Kamar mandi di rumah Om Zuan memang besar sekali, jadi suara apapun tak terdengar dari luar, berbeda sekali dengan kamar mandi bude, pintunya saja rusak dan belum mampu diperbaiki. Semenjak Mesa kuliah, keuangan bude sedikit berantakan. Wajar sekali biaya kuliah saja, setinggi gunung. “Zi, kenapa dari tadi mondar mandir di depan pintu kamar mandi?” tanya Simbok menatapku keheranan. “Iya, Mbok. Zi hanya ....”Simbok tersenyum simpul. “Iya, iya, Simbok tahu,” ucapnya dan kemudian berlalu. Tak selang lama Mesa datang, mengenakan piyama berbahan tipis yang menampilkan auratnya.“Zi. Kenapa berdiri di depan pintu seperti itu? Aku mau mandi,” ucap Mesa sambil mencoba meraih gagang pintu. “Jangan!!!”“Kamu apa-apaan sih, Zi. Aneh.”“Om Zuan lagi mandi, Mes. Kan kamu tahu sendiri kalau pintu ini rusak. Jadi mesti ada yang jagain,” jawabku. Mesa terkekeh. “Zi, Zi, dari dulu kamu selalu lucu. Masa panggil suaminya Om? Atau jangan-jangan ... ““Ehem,”Seorang lelaki di belakangku berdehem
Read more