Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita

Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita

last updateLast Updated : 2025-04-23
By:  ElysianUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
16Chapters
57views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Karena dianggap tidak mampu meneruskan bisnis keluarga, aku dijodohkan dengan seorang pria yang orang tuaku anggap sempurna bersanding denganku. Untuk gambaran seorang laki-laki, Shane memang nyaris sempurna dengan wajah dan karir yang ia miliki. Sayangnya, pernikahan ini adalah bencana bagi Shane. Sebelum dijodohkan denganku, ia memiliki kekasih yang begitu ia cintai. Tentu saja begitu kami menikah, Shane sama sekali tidak tertarik untuk menyentuhku. Bagi Shane, hanya Erina yang ada di dalam hatinya. Bahkan sampai satu tahun pernikahan kami, tidak ada yang berubah dari Shane. Dia masih tidak menganggapku sebagai istrinya. Aku yang awalnya tidak peduli akan sikapnya, kini lambat laun malah merasakan hal yang aneh. Aku mulai tidak suka dengan kenyataan bahwa Shane tidak mencintaiku. Aku juga mulai benci ketika mengingat siapa yang sebenarnya Shane cintai. Tidak. Aku tidak ingin jatuh cinta sendirian karena aku tidak akan sanggup menahan lukanya. Seandainya saja Shane memberi kesempatan untuk pernikahan kami...

