Share

Kesedihan Putri 2

Putri berjalan terseok menuju rumah yang pernah ia datangi. Dari kejuahan, ia melihat rumah dari bilik itu berdiri kokoh tanpa penghuni. Di depannya sudah ada garis polisi, tandanya tidak bisa sembarangan orang masuk.

Namun, bukan itu tujuan Putri, melainkan makam di samping rumah tersebut. Dengan mata sayu, ia menatap batu nisan bertuliskan 'Budi', hari lahir beserta hari wafatnya.

Gadis itu terduduk sejenak, membuka ponsel. Ternyata, ia membuka Al-Quran digital dan membacarakan surah yasin dengan mata berkaca-kaca.

Tak sampai berjam-jam, hanya hitungan menit Putri selesai membaca lantunan ayat suci. Air matanya menetes, mengusap batu nisan yang terlihat kusam karena mungkin terguyur hujan beberapa hari ini. "Kenapa Akang harus meninggal sebelum semuanya terjawab?" tanya Putri.

Ia jadi teringat saat dirinya begitu membenci Kang Budi. Putri merasa, almarhum akan menyesatkan bapaknya. Ternyata ia salah, justru Kang Budi akan menyelamatkannya. Hanya saja, caranya salah.

"Apa Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status