Share

bab. 28a ranjang sempit

“Au,” teriak Om Zuan ketika kucubit pahanya. Pandangannya kepada Mesa terus terpaku, memperhatikan dari ujung atas sampai ujung bawah. Apalagi wanita cantik itu memakai pakaian minim ala-ala kota.

“,Ada apa. Zi?” tanya Om Zuan yang kini mengubah fokus pandangannya.

“Dosa tau, Om. Menatap wanita yang bukan muhrimnya seperti itu,” jawabku setengah berbisik, mendekat ke telinga Om Zuan.

Mesa juga apa-apaan cari muka di sini, biasanya dia cuek kalau ada tamu. Lebih senang menghabiskan waktunya di kamar. Dan sekarang? Dia berjalan mengantar satu teh hangat untuk Om Zuan. Ya, Cuma satu, tidak ada untukku.

Atau jangan-jangan, ia menyesal meninggalkan Om Zuan saat pernikahan?

“Lama tidak bertemu denganmu, Zi!” ucap Mesa sambil duduk di sebelah Pak De.

“Iya, Mes.”

“Bagaimana kabarmu?”

“Alhamdulullah baik.”

“Dengar-dengar kamu kuliah di universitas yang sama denganku ya, Zi? Kenapa kita gak pernah ketemu ya? “ tanya Mesa masih dengan senyum yang mengembang indah.

“I-iya.”

Universitas itu mem
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status