Beranda / Romansa / MENJEMPUT ISTRIKU / 012 Stela, Rosa dan Bela

Share

012 Stela, Rosa dan Bela

Penulis: Wolfy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 19:31:43

Ash dan Rowtag akhirnya pasrah saat Atthy sudah mantap dengan keputusannya.

Atthy bukan tipe gadis lemah gemulai yang bisa bersikap manja, tapi Atthy telah menerima pendidikan yang cukup dari Laura, ibunya, sebelum dia meninggal, dan juga dari Ash ayahnya selama ini.

Atthy hidup dan dibesarkan sebagai gadis rakyat jelata dalam kehidupan sehari-harinya. Tapi, pengetahuan yang di miliki Atthy, bahkan melebihi yang dimiliki para gadis remaja bangsawan seusianya. Sebagai seorang wanita bangsawan, Atthy sangat mumpuni, dia punya kualitas itu, dan Ash sangat memahaminya. Karena hal itu juga Ash hampir selalu merasa bersalah melihat Atthy. Apa lagi saat Laura istrinya masih hidup, dia memperhatikan bagaimana Laura melatih dan mendidiknya untuk bisa hidup sebagai seorang Lady yang terhormat. Karena saat itu, Laura percaya kalau suatu saat nanti, Atthy pasti bisa menjalani hidup yang lebih baik sebagaimana mestinya hidup seorang bangsawan pada umumnya.

Jika Ash bisa menikmati hidup sebagai seorang bangsawan karena ayahnya yang seorang rakyat jelata mendapat anugerah dari Raja. Lain halnya dengan Laura istrinya. Laura, sejak awal memang di lahirkan dari keturunan bangsawan secara turun menurun.

Keluarga besar Laura menentangnya untuk hidup bersama Ash, walau mereka hanya seorang bangsawan rendah bergelar viscount yang tidak mempunyai wilayah. Meski keluarga Laura bukan bangsawan dengan harta berlimpah tapi mereka yang sudah terbiasa hidup dengan pola pikir bangsawan, tentu punya standar tinggi untuk menentukan pernikahan anak perempuannya. Di mana sebagian besar pernikahan kaum bangsawan adalah pernikahan politik yang biasanya dimaksudkan untuk mempertahankan atau justru memperluas kekuasaan, entah itu dalam hal materi atau minimal untuk mempertahankan garis keturunan ningrat. Karena semua hal itu, bagi keluarga Laura, pernikahannya dengan Ashton sama sekali tidak ada keuntungannya, baik dari segi materi atau pun kekuasaan, karena saat itu, Rowtag ayah Ash telah jatuh miskin dan tersingkir hingga keluar dari wilayah utama Nauruan.

*****

''Tuan, aku sudah siap, kita bisa pergi sekarang!'' seru Atthy memanggil Billy.

''Baik... Baron terima kasih atas kerja samanya,'' ujar Billy yang bahkan tidak membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat pada Rowtag.

''Ayah, kakek, Ay, kalian harus hidup dengan baik... Aku menaruh harapan tinggi pada kalian,'' ujar Atthy, dengan sorot mata yang tajam.

''Gaff jangan nakal, perhatikan selalu kondisi tubuhmu! Untuk sementara, aku tidak akan ada untuk mengingatkan kalian, dewasalah dan jadi anak manis, jangan membuat susah keluargamu, harus hidup dengan sehat dan bahagia!'' seru Atthy memberi wejangan pada dua adik kembarnya dengan wajah sendu, ''Dimi, jaga adikmu, kau harus bisa jadi seorang pria yang bisa di banggakan, mengerti!'' seru Atthy sambil menepuk kepala Dimi dan menatapnya dengan ekspresi serius tapi matanya berkaca-kaca.

''Aku pergi... Jaga diri, kalian harus hidup dengan baik! Tetap sehat dan bahagia sebagaimana kita hidup selama ini....'' ujar Atthy terlihat air mata mulai menggenang di matanya tapi dia berusaha menahannya agar tidak jatuh.

