Share

Ibuku Aneh 2

Ali mengangguk. "Tadi gak tau kenapa ada dorongan kuat untuk ke sini Neng. Ternyata bener, Neng dalam keadaan bahaya."

Ya Allah, aku jadi membayangkan jika tadi posisinya sendirian di rumah. Mungkin aku sudah mati. Aku langsung mengucapkan permintaan maaf dan terima kasih pada mereka semua.

"Kayaknya karena kamu lagi kurang feet, Put. Jadi mereka gampang buat ganggu kamu. Oyah, tadi apa yang kamu rasain?" tanya Lusi.

Aku merenung, mencoba berpikir dari mana harus menceritakan kejadian tadi. Akhirnya, aku memilih untuk mengatakan, "Cuma mimpi, Lus. Tapi ya agak aneh aja."

"Banyak zikir, Neng. Insya Allah, di mana pun kita berada akan selalu dilindungi oleh Allah." Ali mulai bersuara. Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan anggukan.

Setelah berbincang lama, Ali pun berpamitan pulang. Tidak lupa ia mempagari rumah ini sebelum pergi. Katanya, Ali sudah memberi air ruqiah di setiap sudut. Sementara itu, Rena dan Lusi memilih untuk menginap. Mereka memang terbaik.

Malam kian larut,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status