Beranda / Romansa / MENJEMPUT ISTRIKU / 015 Kegundahan Alwyn

Share

015 Kegundahan Alwyn

Penulis: Wolfy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 20:37:52

Kegugupan Rosa menyentil rasa penasaran Alwyn, sedikit lagi dia merasa bisa mendapatkan sesuatu dari para pelayan yang di bawa Atthy

''Tuan... Tidak ada masalah apa pun, kami hanya tidak terbiasa dengan perilaku nona... Eum... Maksud saya Lady Galina,'' ujar Stela menjawab Alwyn, walau terlihat cemas sebagai pelayan senior dia mampu mengatasinya.

''Tch!'' Alwyn berdecap kesal, ''Sepertinya aku melakukan kesalahan, sial... aku ceroboh... seharusnya aku memanggil mereka satu per satu,'' ujar Alwyn menggerutu di dalam hatinya.

''Kalian boleh pergi,'' ujar Alwyn melepaskan mereka untuk sementara waktu, ''Ingat, kalian harus segera mengatakan padaku jika ada sesuatu yang membuat Lady kalian merasa tidak nyaman!'' seru Alwyn mengakhiri pembicaraan.

Alwyn tahu dengan melihat gelagat mereka, dia tidak akan bisa mendapat informasi yang dia inginkan. Alwyn mengurungkan niatnya untuk menginterogasi mereka lebih lanjut. Tindakan Stela barusan sudah cukup memberitahu Alwyn kalau dia tidak akan bisa mendapatkan apa pun dari mereka sekarang. Tapi, setidaknya dia tahu sekarang, kalau Rosa lebih mudah di pancing.

''Baik tuan, kami akan mengingatnya...'' ujar mereka menjawab dan segera keluar dari ruangan Alwyn.

''Huft...'' Alwyn mendengus kasar setelah ketiga pelayan itu meninggalkan ruangannya, ''Sial, aku terlalu gegabah...'' keluh Alwyn menggerutu, ''Ada yang mengusik pikiranku, ada yang aneh antara para pelayan itu dan Lady Athaleyah... Tapi apa?'' gumam Alwyn di ruangannya yang telah sepi hanya tinggal dia sendiri.

Alwyn terganggu dengan ucapan para pelayan itu barusan, juga informasi yang dia peroleh dari para pengawal, semua hal itu mengusik pikirannya. Dia berusaha menyibukkan diri dengan dokumen yang bertumpuk di hadapannya tapi kadang-kadang pikiran tentang Atthy dan pelayannya datang mengganggu ketenangannya.

*****

''Selamat siang Lady...'' sapa Alwyn pada Atthy.

''Ah! Tuan Alwyn selamat siang... Ada apa?'' jawab Atthy pada Alwyn.

''Apakah Anda baik-baik saja?'' tanya Alwyn lagi dengan mata menyelidik.

''Saya?!... Saya baik,'' jawab Atthy dengan tegas tapi sopan menjawab Alwyn, ''Kenapa?... Apa ada hal yang mengganggu pikiran Anda?'' tanya Atthy lagi dengan ekspresi penuh percaya diri, ''Anda tampak seperti sedang memikirkan sesuatu...''

Kelopak mata Alwyn sempat naik meski hanya sepersekian detik mendengar pertanyaan Atthy barusan.

Selain kolega terdekatnya sesama pekerja dan Duke Griffith sendiri, selama ini hampir tidak pernah ada yang bisa menyadari jika sedang ada yang mengganggu pikirannya. Itu semua karena Alwyn selalu bisa membuat topeng seorang pekerja profesional namun ramah di wajahnya.

''Maaf kelancangan saya Lady, kenapa Lady bicara begitu?'' tanya Alwyn penasaran.

''Entah,'' jawab Atthy datar, ''Tidak ada alasan. Hanya saja, senyummu tampak berbeda, jadi naluriku berkata ada sesuatu. Lalu, kata-kata itu keluar begitu saja...'' jawab Atthy santai, dia tampak elegan tapi wajahnya tulus dan polos, pancaran matanya selalu berbinar penuh bersemangat, ''Maafkan saya jika ucapan saya mengganggu Anda, Tuan Alwyn...''

