"Tak ada," jawab Rahma menggeleng, namun senyum yang terbit di wajahnya terlihat begitu mencurigakan di mata Suryani.***Tangan Deni memegang erat ponselnya, meski sedikit ragu, namun akhirnya tangannya menekan nomor ponsel Nella, lelaki itu berniat untuk bertukar pikiran dengan saudarinya itu mengenai masalah rumah tangganya.Suara jaringan statis terdengar ketika akhirnya panggilan teleponnya tersambung, tak lama suara Nella terdengar menyapanya lebih dulu."Ada apa kau menelponku, mas?""Ah, maaf jika kau mengganggu. Widya ... dia sudah dua hari tak kembali," jawab Deni."Maksudnya pergi dari rumah? kalian bertengkar?""Iya, kami bertengkar ..." Deni menghentikan ucapannya lalu terdengar helaan nafasnya yang berat."Lalu ...? Kau takut jika ia benar-benar akan meninggalkanmu? Begitu maksudmu, Mas?""Haruskah aku mengatakannya? Aku mengikuti saran Rahma, dan lihat hasilnya, Widya benar benar pergi meninggalkanku," keluh Deni.Mendengarnya, Nella menghela nafas panjang. "Kau tenang
Baca selengkapnya