Atthy hanya bisa mengucapkan beberapa kalimat sederhana pada keluarganya, karena perpisahan yang mendadak, mereka tidak sanggup mengatakan apa pun kecuali menitikkan air mata sambil memeluk Atthy.

*****

Setelah tiga hari perjalanan dari Caihina, rombongan yang membawa Atthy sampai di pusat kota Nauruan. Lalu, mereka memasuki sebuah penginapan lusuh. Para prajurit yang mengiringi rombongan juga ikut beristirahat di kamar-kamar penginapan yang telah di sediakan.

''Nona, kita akan menunggu utusan dari Alpen di sini!'' seru Billy.

''Bukankah kalian utusan dari Alpen?!'' seru Atthy dengan wajah heran bertanya menyelidik.

''Nona aku hanya di tugaskan untuk menjemputmu!'' sahut Billy menjawab dengan acuh, nyaris seperti memalingkan wajahnya, ''Aku punya tugas lain di Nauruan, itu sebabnya akan ada utusan lain dari Tuanku Grand Duke yang akan membawamu ke Alpen... Ku harap nona bisa dengan tenang menunggu, tolong jangan menambah pekerjaan untukku!'' seru Billy dengan intonasi yang jelas sangat tidak bersahabat, lengkap dengan senyum palsu di wajahnya.

''Apa ini?!'' pekik Atthy dengan suara berbisik, ''Ini aneh...'' gumam Atthy di dalam hatinya ketika Billy meninggalkan Atthy di kamar yang di sediakan untuknya, ''Ada apa dengannya, sangat tidak sopan... apa dia sangat yakin jika majikannya tidak akan menerimaku sebagai istrrinya... Itu menguntungkan untukku... tapi, setidaknya... jika majikannya bersedia menjadikanku istrinya. Bukankah pegawai biasa seperti dirinya akan waspada padaku... Dan lagi, apa ini?! Seorang Grand Duke berkekuasaan besar menggunakan penginapan seperti ini untuk calon mempelainya?! Apa dia benar bangsawan dengan titel Grand Duke?! Membiarkan calon wanitanya tidur di tempat seperti ini?! Meskipun kemungkinan dia membenciku. Tapi setidaknya dia bisa menjaga martabatnya sebagai bangsawan pria sejati. Dia pria bersifat buruk, dia tidak menghormati wanita... Ough, menyebalkan!''

Atthy merasa ada yang aneh. Kenapa mereka harus menunggu utusan lain?

Apa lagi di penginapan murahan seperti ini?!

Walau dia hanya seorang bangsawan miskin, tapi seorang pegawai biasa sepertinya berbicara seperti itu padanya?! Menurut Atthy itu terlalu kasar. Apa lagi, jelas bahwa dia adalah kandidat yang akan menjadi istri dari Tuan yang di layaninya kelak. Tapi Atthy harus bisa bersabar, untuk saat ini dia harus diam dan menunggu sesuai instruksinya, Atthy hanya bisa mempelajari situasinya terlebih dahulu sementara ini.

*****

Dua hari berlalu sejak Atthy terjebak di sebuah penginapan murah.

Atthy kemudian di bawa ke sebuah rumah mewah dan megah di pusat kota Nauruan. Di situ, dia di dandani dan di pakaikan pakaian yang sangat glamor, beserta aksesori dan perhiasannya hingga kesan mencolok sangat kental terasa.

''Haruskah aku memakai semua ini?!'' tanya Atthy yang merasa tidak nyaman.

Atthy sama sekali tidak menyukai pakaian yang di sediakan, karena sama sekali bukan seleranya. Pakaian itu mewah dan jelas sangat mahal tapi terlalu glamor dengan beberapa perhiasan berat yang mengiringinya.

''Iya nona, ini harus, karena semua ini hadiah dari Tuanku Grand Duke untuk Anda,'' jawab Stela, pelayan senior di antara tiga orang yang datang untuk melayaninya.

''Lalu kalian, siapa?'' tanya Atthy yang merasa aneh dengan kehadiran mereka bertiga.