Alwyn cukup terkejut dengan apa yang di lihat dan di dengarnya sekarang. Gadis muda di hadapannya tampak sangat naif tapi punya kepercayaan diri yang cukup tinggi, Alwyn juga yakin hal itu pula yang membuat kharisma Atthy cukup kuat bahkan terkesan tegas meski dengan senyum manisnya. Gestur yang ditunjukkan Atthy adalah hal yang sebagaimana para Lady dari keluarga bangsawan tunjukkan, tapi sama sekali tidak ada kesan angkuh dari Atthy, justru dia tampak elegan bermartabat.

Alwyn lagi-lagi dibuat harus berpikir ulang, baru kali ini dia tidak konsisten dengan pemikirannya sendiri.

''Lady Athaleyah, terima kasih untuk perhatianmu. Sebagai seorang pelayan saya sangat terkesan Anda memperhatikan saya dengan sangat baik. Tapi Lady, saya baik-baik saja. Tujuan saya datang dan menanyakan keadaan Anda, karena kita sudah separuh perjalanan... dalam waktu kurang lebih lima hari lagi kita akan segera sampai di Alpen, Anda pasti sudah sangat bosan berada dalam kereta beberapa hari ini,'' ujar Alwyn menjelaskannya pada Atthy dengan senyuman yang amat ramah.

Atthy sangat puas dan senang dengan melihat ekspresi yang di tampilkan Alwyn, Atthy melihat senyum tulus di wajah Alwyn sekarang.

''Saya memang sedikit bosan, tapi buku-buku yang Anda bawakan dari setiap stasiun pemberhentian cukup meminimalkan rasa bosan saya, terima kasih...'' ujar Atthy menjawab dengan ramah.

''Maafkan aku Alwyn,'' gumam Atthy di dalam hatinya, ''Tapi aku bahkan tidak tahu isi dari buku yang aku baca karena kondisi tubuhku. Tapi, bagaimana aku mengatakannya... aku tidak mungkin merepotkannya, dia bukan pegawai milik keluargaku... perjalanan ini sudah sangat melelahkan untuknya dan juga yang lain. Jika aku mengeluh, maka perjalanan sudah pasti akan tertunda lebih lama... aku akan jadi lady yang tidak tahu diri jika banyak mengeluh.''

''Saya senang jika itu bisa membuat Anda nyaman Lady, baiklah kalau begitu saya permisi...'' ujar Alwyn mengakhiri pembicaraan dan memohon diri dengan sopan.

''Eum,'' angguk Atthy sambil tersenyum, ''Silahkan...''

Atthy yang merasa jika dirinya hanya seorang tamu tidak bisa mengatakan pada Alwyn kalau dia sedang sakit. Atthy yang terbiasa mandiri, menahan diri dengan sangat baik meski sudah empat hari dia tersiksa dengan rasa mual yang terus mendera perutnya. Pada akhirnya hal itu berpengaruh pada nafsu makan yang justru semakin membuat kondisi tubuhnya melemah. Karena sebelum bertemu Alwyn, Atthy nyaris kurang gizi karena kurangnya suplai makanan untuknya karena Billy tidak memperhatikan pelayanannya pada Atthy. Di tambah lagi, sejak hari pertama tubuh Atthy sudah mulai menunjukkan kondisi penolakan terhadap kendaraan yang dinaikinya.

*****

''Randy, carikan aku seorang dokter!'' seru Alwyn pada Randy ketika kereta akan memasuki stasiun di setengah perjalanan mereka menuju Alpen.

''Dokter?!'' pekik Randy heran, ''Siapa yang sakit?''

''Lady Athaleyah...''

''Lady Galina?! Baru saja para pelayan itu bilang Lady Galina baik-baik saja dan dia tidak butuh apa-apa...'' ujar Randy dengan nada membantah.

''Para pelayan itu?!'' sahut Alwyn setengah membeo, ''Mereka tidak bisa di percaya... bagaimana mereka bisa menyebut diri mereka pelayan pribadi jika mereka tidak bisa mengenali kondisi majikannya,'' tambah Alwyn dengan nada kesal.

Randy mengerutkan dahi melihat teman sejak masa akademi bisa membuat ekspresi seperti itu untuk wanita yang baru lima hari dikenalnya. Tapi segera setelahnya, ujung bibir Randy tampak terangkat. Dia cukup senang melihat temannya mau tertarik dengan orang lain yang baru di kenal.

''Dokter... baiklah, aku akan mencarinya.''

Randy menyetujui permintaan Alwyn dengan senang hati.

