Setelah kepergian Olivia, Darren dan Abimanyu membahas data Marketing yang tentu saja berhubungan dengan orang-orang Purchasing. "Maaf, sudah berani menyuruh Om mengecek dokumen ini," kata Darren. "Tidak apa-apa, memang ini sudah tugas saya, Tuan."Darren mengernyit. Ia komplain karena Abimanyu memanggilnya tuan. "Panggil Ge saja, Om. Biar akrab." Darren terkekeh-kekeh. Abimanyu tersenyum. "Baiklah, Ge.""Lalu, bagaimana hasilnya? Apa benar dugaan Ge selama ini?"Abimanyu menghela napas panjang. "Ya. Entah mereka bermain seperti ini dari kapan. Yang jelas, yg paling bermasalah adalah atasan mereka yang sudah memberi tanda tangan. Dan orang itu adalah Bagas. Bagas ini Om pikir asal tanda tangan tanpa membaca. Tapi, masa iya dia tidak membaca?""Bisa jadi, Om."Darren menceritakan pengalamannya selama bekerja dahulu."Dia lebih fokus pada masalah wanita!"Mendengar hal itu, membuat Abimanyu kembali disergap rasa bersalah, malu, dan menyesal. Senyum samar terlihat jelas di bibirnya,
Read more