Share

Kiriman Langsung 2

Dayu menutup mulutnya dengan tangan dan menoleh ke arah lain demi menghindari beratatan dengan makhluk itu. Jelas dia tidak mungkin bereaksi lebih banyak atau Dimas akan menjadi lebih kacau. Setelah merasa lebih tenang, barulah gadis itu kembali duduk dengan tenang meski sedikit gemetaran dan memandang ke arah wajah Dimas, menghindari untuk menatap ke bawah.

"Kenapa kamu mengatakan itu? Apa yang membuat kamu berpikir bahwa kamu sudah mati? Lihat, aku bahkan masih bisa menarik hidung mancungmu atau mencubit pipimu yang selembut adonan kue buatan Leag!" Dayu mencoba membuat suasan lebib baik meski pertanyaannya cukup berat dengan menambahkan sedikit candaan.

Dimas tersenyum sedikit saat Dayu mengaduk pipinya seperti adonan kue, dan saat tangan Dayu dengan usil menggelitiki lehernya, Dimas tertawa sampai terpingkal.

Obrolan mereka menjadi lebih tenang setelah itu. Dimas bercerita mengenai keresahan yang tidak bisa dia pahami dengan baik. Sesuatu yang mendorongnya untuk menjauh dari orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status