Bapak dan Ibu tidak salah, Put. Mereka tetaplah orang tua yang baik, yang rela melakukan apa saja untuk kebahagiaan putrinya. Mungkin saat ini, Allah tengah menguji keimanannya. Doakan saja, semoga Allah segera membuka pintu kebenaran," ucap Ali menenagkanku yang masih terisak. "Cuci otak itu membuat orang tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Om yakin, setelah mereka kembali, mereka tidak mengingat apa pun yang sudah terjadi." Kini Om Tio menimpali. "Aku cuma ingin Bapak dan Ibu lepas dari jerat mereka, dan kami pindah dari rumah ini. Jujur, Putri merasa sangat capek, Om, A," keluhku dengan suara yang nyaris hilang. "Insya Allah, atas izin Allah semua akan baik-baik saja." Ali mencoba memberi semangat. "Oh, iya, tidak ada anak kecil di rumah ini, kan? Bahaya." "Tidak ada Om, Ita dititip di rumah Nenek."Akhirnya, Om Tio dan Ali sepakat untuk meruqiah dan bermediasi di rumah ini sekarang juga. Siapa tahu, dengan begitu pengaruh cuci otak para iblis itu bisa sekalian lenyap. A
Read more