Share

bab. 28b

“Tapi, Om. Di sini sesak,” protesku.

Om Zuan yang berada di tepi kasur, memiringkan tubuhnya menghadapku, sedangkan tangan kanannya dijadikannya bantal untukku. Ya, dikamar ini hanya ada satu bantal dan telah dipakai untuk alas kepala Om Zuan.

“Kepalaku pusing kalau tidak pakai bantal. Jadi maaf, malam ini kamu berbantalkan lenganku,” ucap Om Zuan dengan senyum yang mengembang.

Om Zuan kenapa berbeda sekali, ia terlihat begitu berbeda dengan saat pertama aku mengenalnya.

“Kamu ngapain, Zi?” tanya Om Zuan sambil mendelik ke arahku.

Ia memegang tangan yang kusentuhkan di dahinya.

“Aku kira Om Zuan demam. Atau jangan-jangan Om kesambet ya?”

Om Zuan justru terkekeh, lalu menenggelamkanku ke dalam pelukannya. Ya, ini adalah pelukan pertamanya untukku, dia mengeratkan pelukannya dan mencium lembut keningku, sama persis saat adegan Songkang bermalam di rumah Han so hee, terlihat begitu romantis.

“Tidurlah, Zi,” ucap Om Zuan sambil mengelus rambutku.

“Om.”

Aku menatapnya, wajah yang dipaksa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status