Share

68. Pasukan Udara

“Ini ... Pasukan Udara Astagina! Bedebah! Mereka menggunakan temuan ayahandaku untuk menyerang Rakajiwa!” umpat Arya. Siapa yang tak marah diperlakukan demikian. Sudah terus diburu untuk dibunuh, kini menyerang dengan pasukan bentukan Sanggageni.

“Ya, aku pernah mendengarnya. Tapi baru kali ini aku melihatnya sendiri,” ucap Legawa sambil terus menengadah.

Prajurit-prajurit khusus mengenakan pakaian berangka besi itu berputar-putar di langit Rakajiwa. Sayap selebar tombak itu dahulu pernah digunakan mendiang Sanggageni untuk menghalau penyerang di Pantai Selatan. Arya bahkan tak tahu kalau Jenar dan Danapati mengaktifkan lagi bahkan memperbanyak pasukan itu.

Anak-anak panah mulai ditembakkan dari udara. Pasukan udara itu sepertinya memang ditugaskan untuk membunuh, bukan menghancurkan tempat itu. Pasalnya mereka tak menggunkan minyak dan api, hanya anak panah.

Dengan Lembat Brabat, Legawa dan Aruna segera memindahkan orang-orang yang masih dalam pengobatan ke dalam. Orang-orang yang se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status