Share

Telah Terjadi

Kiara tersentak kaget. Terbangun dari ketidurannya. Dia mengusap wajahnya.

"Dia belum pulangkah?" gumamnya, lalu melihat jam di layar ponselnya. Pukul dua belas lebih beberapa menit.

"Yah... sudah lewat dong. Aish. Bagaimana bisa aku malah ketiduran," decaknya. Dia beranjak dari posisi tidurnya yang sama sekali tidak nyaman dan bergegas ke kamar samping, atau lebih tepatnya kamar Devan.

Dia membuka pelan, mengernyitkan dahi begitu mendapati tak ada Devan di dalam.

"Belum pulang? Kemana dia?"

Kiara memeriksa ke kamar Rara, tapi ternyata tak ada sosok pria itu. Kiara mengernyit. Rasa rasanya Devan tadi tidak izin untuk pergi kemana gitu. Atau jangan-jangan.

Kiarabergegas kembali ke kamarnya. Memeriksa kotak chat. Benar, ada pesan dari Devan.

"By, aku pulang agak malam. Tadi ketemu sama teman lama, jadi keasikan ngobrol. Jangan tunggu aku. Tidurlah kalau sudah mengantuk. Love you."

Kiara tersenyum tipis. Meletakkan ponsel tersebut ke nakas. Lalu melirik kue yang tersaji di atas meja.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status