''Ah, Randy!'' panggil Alwyn ketika Randy hendak meninggalkannya, ''Kalau bisa cari Dokter wanita!'' tambah Alwyn menambahkan catatan penting dalam nota permintaannya.

Randy mengangkat alisnya menanggapi Alwyn, lalu dia memperlihatkan ekspresi aneh tapi Alwyn mengacuhkannya dan segera berbalik untuk melarikan diri dari rasa penasaran Randy.

*****

Tujuh hari berlalu sejak Atthy meninggalkan Nauruan.

''Lady, bagaimana kondisi Anda?'' tanya Alwyn.

''Ehm... Seperti yang Anda lihat. Maaf, sudah menyusahkan kalian,'' jawab Atthy dengan ekspresi sungkan..

''Lady, ini karena kelalaian saya yang melupakan kondisi Anda...'' ujar Alwyn menjawab dengan wajah yang menyesal, dia terlihat sangat tulus mencemaskan keadaan Atthy.

''Tidak apa, jangan salahkan dirimu... Ini adalah kali pertama saya naik kereta, saya tidak tahu kalau ternyata saya akan mabuk kendaraan. Di tambah lagi semakin kita mendekat ke tujuan, suhu semakin dingin... Saya terbiasa berada wilayah gurun dan sabana, jadi tubuh saya sepertinya sedikit terkejut saat kita mulai mendekati wilayah Alpen yang dingin...'' jawab Atthy dengan menahan sakit di tenggorokannya.

''Gurun?! Sabana?!... Aku tahu Nauruan memiliki temperatur suhu yang hangat tapi apakah harus di sebut gurun? Yang aku tahu Nauruan bukanlah wilayah gurun...'' pekik Alwyn di dalam hatinya, dia terkejut dengan alasan yang baru saja di kemukakan oleh Atthy.

''Baiklah, semoga tidak bertambah buruk. Mungkin sebentar lagi, tubuh Lady Athaleyah akan segera beradaptasi,'' jawab Alwyn sopan tapi dia juga sangat tulus memberi semangat pada Atthy

''Eum... Saya harap begitu,'' jawab Atthy sambil tersenyum dengan wajahnya yang pucat.

''Tiga hari lagi kita akan segera tiba di Stasiun Alpen, lalu akan segera melanjutkan ke Skythia. Butuh waktu satu hari dari Alpen ke Skythia. Maaf, setiap hari saya hanya bisa mengatakan ini, tolong bersabarlah sedikit lagi...'' ujar Alwyn sekali lagi dengan wajahnya yang tampak simpati dengan kondisi Atthy.

''Skythia?!'' sahut Atthy dengan suara serak.

Tindakan Atthy barusan membuat Alwyn sedikit terkejut karena dia merasa kalau Atthy seperti baru mendengar perihal Skythia.

Atthy ingin menanyakan sesuatu tapi karena tenggorokannya sakit dia menghentikan ucapannya mencoba mengambil nafas.

''Maaf, Tuan Gusev...'' panggil Sarah, ''Sepertinya, tenggorokan Lady Galina sakit... sebaiknya biarkan lady istirahat dulu...''

''Ah! Maafkan saya, Lady... Baiklah, saya akan undur diri dulu... Anda beristirahatlah, jangan memaksakan diri Anda!''

''Hm (Atthy tersenyum)... Terima kasih Alwyn, jangan terlalu cemas!'' sahut Atthy menjawabnya.

''Lady, jangan sungkan!'' seru Alwyn lagi, dia sangat bersimpati dengan keadaan Atthy hingga membuatnya cemas, ''Anda bisa memanggil kami kapan pun Anda mau...''

Alwyn sebetulnya sangat heran. Kondisi Atthy sangat buruk, tapi tidak sekalipun Atthy pernah mengeluh. Apa pun obat atau makanan yang di sediakan, di telan olehnya tanpa bantahan. Meski dia sedang sakit, Atthy tetap tidak memanggil pelayan untuk melayaninya. Dia seolah terbiasa melakukan semuanya sendiri, begitu pikir Alwyn yang tidak tahu bagaimana keseharian Atthy selama ini. Bagi Alwyn, seorang lady dengan tiga pelayan pribadi seharusnya hampir tidak bisa melakukan apa pun sendirian.

