Share

Kejutan yang Salah

Benar. Devan hanya mengintruksikan dan memeriksa beberapa pekerjaan karyawan. Tapi dia tak langsung turun ke bawah. Melainkan ke ruangannya dulu. Termenung lama. Perasaan bersalah bercokol dalam dirinya. Devan sadar ini tak seharusnya terjadi. Tak seharusnya dia menyetujui ide gila Indira. Akhirnya kebimbanganlah yang dia dapat kini.

"Huft," helanya pelan. Dengan langkah gontai, Devan akhirnya ke bawah. Menghampiri Indira. Dan mereka menuju mall. Karena Indira yang minta.

----

"Bagus gak, Van?"

Devan hanya manggut-manggut malas. Entah berapa kali Indira membawakan berbagai model baju dan dia tunjukkan pada Devan.

"Ih, tapi warnanya norak. Ganti ah," pasti begitu ujung-ujungnya. Kalau gak karena alasan warna, model, kain atau entah apalagi. Devan sampai lelah menunggu.

Akhirnya setelah berkutat dua jam lebih. Indira membawa keluar dua stel baju.

"Udah, ada lagi?" tanya Devan.

"Emm, sepatu ya? Sepatuku udah jelek. Hehe."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status