Semua Bab I'am Not Cinderella : Bab 81 - Bab 90

123 Bab

Penyakit Serius, Julea

Ares tertegun mendengar ucapan Julea, tapi dia tak tahu harus apa. Otaknya seolah berhenti bekerja saat itu juga. Dan disaat yang sama, Julea tiba-tiba ambruk. Ares tercengang melihatnya, dia panik bukan main. "Jule!" Panggilnya dan menepuk-nepuk pipi Julea bermaksud untuk membangunnya. Gadis itu pingsan, tanpa Ares pahami apa yang menjadi penyebabnya. Tak perlu berlama-lama, Ares membopong tubuh Julea untuk masuk ke rumah. Dengan tergesa-gesa, dia langsung membawa tubuh sang adik naik ke lantai dua tempat kamarnya berada. Begitu masuk, Herfiza dan Athena masih ada di lantai satu. Mereka yang semula tengah duduk bersantai itu terkejut melihat Ares menggendong Julea yang sudah tak sadarkan diri. Athena bangkit dari duduknya dan berniat menghentikan langkah Ares. "Ares apa yang terjadi pada adikmu?" Tanyanya khawatir. Ares melirik sekilas, tapi dia kembali fokus pada jalannya dan menjawab sembari terus berjalan. "Julea pingsan, seperti yang sekarang ibu lihat. Dan jangan tanya ken
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya

Tertampar Ucapannya

Dokter William mengangguk, dia menghela nafas berat. Pria itu memang cukup dekat dengan keluarga Julea. Semenjak keluarga itu pindah, dia lah yang mengurus kesehatan anggota keluarga jika ada yang sakit. Karena itu juga Dokter William punya keterikatan emosional dengan keluarga itu. "Au menyesal mengatakan ini, tapi begitu lah adanya. Julea harus diperiksa ke rumah sakit Nyonya." Dokter William berkata sendu, dia tahu bagaimana perasaan Athena. Sorot mata wanita itu juga sudah melemah semenjak tadi. Tidak ada raut wajah yang cerah di sana, hanya ada sendu. Dokter William juga melihat semuanya dengan jelas. "Tapi aku yakin kalau Julea baik-baik saja, aku percaya gadis itu kuat. Hanya saja, kita tidak boleh menutup mata saat menyadari ada kesalahan dalam tubuhnya." Dokter William kembali menjelaskan. Athena mengangguk lemah, tidak banyak yang bisa dia lakukan selain menurut dengan dokter itu. "Aku tahu, terimakasih banyak Dokter William." Athena menjawab dengan senyum tipis di akhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-19
Baca selengkapnya

Tidak Akan Ke mana-mana

Sepeninggal Ares, Athena mendekati Julea dan duduk di sisi ranjang. Julea masih terdiam, dia tampak murung. Perkataan Ares memang benar-benar memberi tamparan keras bagi Julea. "Sudah, jangan dipikirkan ucapan kakak mu itu. Kau tahu kan bagaimana sikap Ares?" Athena mengelus punggung tangan sang putri. Julea memaksakan senyum, dia tidak bisa untuk mengabaikan ucapan Ares. karena memang dia merasa jika selama ini telah banyak membohongi orang-orang. Termasuk orang tuanya sendiri, terutama dalam hal kesehatan. Hingga ini lah yang harus terjadi padanya. Sepandai-pandainya Julea menutup rapat rahasianya, Tuhan selalu punya cara untuk membukanya. "Hmm iya mam," Jawab Julea pada akhirnya. Lidahnya terasa kelu untuk menjelaskan semuanya, Julea merasa tidak tega jika membayangkan ibunya akan murung. setelah tahu kondisi kesehatannya. Akan lebih baik kalau Julea menyembunyikan semuanya. Cukup Deska saja yang tahu tentang ini, karena memang dengan dia lah rahasia itu bocor. "Tapi Jule," uc
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-20
Baca selengkapnya

Penyakit Serius?

