Beranda / Romansa / MENJEMPUT ISTRIKU / 017 Duke Hugh Griffith

Share

017 Duke Hugh Griffith

Penulis: Wolfy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 21:22:14

Alwyn segera memberi salam pada pria bertubuh tinggi dan gagah di hadapannya, dia juga langsung bersikap siap layaknya seorang ajudan di hadapannya komandannya.

''Maafkan kelalaian saya Tuanku, saya ceroboh tidak memperhitungkan semuanya...'' ujar Alwyn segera berusaha menjelaskan pada tuannya.

''Keluarlah!'' seru pria besar itu seolah tidak peduli dengan penyesalan Alwyn, ''Siapkan kereta kudanya!''

''Baik Tuanku,'' jawab Alwyn kemudian segera pergi meninggalkan Atthy dan pria itu berdua di dalam ruangan.

Alwyn merasa cemas dengan keadaan Atthy tapi apa boleh buat dia hanya bisa bersimpati, bukan berempati. Atthy sekarang ada bersama dengan calon suaminya. Sebagai seorang yang hanya bekerja, dia tidak boleh bertindak di luar ketentuannya sebagai seorang pegawai.

''Keadaanmu tampak tidak baik...'' ujar pria besar itu bertanya dengan dingin.

Atthy meneliti semuanya sejak tadi, penampilannya megah walau sangat simpel. Atthy bisa tahu seluruh atribut yang menempel di tubuhnya tidak satu pun adalah barang murahan. Cara Alwyn menghormati dan memanggil pria besar itu pun. Maka, tidak salah lagi, dia adalah pria yang telah mengirimkan lamaran pernikahan untuknya, pria penguasa Alpen yang bahkan di takuti oleh keluarga kerajaan. Tidak lain, tidak bukan, Grand Duke Griffith.

''Salam, Yang Terhormat Grand Duke Griffith... Perkenalkan saya Athaleyah Galina, maafkan kelalaian saya karena menyambut Tuanku dalam keadaan yang tidak baik.''

''Tidak masalah... Tapi kau salah tentang satu hal!'' seru pria itu kemudian segera memberikan peringatan padanya.

''Maaf?!'' sahut Atthy terkejut dan menampilkan wajah dengan ekspresi bertanya.

''Aku bukan Grand Duke Griffith, tapi Duke Griffith!'' seru Hugh mengoreksi sebutan gelarnya.

''Y-ya?!'' seru Atthy terkejut dan heran sekaligus.

''Jangan buang waktu, cepat keluar, kereta kuda sudah menunggu!'' seru Hugh kemudian berbalik pergi keluar dari ruangan Atthy tanpa menengok kembali ke belakang, ''Perjalanan masih panjang, masih butuh sehari lagi untuk sampai di Skythia.''

''Skythia?!''

Dengan suara lirih Atthy memekik menjawab Hugh dengan ekspresi bingung.

''Kenapa wajahmu seperti itu?!'' seru Hugh menanggapi Atthy yang masih bingung, ''Jalur kereta hanya sampai di Alpen, selanjutnya kita akan menggunakan kereta kuda. Ini masih pagi, jika bergegas kita bisa sampai sore nanti...''

Segera setelah menjawab kebingungan Atthy yang masih belum terpecahkan bagi Atthy, Hugh segera berlalu pergi meninggalkan Atthy yang masih terheran-heran.

''Setidaknya jelaskan beberapa hal padaku!'' seru Atthy di dalam hatinya dengan nada kesal, ''Alpen dan Skhythia, Grand Duke dan Duke... kenapa semuanya membingungkan... sepertinya, ada yang salah di sini... tapi apa?''

Atthy hanya bisa mengambil nafas panjang, mengasihani kedudukan rendahan yang dimilikinya hingga calon suaminya memperlakukannya dengan sangat dingin. Dia memang bertubuh sangat besar, dan aura yang keluar darinya seperti binatang buas yang menjaga wilayah teritorialnya.

''Aku harus berusaha sendiri rupanya... Ayo Atthy! Kamu bisa melakukannya, hanya beberapa langkah sampai pintu keluar gerbong,'' ujar Atthy menyemangati dirinya sendiri.