Awalnya Atthy pikir mereka hanya perias untuk membantu mendandaninya. Tapi, sampai semuanya selesai, mereka tetap bersamanya dan bahkan mengikuti, ke mana pun Atthy pergi.

''Mulai hari ini kami akan melayani Anda nona, kami adalah pelayan Anda sekarang, '' jawab Stela.

''Aku tidak membutuhkannya!'' seru Atthy menolak dengan tegas.

Sikap tiga wanita itu nyaris sama seperti Billy, tidak tulus dan bahkan lebih parahnya lagi terlihat jelas terlalu di buat-buat.

Pelayan yang akan ditugaskan melayani keluarga bangsawan, biasanya, minimal mereka lulus pelatihan tata krama antara majikan dan pelayan. Karenanya, kalau mereka memang pelayan yang di tugaskan untuknya seharusnya mereka memperkenalkan diri sejak awal.

Tidak sopan dan sikap yang meremehkan, mereka juga punya sikap tidak jauh berbeda dengan Billy, begitu pikir Atthy.

''Maaf nona tapi itu harus, sebagai seorang bangsawan, tidak pantas jika tidak ada pelayan yang mendampingi Anda,'' ujar Stela menjawab dengan tegas.

Atthy sadar apa yang di katakan para pelayan itu benar adanya. Atthy mungkin di besarkan dengan kasar sebagaimana rakyat jelata pada umumnya. Tapi Atthy telah menerima pelajaran etika dari ibunya dan pendidikan akademi dari ayahnya. Atthy tidak buta tentang etika menjadi seorang bangsawan, dia hanya tidak terbiasa.

''Kalau pun begitu... kenapa harus tiga? Satu, sudah cukup...''

''Maafkan kami Nona, tapi kami hanya mengikuti perintah...'' jawab Stela tegas.

''Baiklah,'' jawab Atthy pasrah.

Atthy tahu, jika mereka sama seperti Billy, para pelayan ini akan mengancamnya dengan halus menggunakan nama Grand Duke.

''Terima kasih, kalau begitu kami akan mulai mendandani Anda,'' ujar Rosa.

Beberapa jam kemudian Atthy telah siap dengan gaun dan semua aksesorisnya di tubuh yang telah kehilangan hampir semua kenyamanannya. Atthy memiliki kulit gelap dengan rambut merah menyala dan bola mata berwarna hijau yang berbinar indah, sangat tajam. Secara fisik, menurut pandangan umum mungkin Atthy tidak cantik. Tapi, tentu dia juga sangat jauh dari kata buruk rupa. Justru Atthy menarik dari sudut pandang yang berbeda. Dia punya wajah manis yang polos dengan kesan unik yang membuat orang lain, atau pun lawan jenis terpikat untuk tetap melihat kepadanya.

Atthy tidak seksi tapi punya kharisma yang membuat semua yang ada di tubuhnya tampak sangat pas dengannya, bahkan menambah tegas penampilannya yang sudah tampak lantang sebagai wanita pemberani di dukung dengan warna rambutnya yang merah menyala.

*****

Bab terkait

  • MENJEMPUT ISTRIKU   013 Alwyn Gusev dan Randy Rozenfeld

    Beberapa waktu kemudian ketika Atthy sudah selesai dengan segala keperluannya, utusan dari Alpen datang menjemputnya. Kereta kuda elegan nan mewah datang bersama para prajurit gagah berjajar rapi di sekelilingnya, terlihat jelas perbedaan iringan yang datang menjemput Atthy saat di Caihina, bukan hanya kemewahan dari atribut yang di bawa oleh iringan itu tapi juga etika para prajurit yang sopan dan tegas berwibawa pada Atthy.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan, saya adalah Alwyn Gusev, pemimpin iringan yang di utus Tuanku Duke Griffith,'' sapa seorang pria memberi salam pada Atthy, bisa terlihat jelas dia adalah pemimpin dari para utusan ini, intonasi suara dan perilakunya sangat elegan, walau sangat singkat tapi terasa jelas bagaimana menawannya etitude yang di milikinya.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan saya adalah Randy Rozenfeld, saya akan jadi komandan pengawal iringan Anda sampai kita tiba di kediaman Tuanku Duke Grif

