Share

bab. 29a

“Zj, kamu ngapain buka bajumu?” tanya Om Zuan sambil menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.

“E ... Ini, Om. Bukannya ....”

“Pijat plus kerokin, plus balurin minyak kayu putih ya, Zi! Badanku pegal semua.”

“Kerokin , Om?”

“Iya, Zi. Telingamu masih normalkan? Masih mampu mendengar dengan baikkan?”

“I-iya, Om”. Aku bergegas mengaitkan kancingku kembali dan mengambil minyak putih di tas.

Pertama ku balur seluruh punggungnya dengan minyak kayu putih, lalu kupijat-pijat sebentar dan akhirnya ku gosok punggung itu dengan uang koin. Om Zuan tampak menikmati setiap gerakan tanganku, ia bahkan tak merasa kesakitan sama sekali.

“Om, apa Om Zuan melihat Mesa baru sekali ini?” tanyaku untuk memecah keheningan malam.

“hm,” jawabnya masih dengan tidur bertelungkup.

“Mesa cantik ya, Om?”

“Iya, cantik sekali.”

Ah, rasanya mendengar jawaban Om Zuan ingin kuremas-remas kasar punggungnya saat ini.

“Au sakit, Zi. Pelanan dikit mijitnya,” protes Om Zuan.

“Om menyesal? Tidak jadi menikah denganny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status