Share

Bertemu Pria Aneh 2

Kata terakhir membuatku muak. Aku semakin yakin, Bapak akan menumbalkanku seperti yang Megan alami.

Orang-orang bodoh. Bahkan aku tidak paham maksudnya apa. Aku langsung duduk di samping Via. Kebetulan, ada satu bangku yang disediakan untuk penjenguk. Sementara di sudut lainnya ada sofa yang berjajar rapi.

Via berada di ruangan kelas elite. Sepertinya, biaya di ruangan ini tidak main-main. Tentu Bapak dan Ibu akan mudah silau, jika yang ditawarkan mereka adalah kemudahan dalam mencari dunia. Nauzubillaminzalik.

Tanganku mengusap sayang rambut gadis itu. Dia sudah tidak memakai banyak alat lagi, hanya inpusan di tangan saja. Apa dia benar-benar sudah membaik?

Teringat ponsel dalam saku celana. Aku langsung melihat beberapa notif yang masuk. Ternyata Ibu dan Bapak yang beberapa kali menelepon. Biarkan saja, aku lebih memilih membuka chat Rena.

[Udah diminum obatnya belum, Put?]

Melihat perhatian sahabatku itu, tentunnya aku merasa senang. Segera aku balas, [Aku di rumah sakit, jenguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status