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • MENJEMPUT ISTRIKU   001 Duka di malam pertama

    ''Kau hanya seorang wanita bodoh... Kau terlalu tinggi berpikir tentang dirimu. Bagiku, kau tidak lebih baik dari mereka yang melemparkan dirinya pada pria di jalanan setiap malam hanya untuk sekantung uang,'' ujar Hugh dengan santainya sambil mencari helai demi helai pakaiannya yang tercecer tak jauh dari tempat tidur.Bergetar tubuh Atthy, mendengar kalimat demi kalimat yang di lontarkan Hugh yang terus merendahkan dirinya. Dia bukan tidak marah, tapi otaknya masih bisa memperingatkannya untuk tidak terbawa emosi demi keluarganya, selain dia hanya bisa membelalakkan matanya menatap Hugh. Seorang pria bangsawan gagah nan tampan bergelar Duke yang sudah tiga bulan berstatus sebagai suaminya.Kata-kata Hugh yang tajam, menghunus tepat di jantung Atthy.Terkejut, heran, bingung, juga marah bercampur jadi satu membangunkan Atthy dari mimpi indahnya semalam.Malam pertama Atthy dan suaminya Duke Griffith, di awali dengan sebuah tragedi dan sama sekali tidak romantis seperti yang dibayangka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • MENJEMPUT ISTRIKU   002 Gelar Duchess

    Di luar ruangan telah menunggu tiga pelayan pribadi Atthy. Mereka segera menunduk memberi salam saat Hugh keluar dari kamar Atthy. Wajah mereka semua terlihat merona mengingat bagaimana Hugh dan Atthy majikan mereka, baru saja menghabiskan malam bersama untuk pertama kalinya setelah tiga bulan masa pernikahannya.''Tuanku, apa ada hal yang harus saya persiapkan?'' tanya Helena yang baru saja datang lalu segera menyapa menghampiri tuannya.''Panggil Alwyn ke ruanganku segera, dan juga panggil Dr. Windfold untuk melihat kondisinya!'' seru Hugh memerintah.''Maaf, tuanku?!'' jawab Helena dengan wajah bertanya.''Dia... Sepertinya terluka, tidak... Dia, memang terluka... Sudahlah!... Kau urus saja dia!'' seru Hugh, dia berbicara dengan kaku meski wajahnya tetap terlihat datar di mata orang lain, tapi tidak dengan Helena, dia bisa melihat kalau tuannya sedang merona saat ini.Helena heran melihat ekspresi canggung dari tuannya, ekspresi yang sangat jarang di perlihatkan oleh Hugh, meski pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   003 Dokumen perceraian

    Atthy menatap Helena yang dengan berani menahan tangannya ketika hendak menanda tangani surat cerai.Helena segera menarik kembali tangannya karena dia sendiri terkejut dengan tindakannya.''Helena!'' seru Atthy refleks menegur tindakan Helena, tapi bola mata Atthy tampak seperti ingin menangis karena dia memahami bagaimana perasaan Helena saat ini.''Duchess,'' panggil Helena dengan suara bergetar, ''Maafkan kelancangan saya... Tapi, Duchess... Tolong pikirkan lagi!'' seru Helena dengan segera, sambil berusaha menundukkan dirinya karena telah melakukan kesalahan sebelumnya, ''Ini... ini... mungkin salah paham...''''Kurasa tidak, Helena!'' seru Atthy sembari memegang tangan helena yang bergetar, ''... aku sudah berjanji pada tuanmu tadi pagi,'' Atthy menambahkan kalimatnya dengan sikap tegas.''Duchess!'' panggil Helena dengan raut wajah cemas, ''Saya mohon Duschess, tolong tahan dulu!... Saya akan menanyakan alasannya pada Tuanku Duke...''Terlihat jelas bahwa Helena tidak lagi bisa