''Saya mengerti, jangan khawatir!'' seru Atthy menjawab dengan wajah pucat tapi aura di sekitarnya tetap menampakkan kalau dia sangat tegar, ''Lagi pula, Dokter Windfold selalu mendampingi saya sekarang...''

''Anda... lebih nyaman bersama Dokter Windfold, rupanya...'' ujar Alwyn dengan wajah yang terlihat lega sambil memperlihatkan senyum tulusnya.

Atthy sempat agak bingung dengan ucapan Alwyn barusan tapi pada akhirnya dia hanya bisa membiarkannya saja.

Dokter Sarah Windfold yang duduk di samping Atthy tersenyum senang sekaligus bangga mendengar ucapan Alwyn.

Alwyn akhirnya meninggalkan Atthy beristirahat di ruangannya sendirian seperti biasa, dengan wajah cukup cemas. Dia merasa ingin menemaninya tapi jelas itu tidak pantas di lakukan olehnya yang seorang pelayan, sedangkan Atthy adalah tamu majikannya.

*****

Bab terkait

  • MENJEMPUT ISTRIKU   016 Dokter Sarah Windfold dari Ceron

    HAHHHTerdengar desahan yang cukup keras dan berat dari Alwyn membuat Randy terkejut melihatnya.''Alwyn, ada apa?'' tanya Randy dengan dahi mengernyit. ''Wajahmu?! Terlihat jelas kau sedang cemas... Seperti bukan dirimu yang selalu tenang,'' ujar Randy lagi, dia heran dengan tampilan yang di tunjukkan Alwyn.''Lady Atthaleyah, aku bingung harus bagaimana?'' jawab Alwyn mengeluh.''Kenapa?!'' seru Randy bertanya dengan heran, ''Bukankah selama ini Lady tidak pernah membuat masalah kecuali dia sakit, tapi itu bukanlah hal yang bisa di atur...'' ujar Randy lagi.''Justru itu masalahnya, karena Lady tidak pernah mengeluh, tidak sekali pun!'' sahut Alwyn dengan ekspresi cemberut, ''Malah membuatku semakin cemas melihat keadaannya.''Randy terdiam mendengar keluhan aneh sahabat baiknya, dia tidak menyangka Alwyn yang selalu menunjukkan topeng tenang seperti tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • MENJEMPUT ISTRIKU   001 Duka di malam pertama

    ''Kau hanya seorang wanita bodoh... Kau terlalu tinggi berpikir tentang dirimu. Bagiku, kau tidak lebih baik dari mereka yang melemparkan dirinya pada pria di jalanan setiap malam hanya untuk sekantung uang,'' ujar Hugh dengan santainya sambil mencari helai demi helai pakaiannya yang tercecer tak jauh dari tempat tidur.Bergetar tubuh Atthy, mendengar kalimat demi kalimat yang di lontarkan Hugh yang terus merendahkan dirinya. Dia bukan tidak marah, tapi otaknya masih bisa memperingatkannya untuk tidak terbawa emosi demi keluarganya, selain dia hanya bisa membelalakkan matanya menatap Hugh. Seorang pria bangsawan gagah nan tampan bergelar Duke yang sudah tiga bulan berstatus sebagai suaminya.Kata-kata Hugh yang tajam, menghunus tepat di jantung Atthy.Terkejut, heran, bingung, juga marah bercampur jadi satu membangunkan Atthy dari mimpi indahnya semalam.Malam pertama Atthy dan suaminya Duke Griffith, di awali dengan sebuah tragedi dan sama sekali tidak romantis seperti yang dibayangka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • MENJEMPUT ISTRIKU   002 Gelar Duchess

    Di luar ruangan telah menunggu tiga pelayan pribadi Atthy. Mereka segera menunduk memberi salam saat Hugh keluar dari kamar Atthy. Wajah mereka semua terlihat merona mengingat bagaimana Hugh dan Atthy majikan mereka, baru saja menghabiskan malam bersama untuk pertama kalinya setelah tiga bulan masa pernikahannya.''Tuanku, apa ada hal yang harus saya persiapkan?'' tanya Helena yang baru saja datang lalu segera menyapa menghampiri tuannya.''Panggil Alwyn ke ruanganku segera, dan juga panggil Dr. Windfold untuk melihat kondisinya!'' seru Hugh memerintah.''Maaf, tuanku?!'' jawab Helena dengan wajah bertanya.''Dia... Sepertinya terluka, tidak... Dia, memang terluka... Sudahlah!... Kau urus saja dia!'' seru Hugh, dia berbicara dengan kaku meski wajahnya tetap terlihat datar di mata orang lain, tapi tidak dengan Helena, dia bisa melihat kalau tuannya sedang merona saat ini.Helena heran melihat ekspresi canggung dari tuannya, ekspresi yang sangat jarang di perlihatkan oleh Hugh, meski pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   003 Dokumen perceraian

