"Mereka memang pergi ke sana," cicit Marsha yang melihat tampilan layar laptop untuk kesekian kalinya. Di sana terpampang jelas Andrew yang mulai kehilangan kesadarannya, di papah okeh Pricilla. Perempuan itu tampak memesan kamar hotel, lalu dibantu dengan petugas hotel Andrew dibawa masuk ke sana."Mereka benar-benar memesan kamar hotel?" Tanya Jidan yang masih terkejut. Sementara Julea hanya diam saja, dia tak berkomentar apa-apa meskipun sudah melihat rekaman kamera pengawas itu dengan jelas. Air mata perlahan meleleh membasahi wajahnya, namun buru-buru Julea menghapusnya kasar dengan punggung tangannya. "Bukan mereka, tapi Pricilla. Perempuan itu yang memesan kamarnya, dan aku yakin ini memang keinginannya." Julea berkata yakin, sembari tangannya sibuk membereskan barang bawaannya. Kening Jidan dan Marsha bertaut, mereka tak mengerti aoabyang ingin Julea katakan. Hanya saja mereka paham bagaimana perasaan gadis itu sekarang. "Apa maksudmu itu, kau curiga kalau ini adalah sken
Last Updated : 2023-04-09 Read more