"Baiklah, kali ini aku menyerah, namun ini bukan berarti aku melepaskanmu, Yudha. karena kau hanya milikku seorang," bisik Jesslyn sambil terus memacu mobilnya.***"Bagaimana pak? Apa mobilnya masih ada di depan?" Tanya Rahma pada penjaga rumahnya."Tak ada lagi, Bu. Mobilnya sudah pergi." Penjaga itu kembali menoleh ke kanan dan kiri guna memastikan kembali."Baguslah. Ingat baik-baik mobil itu. Jangan pernah membukakan pagarnya tanpa seizinku atau Pak Yudha, mengerti?" Perintah Rahma yang langsung di balas anggukan kepala olehnya. Tak lama Rahma membalikkan badannya, bergegas masuk ke dalam rumah."Kucing betinamu itu sepertinya sudah mulai ingin mengajak bermain, mas," sindir Rahma cemberut begitu melihat Yudha melepas dasinya."Nih ponselmu." Tangan Rahma terulur menyerahkan benda pipih itu pada Yudha."Untung saja ponselmu tertinggal di mobil kalau tidak, aku mungkin tidak tahu jika kucing gatal itu mulai mengeong," ketus Rahma. Setidaknya ia harus berterima kasih pada sopir pri
Read more