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   004 Kekacauan di ruangan Alwyn

    Selama berada di Manor, tidak pernah sekali pun Atthy mengeluh. Atthy juga nyaris tidak keluar dari lingkungan Manor. Dia hanya keluar jika diperlukan, selebihnya dia akan duduk manis di dalam Manor. Hal yang cukup mengejutkan bagi sebagian besar penghuni Manor karena mereka telah mendengar beberapa hal mengenai wanita yang akan datang sebagai calon istri Duke Hugh Griffith.Para penghuni Manor tahu kalau Atthy hanya seorang Lady dari golongan bangsawan tingkat rendah. Awalnya mereka tidak mnyukai kehadiran Atthy. Tapi, semakin lama mereka mengenal Atthy, mereka mulai mengagumi sikap elegan dan karakter yang di miliki Atthy. Atthy mengerti bagaiman menjaga etika dan tata tertib seorang bangsawan dengan sangat baik sekali. Karenanya, mereka cukup terkejut mendengar Atthy keluar dari Manor bahkan tanpa pelayan pribadi apa lagi pengawal di sisinya.''Apa maksudmu?!'' seru Alwyn bertanya dengan wajah sangat serius, ''Apa yang hendak di lakukannya di luar Manor sendirian?!"''Maaf... Maafka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • MENJEMPUT ISTRIKU   005 Surat dari ibu kota

    Salju putih terus berjatuhan butir demi butir menimpa kepala Atthy, dia bersusah payah hanya untuk melangkahkan kakinya di tumpukan salju sepanjang jalan.Atthy mulai bingung ke mana dia harus melangkah?Baru tiga bulan dia di Skythia, frekuensi Atthy keluar Manor bisa di hitung jari. Karenanya, jelas Atthy tidak tahu lingkungan di luar Manor. Apa lagi, ketika Atthy keluar selalu menggunakan kereta kuda.Atthy terus berjalan tak tentu arah, karena dia tidak bisa membedakan yang mana jalan yang seharusnya di lalui. Tertutup salju tebal di atasnya, semuanya tampak nyaris sama bagi Atthy.Ketidak-tahuan membuatnya terus berjalan dan terus memasuki wilayah hutan semakin jauh kedalam.Atthy yang selama ini hidup di antara gurun pasir yang terik dan sabana luas, kini dia kesulitan menghadapi ganasnya cuaca dingin bersalju di hadapannya.Selama di dalam Manor, Atthy selalu di layani oleh pelayan dan nyaris tidak pernah jauh dari perapian. Tapi sekarang, dia tidak punya apa-apa kecuali pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • MENJEMPUT ISTRIKU   006 Lamaran pernikahan untuk Atthy

    Beberapa saat kemudian wajah Ash kembali membuat ekspresi heran tidak percaya, dia berkali-kali melirik ayahnya dan melihat surat itu berulang kali.''Apa mataku rabun?'' tanya Rowtag dengan ekspresi meledek Ash.''Ayah...'' panggil Ash dengan ekspresi tidak percaya masih terlihat di wajahnya, ''Lamaran ini untuk Atthy?'' tanya Ash dengan wajah sangat heran.''Ya,'' jawab Rowtag, membalas Ash dengan memasang ekspresi yang dengan sengaja meledeknya.''Dari seorang Grand Duke?!'' sahut Ash dengan nada bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kalau mata kita berdua normal... Itu yang tertulis di situ,'' jawab Rowtag dengan wajah menunjukkan kalimat ''apa ku bilang''.''Apa ada kemungkinan Ibu Kota Kerajaan melakukan kesalahan?!'' seru Ash bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kau bertanya padaku?... Aku tidak tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • MENJEMPUT ISTRIKU   007 Pertimbangan untuk mengambil keputusan

