Share

Kegilaan

Indira menatap ngeri pada setruman listrik yang di pegang Dodi. Tapi sayang, tubuhnya sudah sangat melemah. Karena sedari tadi mendapat perlakuan kasar dari Dodi, tamparan berkali-kali mendarat di pipi mulusnya. Jambakan kasar di rambut panjangnya. Juga makian dan juga celaan mampir dan melukai perasaannya. Entahlah, dia tak dapat berfikir jernih lagi. Tetes dari di sudut bibirnya belum kering. Panasnya pipi yang terkena tamparan belum mendingin. Dia tak tahu harus berbuat apalagi untuk melawan Dodi. Lakbannya memang sudah di buka. Tapi ikatan di tangan dan kakinya belum di lepas. Dia kini justru malah di ikat di kursi.

Devan, ia justru teringat Devan. Berharap Devan akan menolongnya, meski rasanya sekedar angan. Mungkinkah adegan yang sering dia lihat di tv itu akan jadi kenyataan? Ah, mustahil sekali. Pasti saat ini Devan akan mengiranya sedang lelap tidur.

"Bagaimana? Masih tak menyadari kesalahanmu, wanita bodoh!" Seringai Dodi seraya menampilkan sengatan perci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status