Semua Bab Suami Muda Mbak Halimah: Bab 91 - Bab 100

124 Bab

Yang Terjadi Dengan Abrisam

Bab 91 Yang Terjadi Pada Abrisam "Terus sekarang tujuan Siska datang lagi ke sini buat apa? Ganggu kalian lagi? Atau?" Lagi-lagi Ibu mertuaku itu tampak khawatir dengan keadaan kami semua.Jelas lah, orang tua mana yang tak khawatir mengetahui ada orang yang berkemungkinan akan mengganggu ketenangan hidup anak-anak dan keluarganya? Aku pun kalau berada fi posisi Bulik Erni pasti akan merasakan hal yang sama."Enggak, Bu. Tapi Halimah."Mendengar namaku disebut tentu membuatku terkejut. Apa lagi yang kini diinginkan Siska padaku? Astaghfirullah ..."Astagfirullah, Mas, Abrisam, Mas!" pekikku kala mendengar tangisan dari anakku yang berada di dalam rumah.Bergegaslah aku dan lainnya masuk ke dalam rumah guna mengecek keadaan Abrisam. Ketakutan sempat menghampiriku manakala mendengar suara tangisan anak pertamaku itu yang secara tiba-tiba. Takut-takut kalau ia terjatuh dari kasurnya atau ketika masih dalam keadaan tanpa sengaja kepalanya terbentur sesuatu. Atau bahkan hal yang lebih b
Baca selengkapnya

Kemunculan Dewi yang Tiba-tiba

Bab 92 Kemunculan Dewi yang Tiba-tiba "Pasti dia!" batinku mengingat satu orang wanita yang selama ini tak suka padaku.Apalagi saat ini wanita jah*t itu berada di sekitar tempat tinggalku. Tentu saja hal itu membuatku semakin yakin kalau dia lah pelakunya. Pasti dia masuk ke dalam rumah ini diam-diam ketika semua anggota berada di belakang rumah tadi.Tanpa berpikir panjang, tanpa memikirkan benar atau tidak, aku pun bangkit dari dudukku dan berlari ke arah luar rumah tanpa seizin suami mudaku. Sontak tindakanku ini membuat suami mudaku serta yang lainnya panik. Baik Mas Hilman maupun Bulik Erni atau yang lainnya terus memanggilku untuk kembali. Tapi sayangnya aku lebih memilih menghiraukan panggilan mereka dan terus berlari keluar rumah."Siska! Keluar kamu!""Siskaaaa! Dasar janda gil*!"Aku terus menggedor-gedor pintu rumah Bu Watik seraya terus-terusan memaki Siska dengan lantang. Aku yakin pasti janda gil* itu yang menyakiti anakku. Siapa lagi kalau bukan dia? Keyakinanku ini
Baca selengkapnya

Melawan Siska

Bab 93 Menarik Tuduhan"Percaya sama aku. Bukan dia pelakunya. Orang lain!" Dewi kembali mencoba meyakinkan Mas Hilman untuk memintaku menarik kembali tuduhanku pada Siska."Lebih baik kamu tarik tuduhamu dan jangan biarkan wanita itu menjebakmu," ujar Dewi padaku sembari melirik tajam sebentar ke arah Siska.Mendengar perkataan Dewi barusan semakin membuatku kebingungan. Ada apa dengannya yang tiba-tiba muncul dan memintaku untuk menarik kembali tuduhanku. Lantas, apa mungkin benar ucapannya itu? Jika iya, darimana ia tahu akan hal ini? Atau jangan-jangan ... Malah dirinya sendiri lah pelaku yang membuat anakku lebam-lebam seperti itu?"Kalau bukan dia pelakunya, siapa? Kamu?!" todongku pada Dewi."Siapa pun pelakunya, sebaiknya kamu cari tau lebih dulu. Jangan asal menuduh yang kalau salah bisa fatal akibatnya!" balas Dewi dengan nada agak meninggi.Aku kembali terdiam mendengar balasan Dewi barusan. Benar yang dia katakan. Kalau sampai aku salah menuduh akan bisa lebih fatal akibat
Baca selengkapnya

Ada Apa Denganmu, Siska?

