“Tenang, Adisatya. Kau akan langsung berguru padaku!” tandas Arya.“Hah?”Berguru kepada Ksatria Cundhamani, tak pernah terbesit di pikiran seorang pemuda desa seperti Adisatya. Tak salah ia lebih memilih panah dari pada senjata yang lain. Tak ada yang tahu takdir seseorang selain Yang Maha Kuasa.“Kau akan aku ajarkan Sasra Sayaka!” ucap Arya penuh kepercayaan.“Sasra Sayaka?” seru Adisatya, Perdana, Barata dan Atma nyaris bersamaan.“Kau serius, Arya?” tanya Legawa yang tak menemukan kepercayaan apa kah muridnya itu mampu. Sekarang saja tanpa busur Agnitama ia tak mampu selalu melepaskan Sasra Dasa.“Bukan kah Sasra Sayaka membutuhkan tenaga yang begitu banyak?” tanya Aruna. Ia yang merupakan putra dari Arya bahkan hanya melihat ayahandanya melepaskan Sasra Sayaka satu kali.“Benar, Sasra Sayaka butuh tenaga lebih besar dari pada Sasra Dasa. Tapi itu bisa dilatih,” jawab Arya. “Semua ilmu panah melibatkan busur, anak panah, dan penggunanya. Sasra Sayaka hanya bisa dilakukan jika ket
Read more