Sabar Sintia! Kini kesempatan kamu untuk cari simpati pada ibunya Abian. Tidak ada anaknya, emaknya pun jadi. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.Aku yang sejak tadi hanya menunduk dan diam, seolah sedang memikirkan banyak masalah rupanya menjadi perhatian ibunya Abian."Sepertinya kamu sedang banyak masalah. Sudah sarapan?" tanya orang tuanya Abian. Yes, mulai masuk perangkap. Aku segera mendongak dan memberikan senyum tipis."Saya kalau sedang banyak masalah tidak nafsu makan, Bu," jawabku dengan memasang wajah lesu. "Yang sabar, ya, semoga masalahnya cepat selesai. Kalau tidak keberatan boleh cerita sama saya. Barangkali saya bisa membantu," ucap wanita di hadapanku. Yes, sepertinya rautku sangat menyakinkan. Aih, seharusnya aku jadi pemain sinetron saja kalau begini."Terima kasih banyak, Bu." Aku terdiam beberapa saat. "Sebenarnya masalah saya adalah … men — menunggak membayar kontrakan." Aku kembali menunduk sambil memilin ujung jilbab pashmina yang aku juntaikan ke ba
Baca selengkapnya