Atthy sangat susah payah mengangkat tubuhnya agar bisa berdiri tegak dan tetap berjalan dengan elegan, dia mengerahkan seluruh tenaga yang ada, bahkan tenaga cadangan yang di milikinya sekarang, hanya untuk bisa melangkah keluar dari ruangan kecil itu. Jantungnya berdegup sangat kencang, efek samping dari tenaga cadangan yang di keluarkan Atthy untuk melangkahkan kakinya. Tubuhnya bergetar, bulir-bulir tipis keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.

Saat melihat keadaan Atthy yang seperti itu, tidak satu pun dari para pengawal itu yang tidak bersimpati, bahkan Randy merasa kesal, dan marah pada Alwyn. Seharusnya dia tidak memberi kabar pada Duke, jadi Duke tidak perlu repot kemari menjemput Atthy secara langsung.

Jika saja Hugh tidak ada, Hugh yang seorang dengan pangkat tertinggi di situ, yang jelas adalah calon suami dari wanita yang sedang terseok-seok itu. Para pengawal itu bisa dengan mudah membopongnya untuk masuk dalam kereta kuda.

Tapi, tanpa perintah dari Hugh, tidak seorang pun dari mereka yang bisa dengan leluasa menyentuh Atthy begitu saja.

Keadaan Atthy terlihat semakin miris dan menyedihkan di mata mereka semua, walau para pengawal itu tidak secara langsung bersinggungan dengan Atthy, tapi tindak tanduknya selama di kereta telah membangkitkan simpati mereka yang cukup dalam padanya.

Suasana semakin tegang mana kala Atthy berusaha turun dari kereta api, Alwyn dan Randy menunggu di bawah mengulurkan tangannya menyambut Atthy. Sejak di pintu gerbong sudah terlihat Atthy yang mulai limbung, tapi karena menunduk, Alwyn dan Randy tidak segera menyadarinya.

HOP

Dengan sigap Hugh menangkap tubuh Atthy yang hampir saja menghunjam lantai Stasiun dengan posisi kepala lebih dulu, terkejut Hugh saat tangannya menyentuh tubuh Atthy, baru akhirnya Hugh sadar kalau tubuh Atthy *sepanas tungku api. Hugh langsung mengangkat Atthy, membopongnya, membawanya masuk dalam kereta kuda.

''Harlan, segera ke *Manor!'' seru Hugh memberi perintah ketika masuk dalam kereta kuda.

''Baik Tuanku,'' jawab Harlan kusir kereta kuda saat itu.

''Alwyn, apakah selama ini ada dokter bersama kalian?''

''Ada, Tuanku. Kami membawanya ketika berada di Stasiun Kota Ceron...''

''Bawa dia untuk merawatnya...''

''Baik Duke,'' jawab Alwyn dan Randy berbarengan.

Segera Randy pergi untuk membawa Dokter Sarah yang naik kereta kuda yang dikhususkan untuk membawa para pelayan agar berpindah ke kereta kuda bersama Hugh dan Atthy. Lalu, Alwyn, Randy, dan para prajurit dengan sigap segera bergerak mengiringi kereta kuda majikannya.

*****

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu terdengar dari pintu ruangan tempat Hugh mengerjakan berkas-berkas dokumennya.

''Tuanku,'' sapa Alwyn, begitu masuk dalam ruangan.

''Alwyn laporanmu sudah ku baca...''

''Ya, Duke.''

''Kenapa laporanmu tidak seperti biasanya?''

''Ya, Duke?!'' seru Alwyn dengan nada bertanya.

''Tidak ada kesimpulan dari laporanmu, ini tidak bedanya dengan omong kosong!'' seru Hugh datar dengan wajah jelas menunjukkan kalau dia tidak puas.

''Maafkan saya Duke, saya mengerti ketidak puasan Anda dan saya bersedia menerima hukuman. Tapi, begitulah adanya, saya masih belum bisa menarik kesimpulan apa pun untuk saat ini... Semua keterangan dan informasi yang saya terima sebelum bertemu dengan Lady Athaleyah Galina, tidak lagi relevan, seperti yang saya tulis dalam laporan...'' jawab Alwyn tegas tapi tetap penuh hormat.

''Kau yakin... kalau mereka adalah dua orang yang berbeda?!''

''Ya, tuan...''

''Tujuannya?!''

''Belum ada informasi.''

Mengernyit dahi Hugh mendengar jawaban Alwyn lalu sesaat kemudian ekspresinya kembali datar segera setelah dia memikirkan sesuatu di benaknya.

''Kalau begitu, aku mau dengar opini pribadimu tentang dirinya!''

