Jiwa merasa senang, dia berdiri sambil melempar senyum menghina ke Raga. Namun, saat memutar tumit. Ia keget melihat Wangi sudah berdiri menatap ke arahnya. Ayuda membuang muka dan tertawa, setiap kali membuat dua mahkluk itu berselisih dia merasa bahagia.“Katanya Mas akan pulang malam,” ucap Wangi.Ayuda memilih kembali duduk dan menghabiskan buburnya. Sedangkan Raga melirik dengan ekor mata, dia menduga Ayuda pasti sudah melihat Wangi tadi dan sengaja meminta Jiwa ke kamar.“Hem … aku juga baru saja pulang,” jawab Jiwa.“Bohong, dia sudah lama pulang. Ia bahkan mandi dan keramas di kamar Ayuda.”Jiwa menoleh Raga karena mulut adik kandungnya itu tak bisa dijaga. Sementara Ayuda susah payah menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak.“Jika tidak bisa menjadi pebinor, aku akan terus membuatmu kesulitan,” gumam Raga di dalam hati.Jiwa pun bingung, pria itu sejatinya masih tidak tahu ke mana arah perasaannya. Ia memang mulai menyukai Ayuda, tapi untuk melepaskan Wangi hatinya jug
Last Updated : 2022-11-02 Read more