Bab 94 Ada Apa Denganmu, Siska?Melihat tindakan Siska yang tak terduga itu spontan membuat Mas Hilman terus menggedor-gedor pintu disertai memanggil nama Siska. Hal serupa pum juga dilakukan Mas Aryo juga Bulik Erni yang mengecam perbuatan Siska barusan. Sayangnya, sekeras apapun yang dilakukan tiga orang di luar itu tak membuat Siska membuka pintunya. Siska betul-betul tutup telinga dengan teriakan-teriakan di luar sana.Entah lah apa yang akan diperbuatnya padaku kali ini.Namun yang jelas aku tidak akan takut padanya. Selain banyak saksi ketika ia menarik paksa diriku, aku juga memiliki banyak pendukung di luar sana. "Mau apa kamu?" tanyaku pada Siska yang akan duduk santai di sofa ruang tamu tanpa memedulikan suami dan keluargaku sedang khawatir di luar sana."Duduk aja dulu." Dengan entengnya Siska mempersilakanku untuk duduk di sofa depannya.Aku bergeming melihat sikap janda gil* itu. Sebenarnya apa yang dia inginkan sampai harus berbuat seperti ini?"Tenang. Kamu aman, kok. B
Baca selengkapnya

Siska Pergi

Bab 95 Siska Pergi"Aku udah kirim videonya ke hp mu. Silakan cek," ucap Siska lagi sambil tersenyum.Aku segera mengecek hp ku dan ternyata benar. Aku mendapat kiriman video dari nomor yang tidak aku kenal.Oh, Siska ... Ada apa dengan dirimu hari ini? Mengapa kamu terlihat sangat berbeda dan bahkan lebih terlihat seperti malaikat?Siska lantas bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan ke arah pintu depan dan membukanya. Siska betul-betul terlihat santai seolah tak terjadi apa-apa.Bersamaan dengan pintu yang telah terbuka, spontan aku berdiri ketika melihat Mas Hilman masuk ke dalam rumah dengan setengah berlari menuju tempat dimana aku berada. Suami mudaku itu langsung memelukku yang membuat tubuhku lunglai seketika. Entah sebab apa yang membuatku seperti ini, padahal ketika di dalam rumah bersama Siska, ia memperlakukanku dengan begitu baik. Tak ada kekerasan ataupun hinaan yang ia lontarkan padaku. "Kamu gak pa-pa?" tanya Mas Hilman padaku."Iya, Mas. Aku gak pa-pa, kok," jawabk
Baca selengkapnya

Alasan Siska Pergi?

Bab 96 Alasan Siska Pergi?Sebetulnya mendapati Dewi pergi begitu saja malah membuatku curiga padanya. Namun, mengingat kembali kalau dalam rekaman video yang dikirimkan Siska itu bukanlah Dewi yang masuk secara diam-diam ke dalam rumah Bulik Erni.Selain curiga pada Dewi, karena sikapnya itu lah yang tentu membuatku jengkel sekaligus semakin tak suka padanya. Dia yang tadinya ngotot memintaku untuk menarik tuduhanku sekarang ini malah menghilang tanpa pamitan. Ah, ada apa dengan wanita gil* yang mengaku ingin mendapatkan suami mudaku itu? Mengapa ia pergi disaat aku dan Siska masih berada dalam satu ruangan?"Mm, yasudahlah. Lupakan aja," kataku. Toh, tak penting juga keberadaan Dewi di rumah ini. Beberapa saat kemudian baik Mas Hilman dan lainnya menagih padaku untuk menunjukkan video rekaman yang dikirm oleh Siska. Namun, disaat aku hendak membuka aplikasi berwarna hijau itu tiba-tiba Siska kembali mengirimiku sebuah pesan singkat. [Aku sarankan lebih baik kamu urungkan niatmu un
Baca selengkapnya

Aku yang Marah Dia yang Ngambek

Bab 97 Aku yang Marah Dia yang Ngambek "Bisa gak sih kamu jaga emosimu?! Ingat umur, Mbak! Jangan kayak anak kecil!" tegur Mas Hilman sesampainya kami di rumah.Aku yang tak terima akan tegurannya itu lantas pergi ke kamar begitu saja. Entahlah, batinku mendadak terasa sakit mendengar ia berkata demikian. Bagaimana bisa ia mengambil kesimpulan jika apa yang ku lakukan adalah sebuah kekanak-kanakan? Wong jelas-jelas aku membela diri.Bukankah jika memang Mas Hilman sungguh mencintaiku seharusnya ia melakukan hal yang sama denganku? Membelaku. Tapi ini? Apa karena ia sungkan terhadap Bu Watik yang notabene adalah Budhe nya sendiri? Atau malah jangan-jangan ... Ketakutanku akan perasaan Mas Hilman terhadap Sarah itu mulai terjadi?"Sayang!" panggil Mas Hilman saat aku melenggang pergi.Ku abaikan panggilan suami muda ku itu dan terus berjalan menuju kamar. Biar saja. Salah sendiri bukannya membela istrinya malah mempermalukanku begitu. Ditambah menyalahkan ku pula."Mbak Halimah istrik
Baca selengkapnya