    Setelah selesai makan malam dan berbincang sebentar, mereka segera kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap tidur. Ada empat kamar di rumah sederhana ini. Rowtag dan Ash masing-masing sendiri. Ay sekamar dengan Dimi saudara kembar Gafy. Lalu, Atthy sekamar dengan Gafy.Agafya atau biasa di panggil Gafy atau Gaff, dia dilahirkan dengan kondisi tubuh lemah, tapi meski seperti itu, Gafy selalu ceria dan cerewet, dia salah satu sumber kebisingan di rumah sederhana ini setelah Dimi yang selalu aktif, seolah tenaga Gafy diambil untuk dirinya sendiri.''Kak... Apa kakak akan menerimanya?'' tanya Gafy dengan mata yang masih berbinar-binar.''Apa?'' tanya Atthy acuh sembari mengangkat sekeranjang jemuran yang sudah diangkatnya tadi sore.''Lamaran pernikahan itu?!'' seru Gafy menjawab sambil merungut kesal. Tapi, dia tetap menggerakkan tangannya membantu Atthy melipat pakaian.''Hm?..

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • MENJEMPUT ISTRIKU   013 Alwyn Gusev dan Randy Rozenfeld

    Beberapa waktu kemudian ketika Atthy sudah selesai dengan segala keperluannya, utusan dari Alpen datang menjemputnya. Kereta kuda elegan nan mewah datang bersama para prajurit gagah berjajar rapi di sekelilingnya, terlihat jelas perbedaan iringan yang datang menjemput Atthy saat di Caihina, bukan hanya kemewahan dari atribut yang di bawa oleh iringan itu tapi juga etika para prajurit yang sopan dan tegas berwibawa pada Atthy.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan, saya adalah Alwyn Gusev, pemimpin iringan yang di utus Tuanku Duke Griffith,'' sapa seorang pria memberi salam pada Atthy, bisa terlihat jelas dia adalah pemimpin dari para utusan ini, intonasi suara dan perilakunya sangat elegan, walau sangat singkat tapi terasa jelas bagaimana menawannya etitude yang di milikinya.''Selamat siang Lady Galina... Perkenalkan saya adalah Randy Rozenfeld, saya akan jadi komandan pengawal iringan Anda sampai kita tiba di kediaman Tuanku Duke Grif

  • MENJEMPUT ISTRIKU   012 Stela, Rosa dan Bela

    Ash dan Rowtag akhirnya pasrah saat Atthy sudah mantap dengan keputusannya.Atthy bukan tipe gadis lemah gemulai yang bisa bersikap manja, tapi Atthy telah menerima pendidikan yang cukup dari Laura, ibunya, sebelum dia meninggal, dan juga dari Ash ayahnya selama ini.Atthy hidup dan dibesarkan sebagai gadis rakyat jelata dalam kehidupan sehari-harinya. Tapi, pengetahuan yang di miliki Atthy, bahkan melebihi yang dimiliki para gadis remaja bangsawan seusianya. Sebagai seorang wanita bangsawan, Atthy sangat mumpuni, dia punya kualitas itu, dan Ash sangat memahaminya. Karena hal itu juga Ash hampir selalu merasa bersalah melihat Atthy. Apa lagi saat Laura istrinya masih hidup, dia memperhatikan bagaimana Laura melatih dan mendidiknya untuk bisa hidup sebagai seorang Lady yang terhormat. Karena saat itu, Laura percaya kalau suatu saat nanti, Atthy pasti bisa menjalani hidup yang lebih baik sebagaimana mestinya hidup seo

  • MENJEMPUT ISTRIKU   011 Billy Kutcher yang kurang ajar

    Cara Billy berbicara dan memandang ayah dan kakeknya menunjukkan kesan buruk dan dengan jelas dia sedang merendahkan Rowtag. Jangankan Ash, bahkan Atthy dan Ay membenci tingkah Billy Kutcher di pertemuan pertama mereka.Keluarga Rowtag masih bisa menahan emosi mereka dan masih dengan sopan mempersilahkan Billy untuk masuk ke dalam rumah mereka dan bicara dengan lebih leluasa dari pada berdiri di halaman rumah.''Tuan Kutcher, sepertinya ada kesalahpahaman di sini,'' ujar Rowtag dengan hati-hati.''Apa maksudmu Baron Galina?'' tanya Billy Kutcher, pemimpin dari utusan iringan untuk menjemput Atthy, dengan nada yang cukup tidak nyaman di dengar telinga keluarga Rowtag saat itu.Rowtag tidak seperti Ash yang mengenyang bangku pendidikan sebuah akademi. Sebelum mendapat gelar sebagai Baron, dia hanya seorang rakyat jelata dengan profesi utamanya adalah seorang pemburu. Rowtag tidak begitu memahami tentan

