Share

Anugerah yang Tak Kunjung Datang

"Papa jahil. Haha, kasihan mama tahu pa."

Devan justru terkekeh. Mencium pipi kiara sekilas. Lalu menjauhkan tubuhnya dari Kiara.

"Devan!" Pekik Kiara. Bisa-bisanya dia menciumnya di depan Rara.

"Tuh kan, mama marah."

"Gak mungkin sayang. Mama gak mungkin marah sama papa. Papa kan ganteng," ucapnya pede.

"Emang kalau ganteng, gak bakal dimarah ya pa?"

"Coba tanya sama mamamu."

"Emang iya ma?" Tanya Rara, menoleh ke Kiara.

"Kalau papa jahil lagi, ya mama marahlah."

"Hii... papa boong. Makanya jangan jahil pa. Mama cemberut kan."

Devan melirik Kiara. Dia tahu, Kiara bukan marah dalam artian sebenarnya. Makanya dia santai saja.

"Bobok yok sayang."

"Ayok ma. Rara juga kangen pengen bobok sama mama dan papa."

"Tapi ini baru jam berapa sayang," ucap Kiara akhirnya.

"Tidur-tiduran aja ma. Ayolah ma..."

Kiara memutar bola matanya malas. Ada apa sih dengan Devan. Kenapa dia jadi manja begini.

Akhirnya mereka berbaring, dengan R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status