''Tuanku?!'' seru Alwyn yang lagi-lagi terkejut.

Alwyn merasa canggung karena dia akan memberikan sebuah penilaian untuk seorang wanita yang akan menjadi calon istri dari seorang pria. Lagi pula dia hanya seorang pegawai yang tentu menurutnya tidak pantas baginya berada di posisi sebagai penilai.

''Katakan!'' seru Hugh singkat tapi tatapannya langsung membuat Alwyn mengeluarkan kata-katanya.

Alwyn segera tahu kalau tidak ada maksud buruk dari perintah tuannya. Alwyn yang sudah lebih dari lima tahun bersamanya bisa melihat kalau Hugh tulus meminta pendapatnya.

''Saya tidak bisa berprasangka buruk padanya...'' jawab Alwyn tegas, ''Meski begitu, secara garis besar kita tahu motif diajukannya pernikahan ini, kita wajib bersikap waspada. Tapi, saya berpikir untuk melihat hal ini dari perspekstif lain. Dan itu...'' Alwyn menjeda kata-katanya, dia ragu-ragu dengan pemikirannya.

Hugh hanya menatap dengan ekspresi datar melihat ke arah Alwyn saat mendengar jawabannya, Hugh melihat sesuatu yang berbeda dari Alwyn kali ini. Dia mulai menimbang, hal apa yang bisa membuat Alwyn menjadi ragu, lalu beberapa saat kemudian dia kembali membuka dokumen-dokumen di hadapannya.

''Kau tahu jika ada yang janggal dengan hal ini bukan?!'' tanya Hugh tegas dan di jawab anggukkan oleh Alwyn, ''Bangsawan kecil sepertinya berani mengirim pengantin palsu... apakah dia bodoh atau terlalu berani?!''

Alwyn hanya bisa diam dengan rona wajah yang jelas menunjukan kalau dia merasa sangat malu karena tidak bisa memberikan jawaban pasti untuk keresahan tuannya.

''Baiklah, kita lanjutkan permainan ini!'' seru Hugh memberi perintah, ''Dia sudah ada di sini sekarang. Jadi untuk saat ini, tinggalkan masalah ini pada Helena! Aku ingin kau menyelesaikan masalah di tambang batu bara, beberapa sedang mencoba bermain api di sana!''

''Dengan hormat tuanku Duke! Jika itu menyangkut perihal administrasi maka akan saya kerjakan karena itu bagian dari pekerjaan saya. Tapi, urusan itu bukankah harusnya di kerjakan oleh...''

''Aku tahu!'' seru Hugh memotong ucapan Alwyn, ''Karena para brandal pengacau itu, urusan dokumen terbengkalai karenanya aku ingin kau membantunya disana selama dia mengurus para cecunguk itu... beberapa pegawai administrasi melarikan diri... karena itu aku butuh bantuanmu untuk mengatur semuanya di sana. Jangan khawatir, Revan akan pergi bersamamu!'' seru Hugh melanjutkan lagi kata-katanya.

''Pekerjaanku sudah terlalu banyak... dan sekarang, gara-gara para pengecut itu aku harus berurusan dengannya. Kenapa aku yang harus berurusan dengan masalah ini?!'' seru Alwyn memekik di dalam hatinya, ''Apakah Duke tidak menyukai pendapatku tentang Lady Athaleyah?!''

''Tuan, bolehkah jika Randy saja yang menemani saya?'' tanya Alwyn mencoba peruntungannya.

''Tidak!'' jawab Hugh tegas menolak permintaan Alwyn, ''Randy akan menjadi pengawalnya sampai aku menemukan pengawal yang lain.''

''Sial!'' keluh Alwyn dalam hatinya, ''Ternyata benar, dia tidak menyukai pendapatku tentang Lady Athaleyah.''

''Pergi besok!'' seru Hugh memberi perintah, ''Serahkan pekerjaan di sini pada Helena, dia bisa menggantikanmu mengurusnya untuk sementara waktu.''

Alwyn mengangguk pasrah dengan keputusan tuannya yang menghukumnya dengan cara yang amat halus.

''Alwyn!'' panggil Hugh ketika Alwyn hendak berpamitan, ''Lakukan saja sebagaimana biasanya, jangan berfikir macam-macam! Mengenai gadis itu, aku akan melihatnya sendiri.''