    Atthy menatap Helena yang dengan berani menahan tangannya ketika hendak menanda tangani surat cerai.Helena segera menarik kembali tangannya karena dia sendiri terkejut dengan tindakannya.''Helena!'' seru Atthy refleks menegur tindakan Helena, tapi bola mata Atthy tampak seperti ingin menangis karena dia memahami bagaimana perasaan Helena saat ini.''Duchess,'' panggil Helena dengan suara bergetar, ''Maafkan kelancangan saya... Tapi, Duchess... Tolong pikirkan lagi!'' seru Helena dengan segera, sambil berusaha menundukkan dirinya karena telah melakukan kesalahan sebelumnya, ''Ini... ini... mungkin salah paham...''''Kurasa tidak, Helena!'' seru Atthy sembari memegang tangan helena yang bergetar, ''... aku sudah berjanji pada tuanmu tadi pagi,'' Atthy menambahkan kalimatnya dengan sikap tegas.''Duchess!'' panggil Helena dengan raut wajah cemas, ''Saya mohon Duschess, tolong tahan dulu!... Saya akan menanyakan alasannya pada Tuanku Duke...''Terlihat jelas bahwa Helena tidak lagi bisa

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   004 Kekacauan di ruangan Alwyn

    Selama berada di Manor, tidak pernah sekali pun Atthy mengeluh. Atthy juga nyaris tidak keluar dari lingkungan Manor. Dia hanya keluar jika diperlukan, selebihnya dia akan duduk manis di dalam Manor. Hal yang cukup mengejutkan bagi sebagian besar penghuni Manor karena mereka telah mendengar beberapa hal mengenai wanita yang akan datang sebagai calon istri Duke Hugh Griffith.Para penghuni Manor tahu kalau Atthy hanya seorang Lady dari golongan bangsawan tingkat rendah. Awalnya mereka tidak mnyukai kehadiran Atthy. Tapi, semakin lama mereka mengenal Atthy, mereka mulai mengagumi sikap elegan dan karakter yang di miliki Atthy. Atthy mengerti bagaiman menjaga etika dan tata tertib seorang bangsawan dengan sangat baik sekali. Karenanya, mereka cukup terkejut mendengar Atthy keluar dari Manor bahkan tanpa pelayan pribadi apa lagi pengawal di sisinya.''Apa maksudmu?!'' seru Alwyn bertanya dengan wajah sangat serius, ''Apa yang hendak di lakukannya di luar Manor sendirian?!"''Maaf... Maafka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   005 Surat dari ibu kota

    Salju putih terus berjatuhan butir demi butir menimpa kepala Atthy, dia bersusah payah hanya untuk melangkahkan kakinya di tumpukan salju sepanjang jalan.Atthy mulai bingung ke mana dia harus melangkah?Baru tiga bulan dia di Skythia, frekuensi Atthy keluar Manor bisa di hitung jari. Karenanya, jelas Atthy tidak tahu lingkungan di luar Manor. Apa lagi, ketika Atthy keluar selalu menggunakan kereta kuda.Atthy terus berjalan tak tentu arah, karena dia tidak bisa membedakan yang mana jalan yang seharusnya di lalui. Tertutup salju tebal di atasnya, semuanya tampak nyaris sama bagi Atthy.Ketidak-tahuan membuatnya terus berjalan dan terus memasuki wilayah hutan semakin jauh kedalam.Atthy yang selama ini hidup di antara gurun pasir yang terik dan sabana luas, kini dia kesulitan menghadapi ganasnya cuaca dingin bersalju di hadapannya.Selama di dalam Manor, Atthy selalu di layani oleh pelayan dan nyaris tidak pernah jauh dari perapian. Tapi sekarang, dia tidak punya apa-apa kecuali pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • MENJEMPUT ISTRIKU   006 Lamaran pernikahan untuk Atthy

