Share

Bab 96. Rencana yang Gagal

"Maaf, ini aku masih menyetir dalam perjalanan. Aku akan segera ke sana. Tunggu!" Mendengar suara Abian aku sedikit lega. Artinya cowok itu akan benar-benar kemari.

Yes! Itu suara mang Maman. Aku segera membukakan pintu depan setelah mendengar ucapan salam dari luar.

"Masuk, Mang." Aku membukakan pintu untuk lelaki yang sudah rapi dengan setelan jaket dan celana jeans serta sepatu karet itu. Mang Maman terlihat gagah untuk ukuran tukang tagih.

"Ada pekerjaan apa, Bu?" tanyanya sambil duduk di sofa.

"Nanti kalau ada lelaki ke sini pura-pura menjadi penagih kontrakan yang galak dan tak punya hati. Jangan lupa bilang kalau saya sudah molor pembayaran selama tiga bulan dari jatuh temponya. Ingat! Mang Maman harus tegas, kalau perlu ancam akan membawa barang-barang yang ada di rumah ini. Paham?"

Lelaki itu menatapku dengan seksama. Sepertinya dia masih berusaha keras mencerna ucapanku. Buktinya dia mengerutkan keningnya, banyak.

"Kenapa harus begitu, Bu?"

"Nanti saya jelaskan. Pokoknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status