Home / Romansa / MENJEMPUT ISTRIKU / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of MENJEMPUT ISTRIKU: Chapter 11 - Chapter 20

38 Chapters

011 Perjalanan

**Bab 011 Perjalanan**Beberapa jam kemudian, seperti yang telah dijelaskan oleh Alwyn, mereka tiba di stasiun dan segera memasuki gerbong khusus yang telah disiapkan untuk mereka. Atthy tercengang saat melihat kereta uap yang megah di hadapannya. Seumur hidupnya, baru kali ini dia melihat kereta uap dengan mata kepalanya. Sebelumnya, ia hanya mengetahui tentang kereta uap melalui cerita ayah atau kakeknya, juga melalui koran dan buku yang pernah dibacanya.Atthy tidak mampu menyembunyikan keterkejutan dan kekagumannya terhadap ''Ular Besi'' yang berdiri gagah di hadapannya. Warna hitam legam kereta itu menambah kesan misterius yang mengagumkan.Melihat reaksi Atthy, ekspresi Alwyn, Randy, dan para pengawal kembali memperlihatkan kesan yang sama seperti saat pertama kali mereka bertemu Atthy. Meskipun begitu, mereka berusaha tetap sopan, tidak menunjukkan rasa heran mereka dengan terlalu jelas, dan tetap menghormati Lady yang saat itu terkesan cukup terpesona oleh teknologi yang belum
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

012 Kegundahan

**Bab 012 Kegundahan**Kegugupan Rosa mencuatkan rasa penasaran Alwyn. Ia merasa sudah berada di ambang menemukan sesuatu dari ketiga pelayan Atthy, tetapi jawabannya masih terselubung kabut."Tuan... Tidak ada masalah apa pun. Kami hanya... tidak terbiasa dengan perilaku Nona—eh, maksud saya, Lady Galina," ujar Stela. Sebagai pelayan senior, ia berhasil menyembunyikan rasa gugupnya lebih baik dibandingkan dua lainnya, tetapi bagi Alwyn, kesan itu tidak cukup meyakinkan.Mata Alwyn menyipit sedikit. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi, mempertahankan ekspresi tenang. Dalam pikirannya, suara kesal bergema. ''Sial, aku terlalu ceroboh. Seharusnya aku memanggil mereka satu per satu. Mereka saling melindungi, dan itu hanya memperkuat pertahanannya.''"Baiklah." Alwyn akhirnya mengangguk kecil, nada suaranya datar. "Kalian boleh pergi."Ketiga pelayan itu tampak lega mendengar perintah tersebut, meskipun Alwyn belum selesai. "Tapi ingat," lanjutnya dengan nada tajam yang menahan langkah merek
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

013 Dokter Sarah Windfold

**Bab 013 Dokter Sarah Winfold**---HAHHHDesahan yang terdengar cukup keras dan berat dari Alwyn membuat Randy terkejut. Dia menoleh dengan cepat, hanya untuk menemukan wajah sahabatnya yang tampak cemas, sebuah ekspresi yang sangat jarang ia lihat."Alwyn, ada apa?" tanya Randy, dahi mengernyit, merasakan ketegangan yang berbeda dalam sikap Alwyn. "Wajahmu... Terlihat jelas kau sedang cemas... Seperti bukan dirimu yang selalu tenang," lanjutnya, penuh keheranan."Lady Atthaleyah... Aku bingung harus bagaimana?" jawab Alwyn, suaranya penuh keluh kesah."Kenapa?" seru Randy, masih heran. "Bukankah selama ini Lady tidak pernah membuat masalah, kecuali jika dia sakit, tapi itu bukanlah hal yang bisa diatur...""Justru itu masalahnya, Randy," Alwyn memotong, ekspresinya cemberut, matanya tampak penuh keresahan. "Lady tidak pernah mengeluh, bahkan sekali pun! Malah membuatku semakin cemas melihat keadaannya yang semakin membingungkan."Randy terdiam sejenak, mencerna keluhan aneh sahabatn
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

