Share

Permintaan Gila dari Bapak 2

Saat masuk ke dapur, suasana masih terasa sama. Gelap dan mencekam. Lampu aku nyalakan untuk membuat rumah ini sedikit terang. Aku mulai masuk kamar mandi dan tidak ada gangguan apa-apa.

Namun, ketika baru sampai ambang pintu. Terdengar suara teriakan dari kamar, seperti suara Lusi. Gegas aku berlari menghampiri, gadis itu tengah mencekik dirinya sendiri. Terlihat pula Rena yang berusaha menenangkan.

"Lusi, istigfar Lu! Ya Allah," ucap Rena menarik tangan Lusi. Aku langsung berlari, ikut menariknya karena wajah Lusi sudah membiru.

"Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi. Allahu Akbar!" teriakku dengan penuh keyakinan, sampai akhirnya tangan Lusi terlepas dan ia pun terbatuk-batuk.

Kami semua mengatur napas secara bersamaan, merasa lega, tetapi tetap waspada. Aku langsung menghubung A Ali dan menceritakan kejadian barusan. Dia mengirimkan rekaman lantunan ayat rukiah dan itu suaranya sendiri. Setidaknya, membuat kami bisa tidur kembali.

***

"Assalamualaikum." Suara sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status