Dayu terbangun dari tidurnya lantaran bermimpi buruk. Setelah merasakan hidup yang tenang selama beberapa hari, dia malah bermimpi kembali berada di jalanan yang ada di tengah hutan jati itu sekali lagi. Kali ini, dia seorang diri dan tak melihat sosok yang awalnya tak bisa dia lihat wajahnya tapi kemudian menunjukkam diri dengan meminjam wujud Nala itu, dia hanya berjalan terus sampai dia kembali ke tempat semula, seolah sejauh apapun dia pergi dia tetap tak akan meninggalkan tempat itu.Suara gemericik air dari keran mengisi wastafel, meramaikan hening malam itu. Gerimis turun sebagai sisa hujan yang tak sempat Dayu rasakan, tapi jejaknya nyata sampai ke balkon kamar, tanda bahwa angin sempat turut serta menyumpang kericuhan.Setelah mencuci wajahnya dan memandangi cermin, Dayu memekikan makian kecil dengan lirih. Bukan apa-apa, dia terlalu ketakutan pada perasaan tak nyaman yang ditinggalkan oleh mimpi buruk barusan, jadi dia tak memperhatikan keadaan ketika masuk ke kamar mandi. M
Baca selengkapnya