Share

Bab 74 : Mencuri benih

Baru kali ini Ayuda bisa diam karena ancaman Jiwa. Ia akhirnya naik ke atas ranjang dan berbaring. Ayuda bukannya takut dengan ucapan sang suami, hanya saja dia merasa sangat malas berdebat malam itu. Ayuda merasakan satu perasaan aneh, dia benci sekaligus kasihan melihat Jiwa. Pria itu seperti terlalu terbebani dengan banyak hal, mulai dari orangtua yang suka membandingkan, diremehkan oleh papanya sendiri, juga istri yang sangat dicintai tapi memanfaatkan.

“Enak bukan punya dua istri? saat kamu kesal dengan yang satu kamu bisa tidur di kamar yang lain,” sindir Ayuda.

“Hanya berlaku jika yang satu juga bisa menerimaku dengan baik, masalahnya tidur di kamar istri ke duaku seperti uji nyali. Bagaimana kalau aku dicekik sampai mati?”

Jiwa dan Ayuda menoleh bersamaan hingga tatapan mereka beradu. Jiwa menipiskan bibir, sedangkan Ayuda malah tergelak. Wanita itu meluruskan pandangan menatap langit-langit kamar. Berpikir, baik dirinya dan Jiwa ternyata sama-sama punya sifat suka menyindir.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Lkems Fhitria
wangi yg bakal jadi pecundang
goodnovel comment avatar
Ra_eonni
Wangi.... kaciaannn deh kamu
goodnovel comment avatar
Fera Hikmaramayanti
ternyata maunya jiwa sm ayu sama, walaupun sembunyi2 ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status