    Beberapa saat kemudian wajah Ash kembali membuat ekspresi heran tidak percaya, dia berkali-kali melirik ayahnya dan melihat surat itu berulang kali.''Apa mataku rabun?'' tanya Rowtag dengan ekspresi meledek Ash.''Ayah...'' panggil Ash dengan ekspresi tidak percaya masih terlihat di wajahnya, ''Lamaran ini untuk Atthy?'' tanya Ash dengan wajah sangat heran.''Ya,'' jawab Rowtag, membalas Ash dengan memasang ekspresi yang dengan sengaja meledeknya.''Dari seorang Grand Duke?!'' sahut Ash dengan nada bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kalau mata kita berdua normal... Itu yang tertulis di situ,'' jawab Rowtag dengan wajah menunjukkan kalimat ''apa ku bilang''.''Apa ada kemungkinan Ibu Kota Kerajaan melakukan kesalahan?!'' seru Ash bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kau bertanya padaku?... Aku tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • MENJEMPUT ISTRIKU   007 Pertimbangan untuk mengambil keputusan

    Setelah selesai makan malam dan berbincang sebentar, mereka segera kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap tidur. Ada empat kamar di rumah sederhana ini. Rowtag dan Ash masing-masing sendiri. Ay sekamar dengan Dimi saudara kembar Gafy. Lalu, Atthy sekamar dengan Gafy.Agafya atau biasa di panggil Gafy atau Gaff, dia dilahirkan dengan kondisi tubuh lemah, tapi meski seperti itu, Gafy selalu ceria dan cerewet, dia salah satu sumber kebisingan di rumah sederhana ini setelah Dimi yang selalu aktif, seolah tenaga Gafy diambil untuk dirinya sendiri.''Kak... Apa kakak akan menerimanya?'' tanya Gafy dengan mata yang masih berbinar-binar.''Apa?'' tanya Atthy acuh sembari mengangkat sekeranjang jemuran yang sudah diangkatnya tadi sore.''Lamaran pernikahan itu?!'' seru Gafy menjawab sambil merungut kesal. Tapi, dia tetap menggerakkan tangannya membantu Atthy melipat pakaian.''Hm?..

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • MENJEMPUT ISTRIKU   016 Dokter Sarah Windfold dari Ceron

    HAHHHTerdengar desahan yang cukup keras dan berat dari Alwyn membuat Randy terkejut melihatnya.''Alwyn, ada apa?'' tanya Randy dengan dahi mengernyit. ''Wajahmu?! Terlihat jelas kau sedang cemas... Seperti bukan dirimu yang selalu tenang,'' ujar Randy lagi, dia heran dengan tampilan yang di tunjukkan Alwyn.''Lady Atthaleyah, aku bingung harus bagaimana?'' jawab Alwyn mengeluh.''Kenapa?!'' seru Randy bertanya dengan heran, ''Bukankah selama ini Lady tidak pernah membuat masalah kecuali dia sakit, tapi itu bukanlah hal yang bisa di atur...'' ujar Randy lagi.''Justru itu masalahnya, karena Lady tidak pernah mengeluh, tidak sekali pun!'' sahut Alwyn dengan ekspresi cemberut, ''Malah membuatku semakin cemas melihat keadaannya.''Randy terdiam mendengar keluhan aneh sahabat baiknya, dia tidak menyangka Alwyn yang selalu menunjukkan topeng tenang seperti tidak

  • MENJEMPUT ISTRIKU   015 Kegundahan Alwyn

    Kegugupan Rosa menyentil rasa penasaran Alwyn, sedikit lagi dia merasa bisa mendapatkan sesuatu dari para pelayan yang di bawa Atthy''Tuan... Tidak ada masalah apa pun, kami hanya tidak terbiasa dengan perilaku nona... Eum... Maksud saya Lady Galina,'' ujar Stela menjawab Alwyn, walau terlihat cemas sebagai pelayan senior dia mampu mengatasinya.''Tch!'' Alwyn berdecap kesal, ''Sepertinya aku melakukan kesalahan, sial... aku ceroboh... seharusnya aku memanggil mereka satu per satu,'' ujar Alwyn menggerutu di dalam hatinya.''Kalian boleh pergi,'' ujar Alwyn melepaskan mereka untuk sementara waktu, ''Ingat, kalian harus segera mengatakan padaku jika ada sesuatu yang membuat Lady kalian merasa tidak nyaman!'' seru Alwyn mengakhiri pembicaraan.Alwyn tahu dengan melihat gelagat mereka, dia tidak akan bisa mendapat informasi yang dia inginkan. Alwyn mengurungkan niatnya untuk menginter

