Share

Persimpangan Jalan

Hari beranjak sore tanpa terasa. Mentari yang tadi bersinar garang kini bersiap kembali ke peraduannya. Eh, belum sih, masih dalam perjalanan menuju peraduannya. Berkas sinarnya masih memancar meski tak seganas tadi.

Kiara sudah bersiap dengan memakai blush dan rok pendek selutut berwarna krem. Rambutnya yang panjang hanya di kuncir sebagian. Membiarkan sisanya menjuntai bebas. Wajah ayunya di oles make up tipis. Bibir mungilnya juga dipakaikan lipstik dengan warna soft.

Setelah dandanan siap, dia mengambil tas kecilnya. Melewati kamar Devan yang masih tertutup.

Kiara mendorongnya pelan, mengintip dari bagian kecil yang terbuka. Rupanya sang empunya sedang lelap. Kesempatan untuk pergi. Karena jika sampai Devan tahu, yang ada rencananya akan berantakan. Pasti Devan kepo dan bertanya macam-macam. Dia kan tak pandai berbohong.

Dengan gerakan pelan, Kiara tutup pintunya lagi. Pelan, sangat pelan hingga tak menimbulkan suara sedikitpun.

Dia lirik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status