Alwyn terkejut tapi dia juga merasa malu karena sepertinya apa yang sedang dipikirkannya telah terbaca oleh majikannya.

''Baik Duke, permisi...'' sahut Alwyn menjawab, dia pasrah, dia sangat mengenal tuannya, dia sudah tidak lagi bisa menolak perintah yang telah di berikan.

Hugh tidak menjawab salam Alwyn dan hanya membuka kembali berkas-berkas yang bertumpuk di hadapannya, Alwyn yang sudah mengerti kemudian segera pergi berlalu dari ruangan Tuannya.

''Siapa dia?!'' seru Hugh bergumam dalam hati setelah menelaah semua laporan Alwyn dan jawabannya barusan, ''Dia punya nyali untuk menipuku... aku sangat tidak menyukai ini, terlibat dengan hal menyebalkan bernama pernikahan politik!''

''Margrave, apa yang kau pikirkan?'' gumam Hugh di antara kesibukannya, ''Apakah Griffith sebegitu menakutkannya bagi kalian hingga kalian berusaha sangat keras untuk membatasi pergerakkan kami?!''

*****

Bab terkait

  • MENJEMPUT ISTRIKU   001 Duka di malam pertama

    ''Kau hanya seorang wanita bodoh... Kau terlalu tinggi berpikir tentang dirimu. Bagiku, kau tidak lebih baik dari mereka yang melemparkan dirinya pada pria di jalanan setiap malam hanya untuk sekantung uang,'' ujar Hugh dengan santainya sambil mencari helai demi helai pakaiannya yang tercecer tak jauh dari tempat tidur.Bergetar tubuh Atthy, mendengar kalimat demi kalimat yang di lontarkan Hugh yang terus merendahkan dirinya. Dia bukan tidak marah, tapi otaknya masih bisa memperingatkannya untuk tidak terbawa emosi demi keluarganya, selain dia hanya bisa membelalakkan matanya menatap Hugh. Seorang pria bangsawan gagah nan tampan bergelar Duke yang sudah tiga bulan berstatus sebagai suaminya.Kata-kata Hugh yang tajam, menghunus tepat di jantung Atthy.Terkejut, heran, bingung, juga marah bercampur jadi satu membangunkan Atthy dari mimpi indahnya semalam.Malam pertama Atthy dan suaminya Duke Griffith, di awali dengan sebuah tragedi dan sama sekali tidak romantis seperti yang dibayangka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • MENJEMPUT ISTRIKU   002 Gelar Duchess

    Di luar ruangan telah menunggu tiga pelayan pribadi Atthy. Mereka segera menunduk memberi salam saat Hugh keluar dari kamar Atthy. Wajah mereka semua terlihat merona mengingat bagaimana Hugh dan Atthy majikan mereka, baru saja menghabiskan malam bersama untuk pertama kalinya setelah tiga bulan masa pernikahannya.''Tuanku, apa ada hal yang harus saya persiapkan?'' tanya Helena yang baru saja datang lalu segera menyapa menghampiri tuannya.''Panggil Alwyn ke ruanganku segera, dan juga panggil Dr. Windfold untuk melihat kondisinya!'' seru Hugh memerintah.''Maaf, tuanku?!'' jawab Helena dengan wajah bertanya.''Dia... Sepertinya terluka, tidak... Dia, memang terluka... Sudahlah!... Kau urus saja dia!'' seru Hugh, dia berbicara dengan kaku meski wajahnya tetap terlihat datar di mata orang lain, tapi tidak dengan Helena, dia bisa melihat kalau tuannya sedang merona saat ini.Helena heran melihat ekspresi canggung dari tuannya, ekspresi yang sangat jarang di perlihatkan oleh Hugh, meski pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   003 Dokumen perceraian

    Atthy menatap Helena yang dengan berani menahan tangannya ketika hendak menanda tangani surat cerai.Helena segera menarik kembali tangannya karena dia sendiri terkejut dengan tindakannya.''Helena!'' seru Atthy refleks menegur tindakan Helena, tapi bola mata Atthy tampak seperti ingin menangis karena dia memahami bagaimana perasaan Helena saat ini.''Duchess,'' panggil Helena dengan suara bergetar, ''Maafkan kelancangan saya... Tapi, Duchess... Tolong pikirkan lagi!'' seru Helena dengan segera, sambil berusaha menundukkan dirinya karena telah melakukan kesalahan sebelumnya, ''Ini... ini... mungkin salah paham...''''Kurasa tidak, Helena!'' seru Atthy sembari memegang tangan helena yang bergetar, ''... aku sudah berjanji pada tuanmu tadi pagi,'' Atthy menambahkan kalimatnya dengan sikap tegas.''Duchess!'' panggil Helena dengan raut wajah cemas, ''Saya mohon Duschess, tolong tahan dulu!... Saya akan menanyakan alasannya pada Tuanku Duke...''Terlihat jelas bahwa Helena tidak lagi bisa

