"Sedang apa di sini Dio?" Tanya Ismi, menatap Dio dengan tatapan takjub."Aku sedang berbelanja, kau sendiri?" Dio menjawabnya dengan gugup. Sambil mengangkat Arsy di pangkuannya.Aku mengurungkan niatku untuk mendekat pada Dio, mengambil sisi lain agar tak menganggu mereka."Yaa ..., aku juga berbelanja, ehh ... kau tinggal di sini kah Dio?""Ya, aku tinggal di sini, kau juga?" Tanya Dio nampak terkejut"Ya baru beberapa hari saja. Waw gak nyangka ya ternyata sekarang kita dekat!""Ya ..., bagaimana keadaanmu?""Seperti yang kau lihat.""Syukurlah.""Dia ..., anakmu?" Tanya Ismi ragu-ragu. Sambil menunjuk Arsy."Oh, dia anak seorang teman dekat. Oh ya ..., aku sedang terburu-buru, mungkin lain kali kita bsia bertemu lagi." Dio menyudahi perbincangannya dengan Ismi.Mereka pun akhirnya berpisah. Aku masih berdiri mematung di tempatku. Tak menyangka bahwa Dio mengenal Ismi. Hingga tiba-tiba, "Mamaaaaa ...!" Arsy memanggilku kencang. Suaranya memenuhi seluruh ruangan swalayan yang tak
Baca selengkapnya