Share

Obat Nyamuk

Lima belas menit perjalanan, Devan sebenarnya bingung. Dia tidak tahu tempat tinggal Taki sekarang. Jadi dia hanya melajukan mobilnya tak tentu arah.

"Kok ... arahnya sini sih, Van?" Kiara mengernyitkan dahinya. Devan meringis, menoleh pada Kiara.

"Aku gak tahu apartemennya," ringisnya.

"Aih. Aku kira kamu tahu. Gimana sih," ujarnya kesal. Dia kira Devan tahu. Ternyata hanya pura-pura tahu.

"Ya kan kita lost kontak udah cukup lama Kiara ...."

"Ya udah. Gue hubungi dia dulu."

Devan mengangguk. Sedangkan Kiara mengetik sebuah nama dan menekan tombol panggil. Terdengar dering tanda tersambung.

"Iya, Ra."

"Hai Ki. Lo dimana sekarang?"

"Gue di butik. Kenapa? Apa ada hal penting?"

"Em ... gak. Lo sibuk gak?"

"Gak sih. Cuma mantau aja tadi. Mau ketemu?"

"Iya. Kalau lo gak sibuk sih."

"Oke.  Gimana kalau di restoran atas aja ya. Gue tunggu disana."

"Oke."

Call ended.

Devam menoleh. Meski menguping, dia tak terla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status