Share

Sebuah Praduga

Dengan perginya Devan ke kantor dan Kiara yang mengantar Rara ke sekolahnya, rumah kembali sepi. Hanya menyisakan Nina dan bi Tinah serta satpam di depan.

"Apa kamu sedang tidak sehat nak Nina?" tanya bi Tinah, menelisik pandang ke Nina.

"Ah? Aa... gak kok bi," jawabnya, tersenyum.

"Kok bibi perhatikan kamu jalannya agak susah? Apa ada bagian yang luka, disana?"

Bola mata Nina bergerak ke kiri dan kanan. Ternyata ada yang memperhatikannya. Sialan! Wanita tua itu pasti mencurigainya. Insting seorang wanita tua biasanya sangat kuat. Memang, bagian bawahnya nyeri. Wajar saja, bertahun-tahun dia tidak bermain. Dan boleh di bilang tadi malam adalah permainan pertamanya setelah sekian lama. Tentu saja rasanya kembali sakit.

"Bibi buatkan jamu ya? Ini pertama kalinya kan?"

Nina bergerak gelisah. Tatapan bi Tinah berbeda, rasanya seperti menguliti dirinya.

Bi Tinah beranjak dan memeriksa persedian kunyit di rak bumbu dapur. Mengambil beberapa dan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status