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   004 Kekacauan di ruangan Alwyn

    Selama berada di Manor, tidak pernah sekali pun Atthy mengeluh. Atthy juga nyaris tidak keluar dari lingkungan Manor. Dia hanya keluar jika diperlukan, selebihnya dia akan duduk manis di dalam Manor. Hal yang cukup mengejutkan bagi sebagian besar penghuni Manor karena mereka telah mendengar beberapa hal mengenai wanita yang akan datang sebagai calon istri Duke Hugh Griffith.Para penghuni Manor tahu kalau Atthy hanya seorang Lady dari golongan bangsawan tingkat rendah. Awalnya mereka tidak mnyukai kehadiran Atthy. Tapi, semakin lama mereka mengenal Atthy, mereka mulai mengagumi sikap elegan dan karakter yang di miliki Atthy. Atthy mengerti bagaiman menjaga etika dan tata tertib seorang bangsawan dengan sangat baik sekali. Karenanya, mereka cukup terkejut mendengar Atthy keluar dari Manor bahkan tanpa pelayan pribadi apa lagi pengawal di sisinya.''Apa maksudmu?!'' seru Alwyn bertanya dengan wajah sangat serius, ''Apa yang hendak di lakukannya di luar Manor sendirian?!"''Maaf... Maafka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   005 Surat dari ibu kota

    Salju putih terus berjatuhan butir demi butir menimpa kepala Atthy, dia bersusah payah hanya untuk melangkahkan kakinya di tumpukan salju sepanjang jalan.Atthy mulai bingung ke mana dia harus melangkah?Baru tiga bulan dia di Skythia, frekuensi Atthy keluar Manor bisa di hitung jari. Karenanya, jelas Atthy tidak tahu lingkungan di luar Manor. Apa lagi, ketika Atthy keluar selalu menggunakan kereta kuda.Atthy terus berjalan tak tentu arah, karena dia tidak bisa membedakan yang mana jalan yang seharusnya di lalui. Tertutup salju tebal di atasnya, semuanya tampak nyaris sama bagi Atthy.Ketidak-tahuan membuatnya terus berjalan dan terus memasuki wilayah hutan semakin jauh kedalam.Atthy yang selama ini hidup di antara gurun pasir yang terik dan sabana luas, kini dia kesulitan menghadapi ganasnya cuaca dingin bersalju di hadapannya.Selama di dalam Manor, Atthy selalu di layani oleh pelayan dan nyaris tidak pernah jauh dari perapian. Tapi sekarang, dia tidak punya apa-apa kecuali pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • MENJEMPUT ISTRIKU   006 Lamaran pernikahan untuk Atthy

    Beberapa saat kemudian wajah Ash kembali membuat ekspresi heran tidak percaya, dia berkali-kali melirik ayahnya dan melihat surat itu berulang kali.''Apa mataku rabun?'' tanya Rowtag dengan ekspresi meledek Ash.''Ayah...'' panggil Ash dengan ekspresi tidak percaya masih terlihat di wajahnya, ''Lamaran ini untuk Atthy?'' tanya Ash dengan wajah sangat heran.''Ya,'' jawab Rowtag, membalas Ash dengan memasang ekspresi yang dengan sengaja meledeknya.''Dari seorang Grand Duke?!'' sahut Ash dengan nada bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kalau mata kita berdua normal... Itu yang tertulis di situ,'' jawab Rowtag dengan wajah menunjukkan kalimat ''apa ku bilang''.''Apa ada kemungkinan Ibu Kota Kerajaan melakukan kesalahan?!'' seru Ash bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kau bertanya padaku?... Aku tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • MENJEMPUT ISTRIKU   007 Pertimbangan untuk mengambil keputusan

