Share

Arin

Kiara masih marah. Terbukti dengan caranya mendiamkan Devan. Devan juga tak ingin membahasnya apalagi terkait Taki. Tapi untuk Arin, sepertinya dia harus menjelaskan lebih dulu.

Papa muda itu memandangi sangat istri dari jendela ruangannya yang terbuka. Wajah seriusnya makin tertekuk, mungkin karena efek dia sedang kesal. Devan tak tahan terus-terusan didiamkan oleh istrinya.

"Haish!"

Devan mendesah kasar, dia bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangannya. Menghampiri Kiara yang sedang sibuk mengetik apa, entah.

"Ikut aku," ujar Devan menarik tangan Kiara.

"Ish! Gak lihat apa, aku sedang sibuk," tolak Kiara tegas. Menghempas tangan Devan kasar. Juga, menatapnya kesal.

Nadia yang tahu permasalahannya, hanya bisa menarik napas panjang. Sedang Ayu dan Satrio, juga karyawan yang lain, melongo melihat adegan tersebut. Tak biasanya Kiara menolak kasar ajakan Devan. Apalagi ini di kantor loh.

"Aku bossnya di sini. Dan ini perintah."

"Ooh, tuan presdi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status