  • MENJEMPUT ISTRIKU   014 Pemikiran Randy

    Beberapa jam kemudian, seperti yang di katakan Alwyn mereka telah sampai di stasiun dan segera memasuki gerbong khusus yang di sediakan untuk mereka. Atthy tercengang melihat kereta uap di hadapannya, seumur hidupnya baru kali ini dia melihat kereta uap dengan mata kepalanya karena selama ini dia hanya tahu tentang kereta uap dari cerita ayah atau kakeknya, juga dari koran atau buku yang dibacanya.Atthy tidak mampu menyembunyikan keterkejutan dan kekagumannya pada Ular Besi yang dengan gagah berdiri di hadapannya cocok dengan warnanya yang hitam legam.Melihat kelakuan Atthy, Alwyn dan Randy kembali menampakkan ekspresi yang sama dengan saat berjumpa Atthy tadi, begitu pun para pengawal. Walau begitu mereka tetap berusaha sopan dan tidak menunjukkan rasa heran mereka dengan terlalu jelas, dan tetap menghormati Lady yang hampir terkesan norak di hadapan mereka sekarang.''Lady... Silahkan,'' ujar Alwyn m

  • MENJEMPUT ISTRIKU   013 Alwyn Gusev dan Randy Rozenfeld

    Beberapa waktu kemudian ketika Atthy sudah selesai dengan segala keperluannya, utusan dari Alpen datang menjemputnya. Kereta kuda elegan nan mewah datang bersama para prajurit gagah berjajar rapi di sekelilingnya, terlihat jelas perbedaan iringan yang datang menjemput Atthy saat di Caihina, bukan hanya kemewahan dari atribut yang di bawa oleh iringan itu tapi juga etika para prajurit yang sopan dan tegas berwibawa pada Atthy.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan, saya adalah Alwyn Gusev, pemimpin iringan yang di utus Tuanku Duke Griffith,'' sapa seorang pria memberi salam pada Atthy, bisa terlihat jelas dia adalah pemimpin dari para utusan ini, intonasi suara dan perilakunya sangat elegan, walau sangat singkat tapi terasa jelas bagaimana menawannya etitude yang di milikinya.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan saya adalah Randy Rozenfeld, saya akan jadi komandan pengawal iringan Anda sampai kita tiba di kediaman Tuanku Duke Grif

  • MENJEMPUT ISTRIKU   012 Stela, Rosa dan Bela

    Ash dan Rowtag akhirnya pasrah saat Atthy sudah mantap dengan keputusannya.Atthy bukan tipe gadis lemah gemulai yang bisa bersikap manja, tapi Atthy telah menerima pendidikan yang cukup dari Laura, ibunya, sebelum dia meninggal, dan juga dari Ash ayahnya selama ini.Atthy hidup dan dibesarkan sebagai gadis rakyat jelata dalam kehidupan sehari-harinya. Tapi, pengetahuan yang di miliki Atthy, bahkan melebihi yang dimiliki para gadis remaja bangsawan seusianya. Sebagai seorang wanita bangsawan, Atthy sangat mumpuni, dia punya kualitas itu, dan Ash sangat memahaminya. Karena hal itu juga Ash hampir selalu merasa bersalah melihat Atthy. Apa lagi saat Laura istrinya masih hidup, dia memperhatikan bagaimana Laura melatih dan mendidiknya untuk bisa hidup sebagai seorang Lady yang terhormat. Karena saat itu, Laura percaya kalau suatu saat nanti, Atthy pasti bisa menjalani hidup yang lebih baik sebagaimana mestinya hidup seo

  • MENJEMPUT ISTRIKU   011 Billy Kutcher yang kurang ajar

    Cara Billy berbicara dan memandang ayah dan kakeknya menunjukkan kesan buruk dan dengan jelas dia sedang merendahkan Rowtag. Jangankan Ash, bahkan Atthy dan Ay membenci tingkah Billy Kutcher di pertemuan pertama mereka.Keluarga Rowtag masih bisa menahan emosi mereka dan masih dengan sopan mempersilahkan Billy untuk masuk ke dalam rumah mereka dan bicara dengan lebih leluasa dari pada berdiri di halaman rumah.''Tuan Kutcher, sepertinya ada kesalahpahaman di sini,'' ujar Rowtag dengan hati-hati.''Apa maksudmu Baron Galina?'' tanya Billy Kutcher, pemimpin dari utusan iringan untuk menjemput Atthy, dengan nada yang cukup tidak nyaman di dengar telinga keluarga Rowtag saat itu.Rowtag tidak seperti Ash yang mengenyang bangku pendidikan sebuah akademi. Sebelum mendapat gelar sebagai Baron, dia hanya seorang rakyat jelata dengan profesi utamanya adalah seorang pemburu. Rowtag tidak begitu memahami tentan