View More

Latest chapter

Free Preview

1

Tanganku bergetar sembari menggenggam ponselku dengan erat. Mataku berair selagi terus menatap judul sebuah artikel yang sedang menjadi trending topic di berbagai platform media sosial. SHANE ANDROMEDA TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENGHABISKAN LIBURAN BERSAMA MANTAN KEKASIHNYA DI SEOUL. Aku tahu Shane tidak pernah mencintaiku dan aku tidak menyalahkannya akan hal itu. Kami berdua dijodohkan oleh kedua orang tua kami. Shane sudah berusaha selama dua tahun untuk menghindari perjodohan itu, tetapi titah kedua orang tuanya adalah mutlak. Meski Shane telah sukses mendirikan perusahaan real estate-nya sendiri, tapi modal terbesarnya berasal dari grup milik ayahnya sehingga mau tak mau, ia akan terus hidup di bawah naungan orang tuanya. Aku sendiri masih berusia delapan belas tahun ketika kami akhirnya dinikahkan tahun lalu. Yah, aku baru saja lulus dari SMA. Bagi orang tuaku, usiaku sudah mencapai angka legal untuk menikah. Meski mereka adalah konglomerat dengan latar belakang modern, tap...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Philo Lunatic
kak kapan kelanjutannya .........
2025-04-22 12:13:59
0
user avatar
Philo Lunatic
Cerita yang menarik untuk kasus perjodohan shene si gagah dengan cewek comel yang baru lulus SMA..
2025-03-10 19:46:49
0
user avatar
Marisa Grace
suka sama ceritanya
2025-03-08 03:17:40
0
16 Chapters
1
Tanganku bergetar sembari menggenggam ponselku dengan erat. Mataku berair selagi terus menatap judul sebuah artikel yang sedang menjadi trending topic di berbagai platform media sosial. SHANE ANDROMEDA TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENGHABISKAN LIBURAN BERSAMA MANTAN KEKASIHNYA DI SEOUL. Aku tahu Shane tidak pernah mencintaiku dan aku tidak menyalahkannya akan hal itu. Kami berdua dijodohkan oleh kedua orang tua kami. Shane sudah berusaha selama dua tahun untuk menghindari perjodohan itu, tetapi titah kedua orang tuanya adalah mutlak. Meski Shane telah sukses mendirikan perusahaan real estate-nya sendiri, tapi modal terbesarnya berasal dari grup milik ayahnya sehingga mau tak mau, ia akan terus hidup di bawah naungan orang tuanya. Aku sendiri masih berusia delapan belas tahun ketika kami akhirnya dinikahkan tahun lalu. Yah, aku baru saja lulus dari SMA. Bagi orang tuaku, usiaku sudah mencapai angka legal untuk menikah. Meski mereka adalah konglomerat dengan latar belakang modern, tap
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
2
Dua hari sejak berita itu viral dimana-mana, akhirnya Shane pulang. Aku sedang duduk menonton televisi di ruang depan ketika mendengar suara pintu terbuka. Shane muncul dengan menyeret koper hitamnya. Ia selalu terlihat tampan luar biasa meski saat ini ada gurat lelah di wajahnya. Tanpa memedulikan kehadiranku, Shane berderap ke kamarnya. Sebelum ia sempat menggapai kenop pintu kamarnya, aku berdiri dan memanggil namanya. "Mas Shane." Gerakan Shane terhenti. Aku mendengar helaan nafas lelah darinya sebelum ia akhirnya berbalik dan menatapku. Ia tak mengucapkan apapun. Hanya berdiri diam dan menatapku tanpa ekspresi. "Kamu gak punya penjelasan apapun untuk aku?" tanyaku seraya berjalan ke arahnya. Shane menurunkan pandangannya untuk melihatku. Sementara aku mendongak untuk mempertemukan mata kami. Tinggi Shane mencapai 188 sentimeter. Dengan postur setinggi itu, kepalaku hanya mencapai dadanya, hampir perutnya malah. "Penjelasan apa yang kamu inginkan?" Aku menatapnya taj
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
3
Keesokan pagi, aku bangun dengan pening luar biasa. Semalaman aku menangis karena kesal. Aku tidak tahu apa yang membuatku seperti ini. Selama ini aku tahu Shane selalu mencintai Erina, tapi pria itu seolah sudah menyerah akan cintanya pada Erina. Aku tidak peduli pada siapa hati Shane dilabuhkan, asalkan ia berada di sini bersamaku. Perlahan, aku bangun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Aku melirik ke arah ruang gym yang pintunya dibiarkan terbuka. Shane sedang berada di sana, berkutat dengan barbelnya. Shane adalah pecinta body building. Dia hampir tidak pernah melewatkan olahraga di pagi hari. Dia seorang morning person. Selalu bangun pagi kemudian jogging di sekitar wilayah apartemen kami. Jika dia tidak sempat jogging, maka dia akan menambah waktu di ruang gym pribadinya seperti yang sekarang sedang ia lakukan. Tadi malam adalah pertama kalinya kami bertengkar hebat. Biasanya kami tidak pernah saling peduli. Namun entah kenapa aku benar-benar tidak terima dengan kenya
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
4
Shane segera menyeka dagunya kemudian menyodorkan tangannya padaku. "Siniin ponselnya." "Mami, Mas Shane mau ngomong lagi," ucapku seraya mengembalikan ponsel itu pada Shane. Rahang Shane menegang pertanda ia benar-benar sedang kesal. "Mami udah janji untuk gak memaksakan aku dan Melody untuk punya anak sampai kami siap. Itu syarat dari aku sebelum aku menyetujui perjodohan ini." "Iya, iya. Mami tahu. Tapi kan ini udah setahun, Shane. Lagian juga dengan punya anak, kamu pasti bakal lebih bahagia." Shane mengurut keningnya. "Cukup, Mi. Aku mau lanjutin sarapan. Aku sudah nurutin Mami dan Papi untuk menikah dengan pilihan kalian. Aku harap kalian juga tidak mengingkari kesepakatan kita di awal." Aku hanya terdiam sampai Shane memutuskan sambungan. Setiap kali Shane membicarakan pernikahan kami, rasanya menyakitkan. Padahal aku sendiripun dipaksa dalam perjodohan ini. Seharusnya aku bereaksi sama seperti Shane. Makin ke sini, aku merasa ada yang salah dengan diriku. Tidak. Ak
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
5