014 Duke Hugh Griffith

**Bab 014 Duke Hugh Griffith**Alwyn segera memberi salam dengan hormat pada pria bertubuh tinggi dan gagah di hadapannya. Tanpa ragu, ia langsung bersikap siap, layaknya seorang ajudan yang selalu siaga di hadapan komandannya."Maafkan kelalaian saya, Tuanku. Saya ceroboh tidak memperhitungkan semuanya..." ujar Alwyn dengan nada rendah, berusaha menjelaskan sambil menahan kegugupan yang menggelayuti hatinya.Namun, pria besar itu tampaknya tak peduli sedikit pun dengan penyesalan Alwyn. Dengan nada tegas dan suara yang menggema, ia menyuruh, "Keluarlah! Siapkan kereta kudanya!""Baik, Tuanku," jawab Alwyn singkat, sebelum buru-buru berbalik dan segera pergi, meninggalkan Atthy bersama pria itu di dalam ruangan.Langkah Alwyn cepat namun penuh kecemasan. Meskipun hatinya berat, ia tahu tak ada yang bisa ia lakukan selain menjalankan perintah. Atthy kini ada bersama calon suaminya, dan sebagai seorang pegawai, dia hanya bisa bersimpati, bukan berempati. Dilema itu merayapi pikiran Alwyn
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

015 Alwyn dan Helena

**Bab 015 Alwyn dan Helena**Alwyn sibuk berkutat dengan tumpukkan dokumen di ruang kerjanya ketika pintu diketuk. "Masuk," ujarnya, tanpa menoleh.Helena melangkah masuk, menutup pintu dengan tenang di belakangnya. Helena mengangguk memberi salam kepada Alwyn. Dia melihat wajah Alwyn yang tampak lelah, tetapi matanya tetap memancarkan perhatian yang tajam. "Nyonya Helena, saya butuh laporan terkini mengenai distribusi persediaan musim dingin."Helena menoleh, menatapnya dengan senyum tipis. "Tentu, Tuan Alwyn. Saya sudah membawanya." Ia memberikan sebuah map yang dia bawa, tetapi kemudian berhenti, menatap Alwyn sejenak sebelum menyerahkan dokumen itu."Ada sesuatu yang ingin Anda bicarakan?" tanya Alwyn, nada suaranya tenang, tetapi mengisyaratkan bahwa ia menyadari ketidaklaziman dalam sikap Helena.Helena mengangguk pelan. "Ini tentang Lady Athaleyah."Wajah Alwyn sedikit berubah, meski ia berusaha tetap tenang. "Apa yang ingin Anda sampaikan?"Helena meletakkan map di meja, mengat
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

016 Status Baru

**Bab 016 Status Baru**Duke Hugh Ethan Griffith adalah anak kedua dari tiga anak lelaki Grand Duke Griffith. Hugh memperoleh gelar Dukenya pada usia 23 tahun, satu tahun setelah ia memimpin pasukan dalam perang besar melawan Kerajaan Targozar dan Vuldrekh dan berhasil merebut wilayah Skythia sepenuhnya. Skythia adalah pegunungan luas yang telah menjadi sengketa antara kerajaan Xipil dan Kerajaan Targozar dan Vuldrekh, sebuah wilayah yang sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam.Sejak usia 12 tahun, Hugh sudah terjun ke medan perang bersama kakak tertuanya. Namun, pada usia 15 tahun, setelah kakaknya tewas dalam perang, Hugh dipercaya untuk memimpin pasukan yang mencoba merebut Skythia. Dalam sembilan tahun peperangan yang penuh darah itu, Hugh akhirnya berhasil mengusir Targozar dan Vuldrekh dari wilayah Skythia.Skythia memiliki luas yang hampir setara dengan Alpen, wilayah yang sudah dikuasai oleh dinasti Griffith sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Meskipun baru sekit
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

