แชร์

Sang Pemilik Rahim

Devan menggeliat pelan saat mendengar dering ponselnya. Menarik tangannya yang menjadi sandaran bagi Kiara. Terasa kebas, tapi tak masalah.

Dia beringsut dan bersandar di head board ranjang. Meletakkan kepala Dinda di pangkuannya. Waniat itu menggeliat, mungkin merasa terganggu.

"Stt... stt...."

Devan menepuk-nepuk pelan punggung Kiara membuatnya nyaman kembali.

Barulah dia ambil ponselnya dan menjawab telepon.

"Hmm, ada info apa?"

Ya, informannya lah yang menelepon dirinya. Kesal sebenarnya karena tidurnya menjadi terganggu.

"Saya dapat info baru pak terkait wanita itu."

"Benarkah? Tunggu sebentar."

Devan membenarkan duduknya. Dia kembali semangat mendengar penuturan dari informannya. Mengambil headset yang kebetulan berada di atas nakas dan memasangkannya di ponsel dan telinga kirinya. Khawatir Kiara akan terbangun dan mendengar percakapannya.

"Bagaimana?" tanyanya lagi, antusias.

"Jadi setelah saya lacak. Wani
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status