Perdebatkan

Bab 98 Perdebatan Dengan berat hati aku pun ikut mengiyakan permintaan Ibu mertuaku itu. Yah, mau bagaimana lagi? Dua suara banding satu. Lagipula tak enak juga kalau harus mendebat Ibu mertua sendiri hanya gegara hal sepele seperti ini.Mas Hilman tampak kegirangan mendapati kemenangan atas diriku ini. Walaupun demikian bukan berarti malam ini akan ada tidur romantis seperti biasanya. Lihat saja nanti apa yang akan ku perbuat padanya supaya ia sadar akan kesalahannya.***Ketika hendak tidur tak sengaja aku melihat hp Mas Hilman yang terus-menerus berdering. Sebuah panggilan masuk yang berulang kali dari nomor yang sama. Anehnya nomor itu tidak disimpan oleh suami mudaku. Lantas, nomor siapa kah itu?Dikarenakan Mas Hilman masih sibuk membantu Rahma belajar, aku pun memberanikan diri untuk mengecek hp milik Mas Hilman. Rupanya bukan hanya banyaknya panggilan yang tak terjawab, tetapi juga beberapa pesan beruntun pun dikirim oleh nomor tersebut. Tentu saja hal ini malah membuatku sem
Baca selengkapnya

Dugaan yang Tepat

Bab 99 Dugaan yang Tepat"Abaikan aja dia," cetus Mas Hilman yang membuatku menoleh ke arahnya. Bagaimana bisa ku abaikan jika Dewi seberang itu. Lebih-lebih aku juga takut kalau tindakanku akan memengaruhi pekerjaan suami muda ku itu. Mengingat siapa Dewi yang bukan hanya sekedar guru biasa. Melainkan juga anak dari pimpinan sekolah tempat Mas Hilman mengajar. Haduuh, Dewi Dewi, kamu betul-betul merepotkan rumah tanggaku!***"Kue buat siapa, Bu?" tanyaku pada Bulik Erni di suatu sore. "Buat Mbak Watik. Mau kamu antar?" tawar Ibu mertuaku. Mendengar hal itu tentu saja dengan senang hati aku menyanggupinya. Bagiku ini adalah kesempatan untuk mengulik informasi pada orang tua itu sesuai dengan apa yang disarankan oleh Siska.Aku berjalan santai menyeberangi jalan menuju rumah Bu Watik. Mengantar kue yang barusan dibuat oleh Ibu mertuaku. Yang katanya kur ini adalah kue permintaan dari kakak iparnya itu. Maklumlah, selama ini memang sudah terkenal kalau Bu Watik tak pandai memasak.
Baca selengkapnya

Mendatangi Rumah Dewi

Bab 100 Mendatangi Rumah Dewi"Siapa? Ngomong yang jelas!" "Dewi, Halimaaah ... Dewi!" Ku hela napasku. Mendengar jawaban Bu Watik barusan aku pun tak begitu terkejut. Karena memang sudah ku duga sejak awal jika Dewi pasti ada hubungannya dengan ini semua. Kemunculannya yang tiba-tiba dan kepulangannya yang tanpa pamit pun membuat kecurigannku padanya semakin besar. Tapi, yang membuatku janggal kenapa ia malah memintaku menarik tuduhanku terhadap Siska? Bukankah jika aku tetap menuduh Siska itu akan membuatnya terbebas dari kesalahannya. Why?Ah, apapun alasannya perbuatan Dewi tak bisa dimaafkan dengan mudah. Karena hal ini lah yang mendorongku untuk berbuat sesuatu supaya wanita penggoda suami orang itu menyadari akan kesalahannya dan meminta maaf pada keluargaku. ***Di suatu malam ketika Mas Hilman sudah terlelap dalam tidurnya secara diam-diam aku kembali menilik hp miliknya. Tujuanku melakukan hal itu untuk menanyakan perihal alamat rumah Dewi lewat nomor hp suami mudaku itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status