Share

Kesedihan Putri 1

Putri menatap bapaknya dengan mata berkaca-kaca. Meneliksik wajah semringah tersebut. Terlihat tanpa dosa. Gadis itu berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ini bukan salah sang bapak, melainkan otaknya yang sedang dipermainkan oleh para iblis.

Dengan badan lesu, Putri berbalik dan berniat untuk pergi. Ia merasa tidak ada nafsu untuk mencari ribut, mungkin efek dari demam. Saat Putri berbalik, tangannya dicekal oleh Pak Agung.

"Bapak sedang bicara Neng, dengarkan dulu. Bapak yakin Tuan bisa membangunkan Via," ucapnya berapi-api.

Awalnya Putri membiarkan bapaknya merayu, lama kelamaan, gadis itu merasa muak. Diempasnya tangan Pak Agung. Refleks pria itu ingin menampar, tetapi dengan cepat ia mengucap istigfar.

"Kenapa berhenti, Pak? Tampar saja atuh. Paling Bapak gak akan bisa lihat Putri lagi besok. Tapi kayaknya itu bukan masalah buat Bapak."

Hening.

Pak Agung terdiam seraya mengatur napas yang naik turun. Dirinya pun bingung, mengapa bisa ada dorongan kuat untuk bersikap kasar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status