Share

Ini Aku ... Indira

"Kenapa, Van, tumben banget ngubungin papa."

Ya, Devan justru menelepon pak Dedi, papanya. Lelaki yang tentunya bisa dia tanyai hal privasi seperti ini.

Pria tampan itu nyengir. Meski kenyataannya papanya juga gak bakal melihat cengirannya.

"Em, itu, Devan mau tanya pa. Tapi jangan di ledek ya?"

Moodnya seketika berubah seperti anak muda. Dihadapan papanya, seringkali seorang anak laki-laki akan menunjukkan sisi rapuhnya. Begitu juga Devan, dia masih tetap seorang anak dimata papanya. Jadi terkadang sifatnya masih nampak.

"Tergantung dong. Memang ada apa? Jangan-jangan masalah ranjang ini kayaknya?" Kekeh papanya dari seberang.

Devan mendengkus, tapi kenapa tepat sekali. Dasar insting seorang ayah.

"Dulu waktu mama mengandung Devan, mama kayak gimana pa?"

"Ya kagak gimana-gimana lah. Paling cuma perutnya yang makin gede. Jadi susah tuh buat di peluk. Haha."

"Pa, serius," decaknya lumayan kesal. Dia sedang tidak ingin di be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status