Share

Tekad Licik

"Sial! Kenapa dia tak mempercayaiku? Percuma sekali aku nangis-nangis dihadapannya tadi," rutuk Nina. Dia menghempas kasar pantatnya di ranjang. Menggigit jemarinya dan mata bergerak ke kanan dan kiri, berfikir.

"Apa aku kurang meyakinkan? Kenapa dia seolah tak tergerak. Huh! Apa wanita bodoh itu berhasil merasuki Devan? Sial! Aku pikir dia masih mencintai Indira. Nyatanya bulshit! Dasar pria, saat dia berhasil menemukan pengganti, begitu mudah melupakan orang yang dicintainya. Lalu aku harus apa, kalau dia saja tak peduli dengan kehadiran Indira lagi? Aish! Menyebalkan!" Omelnya.

Percuma, padahal dia tadi sudah memberi obat tidur pada penghuni rumah untuk membuat mereka lelap, demi melancarkan aksinya, tapi malah reaksi Devan di luar perkiraannya.

"Argh! Sial! Kalau sudah begini, aku harus bagaimana? Mengembalikan wajah yang dulu? Itu sangat tidak mungkin. Aish! kenapa tidak dari dulu aku mengakuinya, pasti sikap Adam tidak akan seperti ini."

Nina men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status