa terjebak di tempat itu dan bertemu dengan Danyang, yang sialnya tampil di hadapannya dalam wujud si lelaki paling menawan dalam penglihatan Dayu sekarang, sendirian, tanpa persiapan. Nala hanya membahas soal detail yang mungkin terjadi di rumah Gendis, tapi dia sama sekali tak membahas soal kemungkinan dia kembali terjebak di alam lain yang tak seharusnya dia masuki. "Sekarang, aku harus bagaimana?" Dayu bertanya. "Jadi, sebenarnya apakah aku berhasil meloloskan diri dari Danyang atau tidak?" tanyanya lagi. Sekali lagi, Dayu bertanya sambil memand
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status