Share

Rayuan

Pukul 23:26.

Tenggorokan Devan terasa kering. Jadi dia akhirnya memutuskan untuk mengambil air minum di bawah. Biasanya Kiara sudah menyiapkannya. Berhubung dari tadi istrinya sedang gak enak badan, jadi dia lupa untuk menyiapkannya.

Tangga bawah sepi dan gelap. Devan menyalakan lampu dapur. Membuatnya lebih terang. Dia tuangkan segelas air dan menenggaknya santai.

Tiba-tiba saja sebuah tangan halus melingkar di perutnya. Devan tersenyum, memegang tangan itu dan mengusapnya lembut.

"Kamu kebangun ya sayang, maaf deh ganggu kamu tidur," tukasnya.

Tapi tak ada sahutan. Devan mengernyit heran. Dia seperti menyadari sesuatu. Ini bukan tangan Kiara. Juga bukan aroma tubuh istrinya. Lalu, siapa kiranya. Apa jangan-jangan...

Devan menoleh. Kaget saat mengetahui si pemilik tangan tersebut.

"I-Indira."

Indira atau Nina memanyunkan bibirnya, kesal karena bukan Devan tak mengenalinya dan malah mengira wanita itu.

"Kok kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status