  • MENJEMPUT ISTRIKU   010 Perbincangan Kakak dan Adik

    Atthy tegas menghardik Ay tapi dengan lembut dia membelai kepala Ay.Atthy mengingatkan Ay karena sebagai bangsawan, meski tidak mendapatkan pendidikan secara formal tapi tetap tidak menutupi fakta bahwa mereka diajarkan dengan baik dan benar oleh kedua orang tuanya. Menjaga santun ucapan supaya kata-kata kasar yang tidak pantas, tidak sampai terucap, setidaknya itulah yang di ajarkan Ash dan Laura ibunya yang seorang guru etiquette. Meski pun pada prakteknya bahkan Ash sendiri masih lalai menerapkannya apa lagi Rowtag. Tapi, masalahnya bukan hanya itu, kata-kata kasar merendahkan yang ditunjukkan pada bangsawan kelas tinggi, apa lagi bangsawan yang termasuk dalam kerabat kerajaan bisa di kenai hukuman berat jika ada petugas berwenang yang mendengarnya.''Maaf, tapi tolong maklumi...'' jawab Ay sambil tersengih pada kakaknya, ''Aku kesal kak, sudah jelas kita menolaknya. Tapi kenapa dia tetap mengirim utusan untuk menjemputmu?!'' seru Ay men

  • MENJEMPUT ISTRIKU   009 Isu mengenai Grand Duke Griffith

    *****Flash back saat Ashton dan Aydan pergi ke pusat kota Nauruan setelah Atthy menyetujui lamaran.Ash dan Ay pergi ke pusat kota hendak berjualan dan mengirimkan surat balasan untuk lamaran Atthy. Sembari berdagang mereka mencoba menggali informasi tentang Griffith dan Alpen untuk memantapkan pemikiran mereka mengenai lamaran Atthy. Hasilnya, meski hanya rumor tapi terlalu banyak cerita menakutkan mengenai Grand Duke Griffith yang di kenal kejam dan berhati dingin, karena itulah dia bisa menaklukkan Alpen dan menjadi penguasa di sana.Ay langsung berontak pada Ash ayahnya seketika itu juga ketika mendengar kalau calon kakak iparnya adalah seorang yang kejam dan tak berperikemanusiaan, saat mereka mencari informasi mengenai Grand Duke Griffith di pusat kota Nauruan beberapa minggu yang lalu.''Ayah aku tidak peduli dengan kedudukan yang di milikinya, walau seorang Grand Duke sekalipun. Bukan hanya dia tua bangka

  • MENJEMPUT ISTRIKU   008 Surat balasan dari Alpen

    Pagi itu, keluarga Galina mengerjakan pekerjaan mereka seperti biasanya. Atthy akan membersihkan rumah dan mencuci baju pagi-pagi. Rowtag akan memasak, membuat sarapan di bantu oleh Gafy. Dimi akan mengurus hewan peliharaan, stok protein hewani untuk keluarga. Ash dan Ay, mengurus daging, kulit, dan bulu hewan hasil buruan mereka.Berburu menjadi salah satu keahlian penduduk Caihina. Kulit dan bulu binatang buruan menjadi komoditi unggulan penduduk gurun membuat mereka sangat terkenal di kalangan pedagang. Harga kulit atau bulu hasil produksi penduduk gurun sangat tinggi di pasaran, karena kualitasnya yang sangat unggul di banding di wilayah lain.''Ayah, Kakek!'' panggil Atthy di sela-sela masa senggang mereka setelah sarapan, ''Aku sudah memikirkan mengenai lamaran pernikahan itu.''''Atthy, jangan terburu-buru mengambil keputusan, pikirkan dulu baik-baik!'' seru Ashton, mengingatkan putri sulungnya, ''Masih banyak wak