    Setelah selesai makan malam dan berbincang sebentar, mereka segera kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap tidur. Ada empat kamar di rumah sederhana ini. Rowtag dan Ash masing-masing sendiri. Ay sekamar dengan Dimi saudara kembar Gafy. Lalu, Atthy sekamar dengan Gafy.Agafya atau biasa di panggil Gafy atau Gaff, dia dilahirkan dengan kondisi tubuh lemah, tapi meski seperti itu, Gafy selalu ceria dan cerewet, dia salah satu sumber kebisingan di rumah sederhana ini setelah Dimi yang selalu aktif, seolah tenaga Gafy diambil untuk dirinya sendiri.''Kak... Apa kakak akan menerimanya?'' tanya Gafy dengan mata yang masih berbinar-binar.''Apa?'' tanya Atthy acuh sembari mengangkat sekeranjang jemuran yang sudah diangkatnya tadi sore.''Lamaran pernikahan itu?!'' seru Gafy menjawab sambil merungut kesal. Tapi, dia tetap menggerakkan tangannya membantu Atthy melipat pakaian.''Hm?..

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • MENJEMPUT ISTRIKU   008 Surat balasan dari Alpen

    Pagi itu, keluarga Galina mengerjakan pekerjaan mereka seperti biasanya. Atthy akan membersihkan rumah dan mencuci baju pagi-pagi. Rowtag akan memasak, membuat sarapan di bantu oleh Gafy. Dimi akan mengurus hewan peliharaan, stok protein hewani untuk keluarga. Ash dan Ay, mengurus daging, kulit, dan bulu hewan hasil buruan mereka.Berburu menjadi salah satu keahlian penduduk Caihina. Kulit dan bulu binatang buruan menjadi komoditi unggulan penduduk gurun membuat mereka sangat terkenal di kalangan pedagang. Harga kulit atau bulu hasil produksi penduduk gurun sangat tinggi di pasaran, karena kualitasnya yang sangat unggul di banding di wilayah lain.''Ayah, Kakek!'' panggil Atthy di sela-sela masa senggang mereka setelah sarapan, ''Aku sudah memikirkan mengenai lamaran pernikahan itu.''''Atthy, jangan terburu-buru mengambil keputusan, pikirkan dulu baik-baik!'' seru Ashton, mengingatkan putri sulungnya, ''Masih banyak wak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15

Bab terbaru

  • MENJEMPUT ISTRIKU   017 Duke Hugh Griffith

    Alwyn segera memberi salam pada pria bertubuh tinggi dan gagah di hadapannya, dia juga langsung bersikap siap layaknya seorang ajudan di hadapannya komandannya.''Maafkan kelalaian saya Tuanku, saya ceroboh tidak memperhitungkan semuanya...'' ujar Alwyn segera berusaha menjelaskan pada tuannya.''Keluarlah!'' seru pria besar itu seolah tidak peduli dengan penyesalan Alwyn, ''Siapkan kereta kudanya!''''Baik Tuanku,'' jawab Alwyn kemudian segera pergi meninggalkan Atthy dan pria itu berdua di dalam ruangan.Alwyn merasa cemas dengan keadaan Atthy tapi apa boleh buat dia hanya bisa bersimpati, bukan berempati. Atthy sekarang ada bersama dengan calon suaminya. Sebagai seorang yang hanya bekerja, dia tidak boleh bertindak di luar ketentuannya sebagai seorang pegawai.''Keadaanmu tampak tidak baik...'' ujar pria besar itu bertanya dengan dingin.Atthy meneliti sem

  • MENJEMPUT ISTRIKU   016 Dokter Sarah Windfold dari Ceron

    HAHHHTerdengar desahan yang cukup keras dan berat dari Alwyn membuat Randy terkejut melihatnya.''Alwyn, ada apa?'' tanya Randy dengan dahi mengernyit. ''Wajahmu?! Terlihat jelas kau sedang cemas... Seperti bukan dirimu yang selalu tenang,'' ujar Randy lagi, dia heran dengan tampilan yang di tunjukkan Alwyn.''Lady Atthaleyah, aku bingung harus bagaimana?'' jawab Alwyn mengeluh.''Kenapa?!'' seru Randy bertanya dengan heran, ''Bukankah selama ini Lady tidak pernah membuat masalah kecuali dia sakit, tapi itu bukanlah hal yang bisa di atur...'' ujar Randy lagi.''Justru itu masalahnya, karena Lady tidak pernah mengeluh, tidak sekali pun!'' sahut Alwyn dengan ekspresi cemberut, ''Malah membuatku semakin cemas melihat keadaannya.''Randy terdiam mendengar keluhan aneh sahabat baiknya, dia tidak menyangka Alwyn yang selalu menunjukkan topeng tenang seperti tidak

