Share

Kabar Manis

Kiara merasa tubuhnya tak fit. Dari kemarin dia mual mual terus. Tubuhnya juga meriang. Jadi hari ini dia di rumah saja. Rara diantar Nina dan Devan. Sebenarnya Devan berniat untuk tak berangkat ke kantor, tapi dia larang. Lagian ada bibi Tinah di rumah.

"Bibi buatin jamu ya, Nya."

Kiara mengangguk. Dia berbaring di ranjang. Pusing rasanya untuk sekedar bangun saja. Tak berapa lama bi Tinah datang lagi, membawakan segelas jamu.

"Di minum, Nya."

"Makasih Bi."

Kiara menerima gelas jamu dan menenggaknya pelan. Bi Tinah memijat leher Kiara.

"Kok bibi rasa Nyonya sedang hamil ya," tukas bi Tinah.

Kiara hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Masak sih Bi."

"Iya Nya. Dulu saya juga seperti Nyonya. Persis banget malah. Bibi ini lebih pengalaman Nya. Hehe."

Bi Tinah menerima gelas kosong dari tangan Kiara dan meletakkan di meja nakas.

"Kenapa gak periksa saja, Nya. Kan lebih baik kalau tahu sakitnya apa. Biar jelas."

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status