Sudah tiga hari semenjak perdebatan pagi itu, aku tidak menyentuh makanan yang dimasakkan Shane. Tiap kali aku lapar, aku akan pergi keluar dan makan di restoran terdekat. Kalau aku sedang tidak ingin keluar, aku akan berusaha memasak dengan bantuan tutorial di Youtube atau TikTok. Di hari pertama dan kedua, Shane tampak tidak peduli. Sampai akhirnya di hari ketiga, ia mulai jengah dengan sikapku. Tiap kali ia berangkat kerja, aku sengaja masih mengurung diri di kamar. Sarapan yang ia masakkan tidak kusentuh sama sekali. Makan siang dan makan malam yang ia pesankan di restoran mahal kemudian dikirim ke penthouse kami juga tidak pernah kumakan. Semua makanan itu hanya kuletakkan di meja makan. Aku sedang duduk di ruang tengah dengan kamera yang tersorot padaku ketika Shane pulang kerja. Hari ini beberapa barang yang kupesan baru saja tiba. Seperti biasa, aku akan merekam ketika aku membongkar paket-paket yang semua isinya adalah mainan-mainan viral. Biasanya Shane hanya akan mele
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
6
Aku melirik Shane yang juga sedang menatapku. Kami sama-sama fokus mendengarkan suara mama di sambungan. "Kalian sudah menikah satu tahun, tapi Melody belum juga hamil. Sebenarnya ada masalah apa? Kalian sudah pernah memeriksakan diri ke dokter, belum?" Aku memilin-milin ujung gaun selututku. Bingung hendak menjawab apa. Shane berdehem sebelum akhirnya buka suara. "Ma, Melody masih sangat muda. Mungkin memang belum waktunya." Mama berdecak. "Melody sudah dewasa, Shane. Justru karena dia masih muda, seharusnya dia masih sangat subur. Terus terang, mama dan papa serta orang tuamu mulai khawatir dengan pernikahan kalian terutama setelah artikel itu tersebar. Apa kalian benar-benar menjalankan rumah tangga selayaknya suami istri?" Nafasku mulai memburu. Sejak kecil, aku terkadang membohongi mama untuk menyelematkan diri ketika aku melakukan kesalahan. Tetapi kebohongan yang kulakukan hanyalah kebohongan-kebohongan kecil seperti berpura-pura sakit ketika lelah dengan semua les atau me
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
7
Beberapa hari belakangan, Shane terlihat sangat tertekan dan murung. Itu pasti karena tuntutan orang tua kami. Shane tidak pernah seperti ini jika hanya karena masalah pekerjaan. Shane yang aslinya selalu irit bicara di rumah, kini hampir tidak pernah mengeluarkan suara.Malam ini aku tidur lebih awal. Shane belum pulang saat aku sudah tertidur. Harus kuakui, tuntutan orang tua kami benar-benar membebaniku juga. Aku selalu mengalihkan pikiranku dengan belajar memasak dan bersih-bersih penthouse ini ketika Shane sedang tidak ada. Dapur menjadi bak kapal pecah setiap kali aku selesai melakukan eksperimen. Karena sibur membersihkan banyak hal, aku jadi kelelahan dan lebih mudah tidur.Di tengah malam, aku terbangun. Aku melirik jam dinding yang menunjukkan pukul dua lewat lima belas menit. Kerongkonganku terasa kering sehingga aku memutuskan untuk pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih.Saat aku hendak melintasi ruang tengah, kulihat Shane masih terjaga. Pria itu duduk di ruang
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
8
Begitu memasuki kamar Shane, ia mempersilahkan aku untuk duduk di ranjangnya. Aku duduk di tepi ranjang yang merupakan spring bed berukuran king size. Aku memijat-mijat jemariku yang terasa dingin saking gugupnya. "Aku ke kamar mandi dulu," ucap Shane yang kuangguki. Sembari menunggu Shane, aku menarik nafas dalam-dalam. Aku meyakinkan diriku bahwa seperti inilah seharusnya suami istri. Aku tidak tahu akan seperti apa ke depannya. Apakah yang akan kami lakukan ini akan membuka kesempatan untuk rumah tangga kami agar menjadi lebih baik, atau malah menyakiti salah satu dari kami pada akhirnya. Apapun itu, aku harus mencobanya. Semua kemungkinan sudah kupikirkan masak-masak, berikut rencana-rencana yang telah kususun. Beberapa menit kemudian, Shane melangkah keluar dari kamar mandi. Ia hanya mengenakan celana piyama sementara tubuh bagian atasnya terekspos. Aku selalu menyimpan kekaguman pada tubuh atletis Shane. Dada dan pundaknya lebar dan tegap. Di perutnya terdapat otot-otot
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
9
Malam ini, untuk pertama kalinya aku dan Shane melakukan aktivitas layaknya suami istri pada umumnya. Shane menyentuhku dengan hati-hati, gerakannya terasa canggung malah. Sementara aku, aku hanya mengikuti arahan Shane hingga akhirnya kami selesai pada pukul empat dini hari. Aku terlalu lelah untuk sekadar bergerak sehingga Shane berinisiatif membersihkan tubuhku menggunakan handuk dan air hangat. Setelah itu, ia juga membersihkan dirinya di kamar mandi kemudian kembali ke ranjang. Shane memastikan tubuhku tertutup selimut sebelum akhirnya berbaring di sampingku. Aku tidur menyamping membelakangi Shane. Suasana begitu canggung meski beberapa saat lalu kami begitu intim dan terus menyerukan nama satu sama lain selama penyatuan kami. Aku tahu kami tidak benar-benar bercinta, melainkan hanya melakukan kewajiban kami dalam pernikahan ini. Aku mencoba memejamkan mata. Rasanya begitu lelah, tapi aku tidak bisa tidur. Barangkali karena ini pertama kalinya aku tidur bersama Shane. "Uda
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more
10
Aku menggedor keras pintu kamar Shane. Tak perlu waktu lama hingga Shane membuka pintu dengan raut heran. "Kamu apa-apaan sih?" "Kamu yang apa-apaan!" seruku marah. Shane membasahi bibir bawahnya dan menghindari tatapanku. "Ada apa lagi?" tanyanya dengan nada lelah. "Erina kembali ke sini dan kerja di perusahaan kamu?" Shane menyugar rambutnya. "Dia mendaftar melalui rekruitmen perusahaan. HRD perusahaan menganggap dia capable, ya jelas diterima." Aku mendorong dadanya. "Kamu udah gila ya, Shane? Dia itu mantan kamu! Kamu benar-benar gak menghargain aku ya?" "Aku harus profesional jika menyangkut perusahaan." "Profesional?" tanyaku tersenyum remeh. Aku bertolak pinggang. "Kamu pikir aku bego? Setelah kita setuju untuk mulai program anak, kamu tiba-tiba jadi sangat sibuk di perusahaan. Ternyata bukan sibuk. Cuma jadi lebih betah aja karena ada Erina rupanya di sana." Shane mendengus. "Kita sepakat untuk punya anak karena tuntutan orang tua kita. Bukan berarti kamu jad
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status