Seperti yang sudah direncanakan oleh Athena, pagi ini Julea kini berada di rumah sakit. Dia tidak sendirian, ada Athena dan Ares yang menemaninya. Seolah-olah jika Julea pergi tanpa pengawasan keduanya, maka gadis itu akan melesat entah ke mana. Terkait Andrew dan Herfiza, keduanya malah tidak boleh ikut oleh Ares. Alasannya tidak mau merepotkan, tapi sebenarnya Ares tidak mau dekat-dekat dengan Andrew. Entah kenapa, Ares masih merasa sebal saja pada adik iparnya itu. "Apa yang kau pikirkan Jule?" tanya Athena yang melihat Julea murung sejak tadi. Mereka memang tengah berada di ruang tunggu rumah sakit, menunggu antrian milik Julea dipanggil. Gadis itu sendiri duduk di apit oleh Ares dan Athena, karena itu juga Julea memilih diam. "Tidak ada mam," jawab Julea sekenanya. Dia juga memaksakan senyum tipis di akhir kalimatnya. Ares yang duduk di sebelah kanannya, menoleh sekilas. "Jangan suka berbohong, kalau ada apa-apa katakanlah!" Ares menginterupsi.Pria itu bahkan tidak menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-21
Baca selengkapnya

Alasan mu Berbohong

Julea tertegun, dia tidak tahu lagi harus berkilah apa. Tatapan mata Athena sangat menunjukkan betapa kecewanya dia. Tapi di sisi lain, Julea berbohong juga demi keluarga mereka. Julea yang tahu bagaimana kondisi keuangan keluarga, tidak berani menyampaikan masalah ini pada siapapun. Bahkan dua tahun terakhir, semenjak Julea tahu kanker otak yang dia derita. Gadis itu hanya diam, dan tidak mau menunjukkan rasa sakit itu pada siapapun. Julea terbiasa untuk mengurus hidupnya sendiri. Hingga rahasia besar itu diketahui oleh Deska, kakek Andrew secara tidak sengaja. "Mam," lirih Julea. Dia tidak mau membahas masalah ini di tempat umum. Di sana masih ada dokter yang notabennya adalah orang asing. Julea tidak mau membuat drama di rumah sakit. "Kita bisa bicarakan ini nanti, ku mohon tenang lah. Aku akan menjelaskan semuanya nanti," tutur Julea dengan nada yang lembut dan tatapan memohon. Athena menggigit bibir bawahnya, menahan semua emosi yang terkumpul dalam dirinya. Tapi pada akhirn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-22
Baca selengkapnya

Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Di sisi lain, Andrew dan Herfiza tengah berada di sebuah kafe yang cukup dekat dengan rumah keluarga Julea. Setelah memastikan kalau ada orang yang menjaga ayah Julea di rumah itu, barulah keduanya pergi. Kini di sini kah mereka sekarang, duduk di lantai dua kafe bergaya Eropa itu dengan tenang. "Andrew," panggil Herfiza ketika pesanan keduanya selesai dihidangkan diatas meja. Andrew yang hendak meraih Garu dan sendok lekas mendongak, dia menghentikan kegiatannya. "Hmm iya mama, kenapa?" tanyanya. Herfiza yang semula menatap ke arah luar, menoleh pada snag putra. Kedua tangan wanita itu berada di atas meja untuk menopang dagunya. "Apa kau tidak merasa aneh dengan kondisi kesehatan Julea?" tanyanya tiba-tiba. Itu membuat Andrew mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa maksud sang ibu. "Aneh bagaimana mam, Julea hanya sakit dan mungkin dia hanya kelelahan saja. Aku tidak berpikir yang tidak-tidak," jelas Andrew. Karena memang pria itu tidak memiliki pikiran negatif sama sekali p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-23
Baca selengkapnya

Don't leave me, Julea

Andrew menghela nafas pelan, kemudian dia membenarkan jaket yang dia kenakan. "Mam, apa pun alasannya aku akan tetap menemui Julea dan percaya sepenuhnya pada gadis itu. Julea istriku, dan bukan masalah yang besar saat dia meminta bertemu di suatu tempat." Setelah mengatakan itu, Andrew berbalik keluar dari kafe tersebut. Sebelum keluar dia sempat memesan taksi terlebih dahulu untuk mengantar dirinya ke tempat tujuan. Andrew tak tahu banyak jalanan dan tempat-tempat di sini. Ini adalah Singapura, tempat asing baginya. Lagi pula, jadi Andrew meminta pada Julea agar bertemu di tempat yang mudah di jangkau kendaraan umum saja. Berjaga-jaga jika gadis itu akan pergi lagi ke tempat yang berbeda tanpa menunggu dirinya. Andrew terpaksa harus pergi sendirian dan mengandalkan taksi sebagai kendaraan. Sekitar lima belas menit berkendara Andrew sampai di sebuah taman yang cukup asri. Sebenarnya Julea tidak ke mana-mana setelah dari rumah sakit. Dia sempat berada di sini bersama dengan Ares d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Please, be honest with me

