Share

Kunjungan

"Ma, pengen ke kantor papa," tukas Rara. Memainkan Chimmy di tangannya.

"Em, papa kan sedang kerja sayang."

"Pengen main aja ma. Rara gak ganggu kok. Beneran," ujarnya, mendongak menatap Kiara dengan tatapan polosnya.

"Ya udah. Tapi telepon papa dulu ya, minta izin."

"Yeeay. Makasih ma," sorak Rara.

Kiara tersenyum. Lalu menekan nomor Devan. Beberapa saat tak ada jawaban. Hanya berdering saja.

Dia coba beberapa kali tetap saja begitu. Kiara beralih ke nomor Nadia. Satu kali panggilan langsung tersambung.

"Halo, Ra. Ada apa?"

"Em, Devan ada di kantor gak?"

"Wah, kayaknya tadi keluar sama Satrio. Tapi gak tahu juga kemana. Memang kenapa? Ada hal pentingkah?"

"Gak papa kok. Ntar kalau dia sudah balik kabari ya?"

"Asyyiiiap. Tenang aja. Eh, kenapa gak lo telpon langsung aja," tukas Nadia dari seberang.

"Udah. Ya udah ya, makasih Nad."

"Oke."

Call ended.

Kiara menoleh ke Rara yang memainkan Chimmy dengan mulut mungilnya ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status