  • MENJEMPUT ISTRIKU   015 Kegundahan Alwyn

    Kegugupan Rosa menyentil rasa penasaran Alwyn, sedikit lagi dia merasa bisa mendapatkan sesuatu dari para pelayan yang di bawa Atthy''Tuan... Tidak ada masalah apa pun, kami hanya tidak terbiasa dengan perilaku nona... Eum... Maksud saya Lady Galina,'' ujar Stela menjawab Alwyn, walau terlihat cemas sebagai pelayan senior dia mampu mengatasinya.''Tch!'' Alwyn berdecap kesal, ''Sepertinya aku melakukan kesalahan, sial... aku ceroboh... seharusnya aku memanggil mereka satu per satu,'' ujar Alwyn menggerutu di dalam hatinya.''Kalian boleh pergi,'' ujar Alwyn melepaskan mereka untuk sementara waktu, ''Ingat, kalian harus segera mengatakan padaku jika ada sesuatu yang membuat Lady kalian merasa tidak nyaman!'' seru Alwyn mengakhiri pembicaraan.Alwyn tahu dengan melihat gelagat mereka, dia tidak akan bisa mendapat informasi yang dia inginkan. Alwyn mengurungkan niatnya untuk menginter

  • MENJEMPUT ISTRIKU   014 Pemikiran Randy

    Beberapa jam kemudian, seperti yang di katakan Alwyn mereka telah sampai di stasiun dan segera memasuki gerbong khusus yang di sediakan untuk mereka. Atthy tercengang melihat kereta uap di hadapannya, seumur hidupnya baru kali ini dia melihat kereta uap dengan mata kepalanya karena selama ini dia hanya tahu tentang kereta uap dari cerita ayah atau kakeknya, juga dari koran atau buku yang dibacanya.Atthy tidak mampu menyembunyikan keterkejutan dan kekagumannya pada Ular Besi yang dengan gagah berdiri di hadapannya cocok dengan warnanya yang hitam legam.Melihat kelakuan Atthy, Alwyn dan Randy kembali menampakkan ekspresi yang sama dengan saat berjumpa Atthy tadi, begitu pun para pengawal. Walau begitu mereka tetap berusaha sopan dan tidak menunjukkan rasa heran mereka dengan terlalu jelas, dan tetap menghormati Lady yang hampir terkesan norak di hadapan mereka sekarang.''Lady... Silahkan,'' ujar Alwyn m

  • MENJEMPUT ISTRIKU   013 Alwyn Gusev dan Randy Rozenfeld

    Beberapa waktu kemudian ketika Atthy sudah selesai dengan segala keperluannya, utusan dari Alpen datang menjemputnya. Kereta kuda elegan nan mewah datang bersama para prajurit gagah berjajar rapi di sekelilingnya, terlihat jelas perbedaan iringan yang datang menjemput Atthy saat di Caihina, bukan hanya kemewahan dari atribut yang di bawa oleh iringan itu tapi juga etika para prajurit yang sopan dan tegas berwibawa pada Atthy.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan, saya adalah Alwyn Gusev, pemimpin iringan yang di utus Tuanku Duke Griffith,'' sapa seorang pria memberi salam pada Atthy, bisa terlihat jelas dia adalah pemimpin dari para utusan ini, intonasi suara dan perilakunya sangat elegan, walau sangat singkat tapi terasa jelas bagaimana menawannya etitude yang di milikinya.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan saya adalah Randy Rozenfeld, saya akan jadi komandan pengawal iringan Anda sampai kita tiba di kediaman Tuanku Duke Grif

