Setelah mendirikan solat, tak lupa aku memanjatkan doa atas masalah yang sedang menimpa Mas Hilman agar diberi jalan keluar. Aku juga meminta jalan terbaik untuk masa depanku dan Ilham. Setelahnya, aku langsung merebahkan tubuh di atas ranjang. Tubuhku terasa begitu lelah. Bahkan bukan hanya ragaku, tapi juga jiwaku. Saking lelahnya hari yang dijalani, mataku pun tak butuh waktu lama untuk terpejam dan berlayar ke alam mimpi. ***Pagi ini, saat sedang menyiapkan sarapan, aku dikejutkan dengan suara salam dari arah depan. Saat dihampiri, keningku mengernyit menatap orang di depan sana. Mas Ryan bersama Nisya."Mas Ryan?" sapaku. "Nisya, sudah sembuh, Sayang?" Aku beralih menatap Nisya. Mengusap pipinya sekilas."Aku ... mau minta tolong sama kamu, Ra. Ini juga kalau kamu gak keberatan," tutur Mas Ryan seolah ragu untuk mengatakannya. "Apa, Mas? Insyaallah aku akan membantu sebisa mungkin," jawabku sambil tersenyum. "Aku, titip Nisya di sini, boleh?" tanyanya. "Loh, memangnya Anit
Last Updated : 2023-01-16 Read more