Share

Pengakuan

"Ka-kamu... haha, jangan bercanda Nin. A-apa yang kamu katakan, kamu gak serius kan sama ucapanmu?"

Devan tertawa canggung dan bingung. Indira? Nina bercanda. Bagaimana mungkin dia Indira, Indira sudah pergi.

Nina menggeleng. Melangkah mendekat ke Devan. Menyentuh lengan pria itu. Bulir bening mengalir sejak dia mengatakan pengakuan tersebut.

"Aku tidak bercanda, Van. Aku memang Indira. Wanita mu dulu."

Devan menggeleng.

"Gak mungkin. Indira sudah meninggal. Dia sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Bagaimana bisa kamu mengaku-aku jadi dia? Hah! Indira juga wajahnya tidak seperti kamu. Jangan mengada-ngada."

"Hiks... aku masih hidup. Siapa yang mengatakan padamu kalau aku sudah meninggal? Dodikah? Atau Taki?"

"Ba-bagaimana kamu tahu mereka?"

"Karena aku ini Indira! Harus dengan cara apa agar kamu percaya, Van? Hiks... wajahku memang berubah. Dan itu gara-gara pria brengsek itu. Hiks.. hiks..." Nina menutup wajahnya dengan kedua tela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status