017 Saihan Malaken dan Count Dravina

**Bab 017 Saihan Malaken dan Count Kevin Dravina**Derap tapak kuda memecah keheningan hutan. Rombongan Duke Hugh Griffith berangkat meninggalkan Manor sejak pagi hari, menembus kabut yang masih menggantung di atas lembah. Saat matahari mulai merangkak tinggi, udara dingin yang menusuk kulit mereka semakin tajam, menyelinap melalui setiap celah jubah dan pakaian, seolah-olah menguji ketahanan mereka. Derap kaki kuda menggema di hutan sunyi, menambah ketegangan setiap meter perjalanan.Saihan, yang duduk di samping Hugh, merasa keheningan itu mulai menekan. Ia mencoba mengisi ruang kosong yang tercipta dengan percakapan ringan, meski nada suaranya jauh dari serius."Duke, bukankah sangat disayangkan?" tanyanya dengan nada santai."Apa maksudmu?" Hugh menjawab tanpa berpaling, tetap fokus pada jalan di depan, memegang kendali kudanya dengan tangan yang tampak kokoh."Istri Anda yang cantik, baru saja sah menjadi istri dan kini malah Anda tinggalkan," lanjut Saihan, sengaja memberikan sen
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

018 Granthar

**Bab 018 Granthar**Hugh memandang luas wilayah Granthar yang terhampar di depan matanya. Sebuah benteng yang kokoh berdiri di tengah padang rumput yang luas, dikelilingi oleh hutan lebat yang seolah ingin menyembunyikan segala rahasia yang ada di dalamnya. Angin dingin berhembus, membawa aroma tanah basah yang khas, menandakan bahwa musim hujan sudah mendekat. Di kejauhan, tampak barisan pegunungan yang menjadi batas alami dari kerajaan ini, memberikan kesan kesendirian yang mendalam.Di sampingnya, Saihan dan Kevin berdiri dengan sikap serius. Sejak perjalanan mereka dimulai, tidak ada banyak kata yang terucap di antara mereka. Keheningan perjalanan lebih berbicara banyak tentang ketegangan yang mereka rasakan. Granthar bukan hanya sebuah tempat yang perlu diperiksa—itu adalah potret dari keseluruhan keamanan kerajaan Skythia. Jika Granthar jatuh, maka sebagian besar wilayah Skythia akan kehilangan pertahanan utamanya.“Seperti yang kita duga,” kata Saihan, memecah keheningan. “Keam
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

019 Granthar 2

**Bab 019 Granthar 2**Setelah melakukan observasi dan menerima laporan dari Kevin dan Saihan, Hugh memutuskan untuk segera merancang langkah-langkah konkret. Ancaman dari musuh yang belum jelas semakin terasa, dan pasukannya harus siap menghadapi segala kemungkinan. Namun, Hugh juga tahu bahwa kecemasan yang mulai melanda para tentara bisa menjadi kelemahan yang tak terduga. Jika itu tidak diatasi, bisa jadi lebih besar dari ancaman luar yang mereka hadapi.Dengan langkah tegap, Hugh menuju ruang komando. Di dalamnya, para komandan tengah berdiskusi dengan suara rendah, membahas kesiapan pasukan dan langkah-langkah pertahanan yang akan diambil. Begitu Hugh memasuki ruangan, suasana seketika berubah. Semua orang berdiri dengan hormat, namun ada ketegangan yang jelas terlihat di wajah mereka."Yang Mulia Duke Griffith," ujar salah seorang komandan, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang mulai menyebar di antara mereka. "Kami telah mempersiapkan pertahanan di titik utara, namun ada kekh
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

020 Aldor

**Bab 020 Aldor**Aldor menyambut Alwyn dengan langit kelabu dan udara dingin yang menusuk. Kota benteng ini berdiri dengan konstruksi yang belum selesai, namun suasana di dalamnya terasa jauh dari ketenangan. Penduduk berlalu-lalang dengan langkah cepat, wajah mereka dipenuhi kewaspadaan. Prajurit yang bertugas di gerbang melontarkan hormat dengan kaku, mencerminkan ketegangan yang sudah mengakar di tempat ini.Di aula utama kastil Aldor, seorang pria paruh baya dengan jubah kebesaran yang sedikit terlalu mewah untuk seorang penguasa daerah, berdiri dengan ekspresi gelisah. Edric Valmond, penguasa Aldor, adalah pria dengan wajah aristokrat yang dipenuhi garis-garis kelelahan. Matanya tajam, tetapi ada kegugupan yang sulit disembunyikan dari sorotannya. Dia bukan seorang pemimpin yang biasa menghadapi medan perang; keberaniannya lebih banyak teruji di ruang perjamuan, bukan di garis depan."Selamat datang di Aldor, Tuan Gusev," kata Edric, suaranya terdengar angkuh namun mengandung ke
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status