Share

Bab 91. Kemarahan Silvia.

"Apa karena kamu tidak menyukai Sintia?" Lelaki itu merubah posisinya yang semula tiduran dengan pahaku sebagai bantalnya kini duduk dan menatapku dengan lekat.

Seharusnya tanpa aku jelaskan dia paham? Bukankah sedari tadi aku sudah memberikan pengertian padanya? Mengapa dia tidak peka dengan semua ini?

"Kenapa kakak begitu ingin dia bekerja di tempat kita?" tanyaku dengan suara yang bergetar menahan sesaknya dada.

"Kamu jangan seperti anak kecil, Silvia! Dia itu seorang janda yang memiliki dua anak kecil. Mereka masih butuh biaya. Oke, aku turuti kemauan kamu untuk tidak sering-sering berinteraksi dengannya. Bahkan aku sudah berjanji padamu untuk tidak pernah mengantarkan dia pulang. Namun, bukan berarti harus memecatnya. Aku tidak bisa melakukan itu."

Aku tertegun dengan jawaban pria di depanku. Dia bahkan berani merubah panggilannya padaku. Setelah menikah tak pernah sekalipun ia memanggil namaku tapi kali ini dia menyebut Silvia. Sebegitu pedulikah ia dengan Sintia?

Mataku mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status