  • MENJEMPUT ISTRIKU   007 Pertimbangan untuk mengambil keputusan

    Setelah selesai makan malam dan berbincang sebentar, mereka segera kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap tidur. Ada empat kamar di rumah sederhana ini. Rowtag dan Ash masing-masing sendiri. Ay sekamar dengan Dimi saudara kembar Gafy. Lalu, Atthy sekamar dengan Gafy.Agafya atau biasa di panggil Gafy atau Gaff, dia dilahirkan dengan kondisi tubuh lemah, tapi meski seperti itu, Gafy selalu ceria dan cerewet, dia salah satu sumber kebisingan di rumah sederhana ini setelah Dimi yang selalu aktif, seolah tenaga Gafy diambil untuk dirinya sendiri.''Kak... Apa kakak akan menerimanya?'' tanya Gafy dengan mata yang masih berbinar-binar.''Apa?'' tanya Atthy acuh sembari mengangkat sekeranjang jemuran yang sudah diangkatnya tadi sore.''Lamaran pernikahan itu?!'' seru Gafy menjawab sambil merungut kesal. Tapi, dia tetap menggerakkan tangannya membantu Atthy melipat pakaian.''Hm?..

  • MENJEMPUT ISTRIKU   006 Lamaran pernikahan untuk Atthy

    Beberapa saat kemudian wajah Ash kembali membuat ekspresi heran tidak percaya, dia berkali-kali melirik ayahnya dan melihat surat itu berulang kali.''Apa mataku rabun?'' tanya Rowtag dengan ekspresi meledek Ash.''Ayah...'' panggil Ash dengan ekspresi tidak percaya masih terlihat di wajahnya, ''Lamaran ini untuk Atthy?'' tanya Ash dengan wajah sangat heran.''Ya,'' jawab Rowtag, membalas Ash dengan memasang ekspresi yang dengan sengaja meledeknya.''Dari seorang Grand Duke?!'' sahut Ash dengan nada bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kalau mata kita berdua normal... Itu yang tertulis di situ,'' jawab Rowtag dengan wajah menunjukkan kalimat ''apa ku bilang''.''Apa ada kemungkinan Ibu Kota Kerajaan melakukan kesalahan?!'' seru Ash bertanya, dia masih tidak bisa mempercayainya.''Kau bertanya padaku?... Aku tidak tahu

  • MENJEMPUT ISTRIKU   005 Surat dari ibu kota

    Salju putih terus berjatuhan butir demi butir menimpa kepala Atthy, dia bersusah payah hanya untuk melangkahkan kakinya di tumpukan salju sepanjang jalan.Atthy mulai bingung ke mana dia harus melangkah?Baru tiga bulan dia di Skythia, frekuensi Atthy keluar Manor bisa di hitung jari. Karenanya, jelas Atthy tidak tahu lingkungan di luar Manor. Apa lagi, ketika Atthy keluar selalu menggunakan kereta kuda.Atthy terus berjalan tak tentu arah, karena dia tidak bisa membedakan yang mana jalan yang seharusnya di lalui. Tertutup salju tebal di atasnya, semuanya tampak nyaris sama bagi Atthy.Ketidak-tahuan membuatnya terus berjalan dan terus memasuki wilayah hutan semakin jauh kedalam.Atthy yang selama ini hidup di antara gurun pasir yang terik dan sabana luas, kini dia kesulitan menghadapi ganasnya cuaca dingin bersalju di hadapannya.Selama di dalam Manor, Atthy selalu di layani oleh pelayan dan nyaris tidak pernah jauh dari perapian. Tapi sekarang, dia tidak punya apa-apa kecuali pakaian

DMCA.com Protection Status