  • MENJEMPUT ISTRIKU   012 Stela, Rosa dan Bela

    Ash dan Rowtag akhirnya pasrah saat Atthy sudah mantap dengan keputusannya.Atthy bukan tipe gadis lemah gemulai yang bisa bersikap manja, tapi Atthy telah menerima pendidikan yang cukup dari Laura, ibunya, sebelum dia meninggal, dan juga dari Ash ayahnya selama ini.Atthy hidup dan dibesarkan sebagai gadis rakyat jelata dalam kehidupan sehari-harinya. Tapi, pengetahuan yang di miliki Atthy, bahkan melebihi yang dimiliki para gadis remaja bangsawan seusianya. Sebagai seorang wanita bangsawan, Atthy sangat mumpuni, dia punya kualitas itu, dan Ash sangat memahaminya. Karena hal itu juga Ash hampir selalu merasa bersalah melihat Atthy. Apa lagi saat Laura istrinya masih hidup, dia memperhatikan bagaimana Laura melatih dan mendidiknya untuk bisa hidup sebagai seorang Lady yang terhormat. Karena saat itu, Laura percaya kalau suatu saat nanti, Atthy pasti bisa menjalani hidup yang lebih baik sebagaimana mestinya hidup seo

  • MENJEMPUT ISTRIKU   011 Billy Kutcher yang kurang ajar

    Cara Billy berbicara dan memandang ayah dan kakeknya menunjukkan kesan buruk dan dengan jelas dia sedang merendahkan Rowtag. Jangankan Ash, bahkan Atthy dan Ay membenci tingkah Billy Kutcher di pertemuan pertama mereka.Keluarga Rowtag masih bisa menahan emosi mereka dan masih dengan sopan mempersilahkan Billy untuk masuk ke dalam rumah mereka dan bicara dengan lebih leluasa dari pada berdiri di halaman rumah.''Tuan Kutcher, sepertinya ada kesalahpahaman di sini,'' ujar Rowtag dengan hati-hati.''Apa maksudmu Baron Galina?'' tanya Billy Kutcher, pemimpin dari utusan iringan untuk menjemput Atthy, dengan nada yang cukup tidak nyaman di dengar telinga keluarga Rowtag saat itu.Rowtag tidak seperti Ash yang mengenyang bangku pendidikan sebuah akademi. Sebelum mendapat gelar sebagai Baron, dia hanya seorang rakyat jelata dengan profesi utamanya adalah seorang pemburu. Rowtag tidak begitu memahami tentan

  • MENJEMPUT ISTRIKU   010 Perbincangan Kakak dan Adik

    Atthy tegas menghardik Ay tapi dengan lembut dia membelai kepala Ay.Atthy mengingatkan Ay karena sebagai bangsawan, meski tidak mendapatkan pendidikan secara formal tapi tetap tidak menutupi fakta bahwa mereka diajarkan dengan baik dan benar oleh kedua orang tuanya. Menjaga santun ucapan supaya kata-kata kasar yang tidak pantas, tidak sampai terucap, setidaknya itulah yang di ajarkan Ash dan Laura ibunya yang seorang guru etiquette. Meski pun pada prakteknya bahkan Ash sendiri masih lalai menerapkannya apa lagi Rowtag. Tapi, masalahnya bukan hanya itu, kata-kata kasar merendahkan yang ditunjukkan pada bangsawan kelas tinggi, apa lagi bangsawan yang termasuk dalam kerabat kerajaan bisa di kenai hukuman berat jika ada petugas berwenang yang mendengarnya.''Maaf, tapi tolong maklumi...'' jawab Ay sambil tersengih pada kakaknya, ''Aku kesal kak, sudah jelas kita menolaknya. Tapi kenapa dia tetap mengirim utusan untuk menjemputmu?!'' seru Ay men

  • MENJEMPUT ISTRIKU   009 Isu mengenai Grand Duke Griffith

    *****Flash back saat Ashton dan Aydan pergi ke pusat kota Nauruan setelah Atthy menyetujui lamaran.Ash dan Ay pergi ke pusat kota hendak berjualan dan mengirimkan surat balasan untuk lamaran Atthy. Sembari berdagang mereka mencoba menggali informasi tentang Griffith dan Alpen untuk memantapkan pemikiran mereka mengenai lamaran Atthy. Hasilnya, meski hanya rumor tapi terlalu banyak cerita menakutkan mengenai Grand Duke Griffith yang di kenal kejam dan berhati dingin, karena itulah dia bisa menaklukkan Alpen dan menjadi penguasa di sana.Ay langsung berontak pada Ash ayahnya seketika itu juga ketika mendengar kalau calon kakak iparnya adalah seorang yang kejam dan tak berperikemanusiaan, saat mereka mencari informasi mengenai Grand Duke Griffith di pusat kota Nauruan beberapa minggu yang lalu.''Ayah aku tidak peduli dengan kedudukan yang di milikinya, walau seorang Grand Duke sekalipun. Bukan hanya dia tua bangka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status