Taki mendongak, kaget. Namun dia buru-buru menetralkan kekagetannya dengan tersenyum."Eh, elo, Ra. Sama siapa?"Sebenarnya Taki sudah menduga. Apalagi dilihatnya ada anak perempuan kecil yang dipastikan itu putri Devan.Mendengar nama Kiara disebut, Nadia sontak menjauhkan diri dari Taki."Lo, elo Nad. Bener berarti dugaan gue. Eh, tapi kok elo kayak abis nangis?"Nadia salah tingkah, menutupi sembab diwajahnya."Atau jangan-jangan Taki udah nembak elo, terus elo nangis bahagia? Wah, selamat ya ..."Plak!Taki menepuk dahinya. Bisa-bisanya dugaan konyol macam itu keluar dari mulut Kiara."Em, sayang. Kenalan dulu dong. Ini namanya Om Taki. Dan yang itu, tante Nadia. Semuanya teman mama," ujar Kiara pada Rara."Hai om. Aku Rara."Taki tersenyum, mengusap pelan kepala Rara."Kok tante nangis? Om nakalin tante ya?" tanyanya polos."Gak sayang, tante tadi cuma kelilipan kok. Tapi kebablasan nangis deh, hehe."Alasan yang konyol. Tapi anak kecil tak berhak tahu kan. Kiara hanya tertawa me
Read more