Share

Sebuah Pesan

"Ma, kok papa dari tadi diam aja sih."

Kiara mengikuti arah pandang Rara, menatap pria yang sudah beberapa bulan ini menjadi suaminya.

"Mungkin papa lagi puasa ngomong sayang," jawabnya sembari tersenyum. Senyum terpaksa lebih tepatnya.

"Hehe. Rara kira papa sakit gigi. Papa sih diam aja. Rara tanyain malah kaget. Papa aneh," tambah bocah itu.

Kiara tersenyum. Mengusap pelan bahu Rara. Namun netranya tak lepas dari mobil Devan yang melaju keluar gerbang.

"Yuk, lanjut lagi sarapannya. Abis itu berangkat sekolah," ajak Kiara, menggandeng jemari mungil Rara dan menuntunnya masuk rumah. Rara mengangguk semangat.

Memang aneh, Kiara perhatikan Devan sedari tadi diam saja. Cenderung melamun malah. Setiap dia tanya, pria itu seperti kaget.

Aneh sekali. Padahal niatnya Kiara mau meledeki pria itu perkara tespeck yang dia temukan di depan kamar tadi malam. Tapi, melihat Devan seperti itu, selera untuk menggoda Devan menguap begitu saja.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status