Julea tersenyum hambar, dia kemudian berdiri dan menjaga jarak dengan Andrew. Pria itu masih saja duduk memandang julea penuh tanda tanya. "Lupakan saja apa yang barusan ku bicarakan Andrew," ucap Julea diiringi senyum hambar. "Apa, lupakan? semudah itu kau mengatakannya, dan sekarang bilang lupakan. Julea apa kau tidak tahu bagaimana perasaan ku, kenapa kau selalu saja mempermainkan aku?" Andrew bangkit dari duduknya dan menatap nyalang ke arah Julea. Ada kemarahan yang terpancar di sana. Ah bukan! lebih tepatnya kecewa. Andrew kecewa pada Julea dan beranggapan kalau gadis itu tak pernah memikirkan dirinya dan juga perasaan pria itu. Padahal jauh di dalam lubuk hati Julea, gadis itu selalu memikirkan orang-orang terdekatnya. Termasuk Andrew yang mengisi hampir separuh ruang di hatinya. Julea merasa sesak saat mengatakan itu. Tapi dia juga ingin Andrew terus bahagia nantinya. "Lupakan saja Andrew, bukankah itu lebih baik?" Julea tetap menjaga nada bicaranya agar tidak bergetar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

Until we meet again, Singapore

Setelah percakapan penuh emosional itu, Julea dan Andrew belum lagi bertegur sapa. Keduanya masih saling mendiamkan, rasanya canggung dan percakapan hari itu tidak menemukan titik temu. Julea kini sibuk mengurus ayahnya, Jennal. Pria yang sudah berumur itu terus saja menyebut nama Julea, dia mengerang kesakitan. Sebenarnya tidak ada penyakit yang cukup serius darinya, hanya perlu sedikit perhatian dari sang putri yang lama tidak dia temui. "Papi, apa masih ada yang sakit?" tanya Julea hati-hati, dia meletakkan mangkuk berisi bubur pagi ini.Jennal menggeleng sembari tersenyum manis, dia sudah lama tidak melihat wajah putri kesayangannya itu. "Tidak ada, sudah tidak ada yang sakit setelah melihatmu.""Papi, jangan suka gombal! papi ini sudah tua," ejek Julea. Dia menang sangat dekat dengan Jennal. Hubungan keduanya tidak canggung, jadi becanda seperti itu adalah rutinitas keduanya. "Kau ini, mentang-mentang masih sehat dan muda. Jadi terus saja mengejek papi," celetuk Jennal sembari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Memupuk Harapan

Julea mengerjapkan matanya perlahan, dia tidak hanya terkejut. Tapi juga meragukan ucapan Andrew barusan. Dan apa katanya tadi, Andrew akan terus bersama Julea meskipun gadis itu mati. Artinya Andrew akan terus setia padanya. Apa benar pria itu akan setia?"Apa kau sungguh-sungguh dengan ucapan mu Andrew?" tanya Julea yang berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Andrew mengangguk membenarkan, dia tidak perlu ditanya dua kali. Karena memang dia sudah sangat yakin, lagi pula bagaimana pun keadaan Julea nanti. Andrew sudah bertekad untuk terus mencintai Julea hingga akhir hayatnya. Dan dia akan membuktikan itu. "Tidak perlu kau tanyakan lagi Julea Anastasia, aku akan membuktikannya sendiri agar kau benar-benar percaya!" Andrew berkata yakin. Setelahnya Julea mengangguk sembari tersenyum manis, dia akan mencoba untuk percaya. Mau bagaimana akhirnya nanti, Julea akan memasrahkannya pada takdir yang ada. Bagi orang yang bertekad mencintai, maka dia harus punya keberanian untuk mempertar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status