  • MENJEMPUT ISTRIKU   010 Perbincangan Kakak dan Adik

    Atthy tegas menghardik Ay tapi dengan lembut dia membelai kepala Ay.Atthy mengingatkan Ay karena sebagai bangsawan, meski tidak mendapatkan pendidikan secara formal tapi tetap tidak menutupi fakta bahwa mereka diajarkan dengan baik dan benar oleh kedua orang tuanya. Menjaga santun ucapan supaya kata-kata kasar yang tidak pantas, tidak sampai terucap, setidaknya itulah yang di ajarkan Ash dan Laura ibunya yang seorang guru etiquette. Meski pun pada prakteknya bahkan Ash sendiri masih lalai menerapkannya apa lagi Rowtag. Tapi, masalahnya bukan hanya itu, kata-kata kasar merendahkan yang ditunjukkan pada bangsawan kelas tinggi, apa lagi bangsawan yang termasuk dalam kerabat kerajaan bisa di kenai hukuman berat jika ada petugas berwenang yang mendengarnya.''Maaf, tapi tolong maklumi...'' jawab Ay sambil tersengih pada kakaknya, ''Aku kesal kak, sudah jelas kita menolaknya. Tapi kenapa dia tetap mengirim utusan untuk menjemputmu?!'' seru Ay men

  • MENJEMPUT ISTRIKU   009 Isu mengenai Grand Duke Griffith

    *****Flash back saat Ashton dan Aydan pergi ke pusat kota Nauruan setelah Atthy menyetujui lamaran.Ash dan Ay pergi ke pusat kota hendak berjualan dan mengirimkan surat balasan untuk lamaran Atthy. Sembari berdagang mereka mencoba menggali informasi tentang Griffith dan Alpen untuk memantapkan pemikiran mereka mengenai lamaran Atthy. Hasilnya, meski hanya rumor tapi terlalu banyak cerita menakutkan mengenai Grand Duke Griffith yang di kenal kejam dan berhati dingin, karena itulah dia bisa menaklukkan Alpen dan menjadi penguasa di sana.Ay langsung berontak pada Ash ayahnya seketika itu juga ketika mendengar kalau calon kakak iparnya adalah seorang yang kejam dan tak berperikemanusiaan, saat mereka mencari informasi mengenai Grand Duke Griffith di pusat kota Nauruan beberapa minggu yang lalu.''Ayah aku tidak peduli dengan kedudukan yang di milikinya, walau seorang Grand Duke sekalipun. Bukan hanya dia tua bangka

  • MENJEMPUT ISTRIKU   008 Surat balasan dari Alpen

    Pagi itu, keluarga Galina mengerjakan pekerjaan mereka seperti biasanya. Atthy akan membersihkan rumah dan mencuci baju pagi-pagi. Rowtag akan memasak, membuat sarapan di bantu oleh Gafy. Dimi akan mengurus hewan peliharaan, stok protein hewani untuk keluarga. Ash dan Ay, mengurus daging, kulit, dan bulu hewan hasil buruan mereka.Berburu menjadi salah satu keahlian penduduk Caihina. Kulit dan bulu binatang buruan menjadi komoditi unggulan penduduk gurun membuat mereka sangat terkenal di kalangan pedagang. Harga kulit atau bulu hasil produksi penduduk gurun sangat tinggi di pasaran, karena kualitasnya yang sangat unggul di banding di wilayah lain.''Ayah, Kakek!'' panggil Atthy di sela-sela masa senggang mereka setelah sarapan, ''Aku sudah memikirkan mengenai lamaran pernikahan itu.''''Atthy, jangan terburu-buru mengambil keputusan, pikirkan dulu baik-baik!'' seru Ashton, mengingatkan putri sulungnya, ''Masih banyak wak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status